part 19

1.9K 163 15
                                    

🍀🍀🍀🍀🍀











+++++
Kini Billar sedang duduk disofa yang ada dirooftop. Duduk dan memikirkan dirinya sendiri, kenapa dirinya sangat emosi dan hari ini begitu panas baginya. Padahal cuaca hari ini mendung kemungkinan sebentar lagi akan turun hujan. Dilihatnya dinding yang sempat dia hantam tadi, ada bercak darah disana. Benar saja darah itu keluar dari tangan Billar yang sudah menghantap dinding tak bersalah itu.

Dirinya sendiri pun tak akan bisa menjawab bila dintanya apa alasannya menghantami dinding tersebut. Direbahkan badannya kesofa dan menutup matanya dengan lengan kanannya memerperlihatkan sangat jelas lukanya.

"Mungkin dengan tidur sebentar membuatku tenang" gumam Billar.













+++++
Kini Lesti baru saja selesai menjelaskan apa hubunganya dengan Rendy sekarang. Hari dan Rara cuma manggut-manggut saja untuk menjawab penjelasan Lesti. Sedangkan Rendy memilih untuk diam dan memperhatian mereka.

"Sudahlah aku mau pergi" ucap Lesti sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Aku ikut!!" ucap Rendy.

"Rara, Hari" panggil Lesti sambil memberi kode dan berlalu begitu saja.

"Oke laksanakan" ucap Rara dan Hari langsung memegangi lengan Rendy.

"Oii apa-apaan nih.. Lepasin nggak" protes Rendy.

"Udah lu disini aja sama kita!!  Kasih dia waktu buat sendiri" ucap Hari sambil memegang lengan kanan Rendy.

"Betul tuhh" ucap Rara sambil memegang lengan kiri Rendy.

"Oke.. Oke.. Tapi lepasin tangan kalian" ucap Rendy.

"Nahh gitu dong hehehe.. " ucap Rara dan Hari kompak.

Kini Lesti sedang berada ditoilet cuma sekedar membasuh mukanya supaya sedikit segar. Dilihatnya pantulan dirinya dicermin.

"Kalau diliat liat gue cantik juga ya" gumam Lesti yang diakhiri cengiran.

Setelah merasa cukup kini dia keluar dan berjalan menuju tempat favoritnya belakangan ini. Dinaikinya anak tangga sambil bersenandung kecil. Dirinya memang selaku menggunakan tangga ketimbang naik lift. Menurutnya lumayan untuk berolahraga. Setibanya disana Lesti sedikit terkejut dengan keadaan orang yang menempati tempatnya itu.

"Tanganmu kenapa??" tanya Lesti.

"Bukan urusanmu" ketusnya sambil bangun dari posisi tidurnya.

"Tunggu disini!!  Aku segera kembali" ucap Lesti sambil meninggalkan rooftop.

Lesti berlari menuju ruang uks untuk mengambil kotak p3k dan kembali lagi menuju rooftop. Dilihatnya Billar masih disana menunggunya dengan melihat luka ditangannya.

"Sini aku obatin" ucap Lesti menawarkan diri.

"Tak perlu nanti juga sembuh sendiri" ketus Billar.

"Hmmm.. Disaat seperti ini gengsimu masih saja tinggi" ucap Lesti sambil merawat luka Billar.

"Auhh.. Pelan pelan tolol.. itu sakit" teriak Billar karena ulah Lesti yang sengaja menekan lukanya.

"Hahaa.. Salah sendiri dinding yang tak bersalah kau hantami sampai seperti ini" ucap Lesti sambil melirik dinding yang memperlihatkan bercak darah disana.

"Kau berniat mengobatiku atau menceramahiku" ketus Billar.

Lesti yang mendengar kata-kata Billar yang ketus itu lantas tersenyum dan masih saja fokus dengan luka Billar. Tatapan Billar seolah terkunci dengan senyuman Lesti barusan. Ditatapnya lekat-lekat setiap lekuk wajah Lesti yang membuatnya tanpa sadar mengukir senyum disudut bibirnya.

Between You and Me [leslar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang