Heyy... Heyy.. Heyy.. 👋
"Maafin perkataan mamaku ya" ucapnya.
"Mamaku??" tanya Lesti memastikan.
"Iya dia mamaku.." ucapnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi disini??" ucap Lesti bingung.
"Aku dan kak Billar adalah sodara.. Dan yang ada dihadapanmu itu mamaku dan kak Billar" jelas Rara yang datang bersama Hari.
"Mana mungkin, kalian seumuran?? Kenapa kau disini??" tanya Lesti sambil menunjuk Hari.
"Aku adalah anak angkat dari mama, umurku dengan kak Billar terpaut 5 bulan" jelas Rara.
"Dan aku yang menyuruh Hari kesini, dia yang telah membantuku untuk menjagamu dari godaan kakakku, maaf sudah membuatmu bingung disituasi ini, aku cuma tak mau kau jadi korban kakakku selanjutnya tapi yang kupikiran mungkin saja salah karena kakakku benar-benar tertarik padamu" jelasnya panjang sambil menatap Billar.
Billar yang sedang ditatap Rara langsung bingung. Dia takut kalau Lesti akan menjauhinya setelah tau semua ini. Tanpa pikir panjang Billar langsung menarik tangan Lesti menuju lantai atas dan membawanya masuk kedalam kamar.
"Yakk Billar jangan kau apa-apakan anak orang" teriak mamanya.
Suasana didalam kamar sedikit canggung, mereka memasuki kamar sudah 30 menit yang lalu namun tak ada yang berani membuka suara terlebih dahulu. Lesti yang duduk dikursi belajar sedangkan Billar yang duduk dipinggir ranjang tempat tidurnya.
"Aku minta maaf" ucap Billar ditengah sunyinya rungan.
Lesti yang mendengar itu sontak langsung menatap Billar mencari apa ada kebohongan diekspresi wajahnya. Nihil itu lah jawabannya, Lesti beranjak dari kursinya dan berjalan mendekati Billar. Menatapat lekat mata pria yang sedang duduk dihadapannya ini, mungkin memandang wajahnya sudah jadi candu baru baginya. Billar yang mendapat tatapan dalam dari Lesti langsung memeluk pinggangnya sambil duduk. Posisi ini sungguh nyaman bagi Billar, dirinya yang duduk sedangkan Lesti yang masih berdiri. Dibenamkan wajahnya keperut Lesti, mencari kenyamanan lebih yang membuatnya tenang. Namun itu tak terjadi lama karena mamanya membuka pintu tanpa ijin.
"Ehemm.. Maaf sudah mengganggu" ucap mamanya dengan tersenyum sambil menutup pintunya kembali.
Mereka yang sadar dengan posisi sekarang reflek saling menjauh dan saling tatap, tak lama senyum terukir dikedua bibir mereka.
"Maaf aku lupa mengunci pintu" ucap Billar dengan cengiran.
"Sebaiknya kita kebawah sebelum orang-orang perpikiran yang tidak-tidak" ucap Lesti mendekati pintu.
"Tunggu aku ambilkan diarymu dulu, kita turun bersama" ucap Billar mencegah Lesti.
Mereka sedang menuruni tangga, kini Lesti sudah mendapatkan diarynya lagi. Tapi sekarang yang harus dia pikiran gimana cara menjelaskan kejadian barusan. Sedangkan tiga orang yang dibawah sana menatapnya dengan eksprei penuh dengan pertanyaannya. Dia bahkan masih malu ketahuan sedang berpeluk didalam kamar bersama seorang pria.
"Kenapa lama sekali.. Aku sudah lapar tau" ucap Rara.
"Kepo lu bocah" ucap Billar.
"Lesti sini duduk, kita makan siang bersama ya" ucap mamanya Billar.
"Iya tante" ucap Lesti masih malu.
"Panggil aja mama.. Nggak usah malu-malu gitu.. Kamu manis kalau kalau lagi malu" ucap mama Billar.
"Iya tan.. Ehh iya maa.. " ucap Lesti.
Dan mereka berempat makan bersama, cuma ada sedikit perdebatan antara Hari dan Rara yang merebutkan kerupuk terakhir. Tak terasa hari sudah sore, Lesti pun berpamita untuk pulang. Hari ini dirinya benar-benar bahagia, dari kejadian disekolah tadi dan sampai bertemu dengan mamanya Billar. Kini dirinya sudah tau kalau Rara dan Billar adalah saudara jadi anggapannya selama ini salah besar. Lesti kira Rara adalah pacar Billar karena setiap disekolah Rara dan Billar selalu saja bergandengan tangan. Ternyata itu cuma ide Rara untuk memahami perasaannya kepada Billar. Lesti tak menyangka Rara ternyata sepintar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Me [leslar]
Ficção AdolescenteBermula dari persaingan dalam segala hal, apakah Lesti dan Billar bisa hidup dengan damai?? Apakah benih cinta bisa tumbuh diantara mereka?? Akankah mereka dapat bersatu?? Ketika Tuhan telah berkenan semuanya akan terjadi, bukan tentang waktu yang c...