🍁🍁🍁🍁🍁
+++++
Dikediaman Rizky Billar semua anggota keluarga sedang berkumpul diruang tengah. Termasuk ayahnya yang baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya diluar kota."Papa tak membawakan oleh oleh untukku??" ucap Rara memeluk papanya manja.
"Sudah papa taruh dikamarmu sayang, coba lihatlah" ucap papanya sambil mengelur rambut Rara dengan rasa sayang.
"Hoahhh.. Benarkahh.." ucap Rara dengan heboh dan langsung berlari menuju kamarnya.
"Ciihhh... Dasar bocah" ucap Billar acuh sambil melanjutkan membaca novelnya.
"Billar papa ingin bicara serius" ucap papanya sambil membenarkan posisi duduknya.
"Berhentilah bersikap seenaknya saja.. Kau sudah dewasa tentukan tujuan hidupmu" ucapnya lagi.
"Aku tau itu" ucap Billar yang ingin meninggalkan ruangan itu.
"Dan satu lagi bersiap siap lah kemungkin akan ada kejutan untuk kalian" lanjut Billar.
"Hemm.. Apa kau mengulah lagi??" tanya mamanya.
Billar yang mendengar pertanyaan mamanya hanya mengangkat bahunya asal untuk menjawab pertanyaannya. Billar yang melihat ekspresi ayahnya yang sebentar lagi akan meledak i langsung berlari menuju kamarnya.
"Muhammad Rizky Billar" teriak papanya.
Billar yang mendengar teriakan papanya tersenyum jahil dibalik pintu. Berbeda dengan Billar, Rara yang memdengar teriakan papanya sedikit tersentak kaget. Menurut Rara kakaknya itu akan menimbulkan masalah baru lagi baginya. Namun Rara tak mau ambil pusing tohh itu cuma dugaannya saja, belum tentu terjadi bukan.
+++++
Dilain tempat Lesti sedang menonton film horror diruang tengah sendirian. Abangnya kemungkinan tak akan pulang malam ini. Kedua orangtuannya masih diluar kota ntah pulang kapan.Dirinya memang suka menonton dan membaca hal-hal yang berbau dengan horror. Lesti yang terlalu fokus dengan adegan difilm itu lupa menyadari sekelilingnya. Tiba-tiba listrik padam, Lesti sedikit tersentak kaget dan mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru rungan. Dan 'Wuussshhhh..... ' Lesti melihat bayangan hitam yang berlari dari pintu belakang menuju dapur.
"Okee.. Itu hanya halusinasimu saja Lesti.. Tenanglah.." gumam Lesti menenangkan dirinya sendiri.
Dengan berani Lesti beranjak dari tempat duduknya dan menuju jendela. Membukanya sedikit untuk mengecek keadaan diluar apakah masih aman. Lesti menyadari cuma listrik rumahnya lah yang padam, rumah-rumah tetanggannya masih terang seperti biasa.
"Apa mungkin bang Beni lupa bayar tagihan listrik" gumam Lesti.
Ketika Lesti membalikkan badan bayangan hitam itu melintas lagi dengan cepat menuju lantai atas. Tubuh Lesti langsung menegang ditempat, tubuhnya merasa kaku seperti patung.
"Nggak mungkin itu hantu.. Itu pasti maling" gumam Lesti yang menepis pikiran mistisnya.
"Okee.. Kamu harus tenang.. Yang perlu kamu lakukan harus keluar dan mengecek saklar listriknya" batin Lesti.
Dengan keberanian yang ada Lesti berlari keluar dari rumah dan menuju tempat saklar berada. Dugaannya benar saklarnya hanya turun tapi ada yang aneh bagaimana mungkin saklarnya bisa turun sendiri.
"Apa ini ulah bayangan hitam yang aku lihat didalam tadi??" ucap Lesti menerka nerka.
"Tapi kalau hantu manamungkin bisa menurunkan saklar listrik.. Atau itu benar-benar maling masuk kedalam rumah" gumam Lesti.
Lesti berniatan memasuki rumahnya lagi sekedar untuk memastikan apakah ada orang yang memasuki rumahnya. Dengan langkah pelan dan mengendap ngendap dilihatnya seseorang sedang duduk membelakanginya. Lesti langsung sigap mengambil payung yang berada didekatnya. Memegang erat payung itu dan melangkah pelan mendekati sosok yang sedang duduk dengan tenang itu. Ketika Lesti sudah siap memukulkan payungnya tiba tiba sosok lelaki itu berdiri.
