Vote woyyy gue maksa!!
Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi Lesti apalagi dia tak bisa tidur semalaman dan paginya harus pindahan. Lesti menata barangnya sendiri tanpa bantuan Billar, karna Billar sedang berada diruangan pribadinya untuk mempelajari dokumen dokumen perusahan.
Semua barang sudah tertata rapi kini Lesti sedang mendudukkan dirinya disofa kamar dan seketika rasa ngantuk menjalar. Lesti menidurkan dirinya disofa berharap rasa kantuknya mereda.
Sedangkan Billar masih saja setia dengan tumpukan dokumen yang berada didepannya. Billar terlihat tampan dengan wajah serius serta kaca mata yang bertengger dihidung mancungnya.
Matanya bergerak kekanan dan kekiri menelisik kata demi kata yang terdapat dalam dokumen penting itu. Memang berat memegang perusahaan besar diusia sangat muda bisa juga dibilang remaja. Tapi Billar tak pernah mengeluh akan hal itu, nyatanya dia sudah memiliki perusahaan sendiri dan bisa membeli apapun yang dia mau.
Walaupun sudah mencapai titik tertinggi Billar juga harus siap sedia disaat pesaing bisnisnya mencoba menghancurkannya. Dunia perusahaan memanglah kejam, apapun mereka lakukan termasuk membunuh pesaing bisnisnya demi meningkatkan perusahaan mereka.
Sejauh ini Billar termasuk aman dari penyerangan secara terang terangan hanya teror teror yang baru dia terima. Billar tak ada niatan membunuh orang untuk meningkatkan perusahaannya. Cukup menikah dengan Lesti saja perusahaannya sangat berkembang pesat bahkan melebihi perkembangan perusahaan papanya.
Tak dipungkiri dirinya memang menikahi Lesti bertujuan untuk mengembangkan perusahaannya tapi semakin lama semakin dia tertarik dengan gadis cerdas itu. Bukan masalah gampang meluluhkan hati Lesti bahkan sekarang mereka akan menikah saja hati Lesti belum tentu bisa menerima Billar.
"Hmm akhirnya selesai juga" gumam Billar sambil melepas kaca matanya.
Diliriknya jam didinding sudah pukul 8 malam. Berjam jam duduk dikursi dengan dokumen sebanyak itu membuat Billar lelah dan lapar.
Billar melangkah menuju kamarnya, membuka pintu dan ditatap sekeliling memastikan barang sudah tertata rapi oleh Lesti. Billar seketika tersenyum saat melihat Lesti tidur denga pulas diatas sofa.
"Kalau lagi tidur kalem lembut tapi kalau bangun kenapa galak dan cuek" gumam Billar menatap wajah teduh Lesti.
"Sayang bangun" ucap Billar sambil memainkan pipi Lesti.
"Ehemmm" gumam Lesti tak jelas.
"Udah malem yang aku lapar. Kamu juga belum mandi" ucap Billar namun tak ada pergerakan Lesti untuk menjawab ucapan Billar.
"Kalau gak bangun aku cium" ucap Billar lagi.
"Dihhh mainnya ancaman" ucap Lesti langsung mengambil posisi duduk.
"Aku lapar sayang belum makan dari tadi siang" keluh Billar.
"Ya udah aku masak dulu kamu mandi sana" ucap Lesti dan berlalu menuju dapur untuk memasak.
Sesampainya didapur Lesti lebih dulu membasuh wajah agar rasa kantuknya menghilang. Dilihatnya dikulkas hanya ada telur dan sedikit sayuran beberapa jenis minuman.
"Hmm buat omlet sama sayur sup ajalah" gumam Lesti yang mengambil bahan masakannya.
Lesti masak dengan cekatan serta penataannya yang rapi. Dengan tiba tiba tangan kekar Billar melingkar sempurna diperut Lesti. Dangan pelan dagu Billar diletakkan dipundak Lesti yang membuat Lesti menegang sekejap ditempat.
"Billar lu gak liat gue lagi masak??" marah Lesti.
"Bodoamat" acuh Billar dengan semakin mengeratkan pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Me [leslar]
Подростковая литератураBermula dari persaingan dalam segala hal, apakah Lesti dan Billar bisa hidup dengan damai?? Apakah benih cinta bisa tumbuh diantara mereka?? Akankah mereka dapat bersatu?? Ketika Tuhan telah berkenan semuanya akan terjadi, bukan tentang waktu yang c...