Vote dulu baru baca!!
"LESTI" teriak papanya diambang pintu.
Teriakan itu membuat semua orang didalam rumah memandang pintu utama. Papa Lesti berdiri diambang pintu dengan wajah marahnya yang lebih dominan.
"Papa" lirih Lesti.
"Kalian bertiga duduk papa sama mama mau bicara" ketus papanya sambil berjalan dan duduk disofa.
Mereka bertiga patuh dan duduk dikursi panjang disebrang tempat duduk papanya Lesti. Mama hanya menghela nafas pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti.
"Lesti kamu itu anak gadis papa, sejak kapan kamu jadi brandalan gitu??" marah papa.
Lesti enggan menjawab perkataan papanya itu. Pandangan tetap menatap depan dengan wajah dingin yang menghiasi paras cantiknya.
"Dan kalian berdua berusaha menutupi masalah ini dari saya" bentak papa.
"Beny gak niat begitu paa. Jangan salahin Rendy atau pun Lesti" ucap Beny dengan pelan.
"Lalu siapa yang salah??" tanya papa.
Mereka bertiga semakin gugub, ahh bukan bertiga karna Lesti tak merasa gugub atau takut sama sekali. Wajah dinginnya selalu mendominasi setiap tatapannya.
"Lesti yang berasalah disini dan Lesti siap menerima semua hukuman apapun itu" ucap Lesti dengan tegas.
Mereka semua yang mendengar itu sedikit kaget kecuali papanya dan Lesti. Bahkan sang mama sudah merubah ekspresi wajahnya menjadi kawatir. Mamanya paham betul sifat sang suami yang keras mendidik anak anaknya. Yang mama Lesti takutkan hukuman berbahaya yang diberikan suaminya kepada sang anak.
"Oke semua aset yang papa kasih kekamu taruh diatas meja, selama diskors kamu dilarang keluar dari rumah dan kerjain semua pekerjaan rumah termasuk potong rumput ditaman dan bersihin kolam renang" jelas sang papa.
Mendengar itu Lesti meletakkan dompet, kunci mobil dan kunci motor diatas meja.
"Hp dan satu atm ini punya Lesti sendiri dan papa tak berhak menyita ini" tegas Lesti dan diangguki sang papa.
"Jangan pernah ada yang membantu Lesti melaksanakan hukumannya atau tidak kalian akan aku pindahkan ke Jepang" ucap Papa Lesti.
"Paa itu terlalu berlebihan" ucap mamanya.
"Biar mereka belajar dari kesalahan" ketus papa.
"Iya paa Lesti tau" ucap Lesti dan beranjak menuju kamarnya tanpa mendengarkan perkataan papanya yang meneriaki namanya.
Memasuki kamar dengan membanting pintunya dengan keras dan tak lupa menguncinya dari dalam. Suasana hatinya sedang tak bagus sekarang, yang dia butuhkan hanya sebuah ketenangan. Suasana sunyi kamarnya mampun membuat dirinya tenang dan menurunkan sedikit emosinya.
+++++
Sudah 5 hari Lesti tak terlihat disekolah dan sudah 5 hari juga Billar uring uringan disekolah sampai teman temannya sendiri kewalahan. Dia selalu mencari masalah entah dengan cara berantem atau bolos.Keadaan Billar sangat kacau tak ada keberadaan Lesti disekolah. Dia beranggapan itu semua adalah salahnya dan membuat Lesti diskors.
Setiap harinya Billar selalu mendatangi rumah Lesti tapi selalu saja tak diperbolahkan masuk. Rumah Lesti dijaga dengan ketat oleh orang orang suruhan papa Lesti.
"Kamu lagi. Bosen saya liat wajah kamu terus" ucap cowok berbadan besar dan berpakaian serba hitam yang selalu berjaga didepan gerbang rumah Lesti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Me [leslar]
Novela JuvenilBermula dari persaingan dalam segala hal, apakah Lesti dan Billar bisa hidup dengan damai?? Apakah benih cinta bisa tumbuh diantara mereka?? Akankah mereka dapat bersatu?? Ketika Tuhan telah berkenan semuanya akan terjadi, bukan tentang waktu yang c...