"Apa kau akan membunuhku??" ucapnya sambil membalikkan badan.
"Apa ini yang aku terima setelah pulang dari Jepang?? Tak ada pesta penyambutan untukku??" ucapnya lagi.
Lesti hanya melamun tak menyangka ternyata lelaki yang ada dihadapannya ini adalah lelaki yang sudah lama sekali dia rindukan.
"Heiii.. Kenapa kau melamun?? Apa kau tak merindukanku??" tanyanya mendekati Lesti dan merentangkan kedua tangannya.
"Stop.. Tetap berdiri disitu dan jangan bergerak" ucap Lesti.
Dan 'ttaaakkkkk' suara payung yang mendarat dikepala lelaki itu.
"Auuhhhh.. Sakit sekali... Kenapa kau begitu kejam kepadaku" rengeknya sambil mengusap kepala.
"Karena kau melakukan kesalahan" ucap Lesti.
"Apa salahku??" tanyanya.
"Pertama, kau sudah menakut nakuti ku" ucap Lesti.
"Kedua, kau yang sudah mematikan saklar listrik" lanjutnya.
"Cuma mematikan saklar dan berlari dari pintu belakang menuju dapur saja kau sudah ketakutan.. Payah sekali" ejeknya sambil kembali duduk disofa.
"Sebentar.. Apa katamu tadi?? Berlari dari pintu belakang menuju dapur saja?? Bukankah kau juga menaiki tangga menuju lantai atas??" tanya Lesti.
"Enggaklah buat apa aku kelantai atas" ucapnya.
"Aneh tadi aku melihat bayangan menaiki tangga" ucap Lesti.
"Jangan-jangan maling" ucap mereka kompak.
"Sebaiknya kau cek keatas" ucap Lesti.
"Kenapa aku?? Kau kan yang punya rumah" ucap lelaki itu tak terima.
"Ya sudah temani aku" ucap Lesti sambil menarik lelaki itu menuju lantai atas.
Dengan pelan mereka berdua menaikin tangga menuju lantai atas. Tatapan mereka yang penuh dengan kewaspadaan. Diceknya satu persatu rungan yang berada diatas tapi tak ditemukan hal aneh. Dan tiba lah diruangan terakhir yaitu kamar Lesti, membuka dengan pelan pintunya dan memperlihatkan gorden jendela yang berkibar karena tertiup angin.
"Bagaimana jendelaku terbuka??" gumam Lesti.
"Mungkin saja kau lupa menutupnya" ucap lelaki itu.
"Aku tak mudah melupakan hal-hal sekecil apapun itu" ucap Lesti berusaha menutup jendelanya.
Tanpa sengaja pandangan Lesti menuju depan rumahnya. Dia melihat seseorang berpakaian serba hitam yang mengintai rumahnya. Lesti berpikir mungkin saja itu sosok yang dia lihat tadi, pasalnya seseorang itu sangat mirip dengan sosok tadi dan dia keluar melalui jendela ini.
"Aiissshhhh sial.. Dia berhasil keluar" geram Lesti.
"Apa yang kau maksut??" tanyanya ikut melihat keluar jendela.
Tiba-tiba 'ttrraangggggg' terdengar suara kaca pecah. Sontak Lesti dan lelaki itu langsung berlari menuju lantai bawah. Dilihatnya kaca rumahnya sudah pecah dan berserakan dilantai. Lesti masih bisa melihat seseorang yang berpakaian serba hitam itu tersenyum kearahnya sebelum berlari dan menghilang.
"Sudahlah tak perlu dikejar.. Apa kau mengenalinya??"
"Dia seperti........
Hayo lohhh digantung lagi 😂😂
Kira" apa yang direncanakan Billar ya??
Terus siapa lelaki yang datang kerumah Lesti??
Dan siapa orang yang memecahkan kaca rumah Lesti??Sungguhh rumit dan membingungkan 🤔
Kita lihat jawabannya part selajutnya 🤗Sabtu, 31 Oktober 2020🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Me [leslar]
Roman pour AdolescentsBermula dari persaingan dalam segala hal, apakah Lesti dan Billar bisa hidup dengan damai?? Apakah benih cinta bisa tumbuh diantara mereka?? Akankah mereka dapat bersatu?? Ketika Tuhan telah berkenan semuanya akan terjadi, bukan tentang waktu yang c...