Bagian 2

10.9K 740 23
                                    

Pagi ini tepatnya pukul 08.00 seluruh anggota keluarga sejak kemarin masih berada di ruangan si bungsu untuk menunggunya sadar kembali. Mereka tidak ingin saat bungsu membuka kedua matanya, seluruh anggota keluarga wijaksa tidak berada di tempat. Di dekat raffa ada valeri dan oma, sedangkan yang lain sedang duduk di sofa untuk menikmati sarapan pagi yang telah tersedia atas permintaan valeri dan adelia kepada maidnya di manshion yang kemudian makanan tersebut diantarkan oleh maid dan sopir.

"Sayang" ucap valeri saat melihat raffa membuka kedua netranya.

Raffa mendengar samar-samar suara sang mommy saat dia mulai mencoba membuka kedua bola matanya. Hal pertama yang raffa rasakan saat melihat samar langit-langit ruangan adalah rasa pusing yang menerpanya seakan ruangan tersebut berputar pelan dikepalanya. Dengan segera raffa menutup kedua matanya yang mencoba menetralisir rasa pusing tersebut.

"Sayang" ucap mommy lagi sambil mengelus rambut raffa lembut tetapi raffa tetap menutup kedua matanya.

Sedangkan anggota keluarga lainnya yang mendengar suara valeri saat memanggil si bungsu seketika itu juga  mencoba mendekat ke arah brankar.

"Raffa?" Ucap bram lembut

Perlahan mata bungsu membuka sedikit demi sedikit dan mencoba menahan sedikit rasa pening yang masih bersarang dalam kepalanya. Penglihatan raffa yang samar lamban laun semakin jelas. Raffa meneliti satu demi satu keluarganya kemudian menarik kedua sudut mulutnya dengan pelan untuk memberikan rasa nyaman kepada seluruh anggota keluarganya bahwa dia baik-baik saja.

Sedangkan seluruh anggota keluarga yang menerima balasan senyum kecil si kecil membuat mereka merasa lega karena bungsu mereka telah kembali.

"Haus?" Ucap vino pelan

Raffa mengangguk pelan karena jujur raffa merasakan anggota tubuhnya yang masih terasa lemas.

Dengan segera aran menekan tombol brankar tersebut untuk menaikkan sedikit agar memudahkan raffa minum dan tidak terlalu tinggi karena luka bekas operasi raffa masih sedikit basah. Ditakutkan nanti luka raffa terbuka kembali. Vino mendekatkan segelas air putih dan meletakkan ujung sedotannya dimulut raffa. Raffa dengan pelan menyedot air tersebut. Namun sayangnya baru tegukan pertama raffa merasa sedikit sakit dibagian kerongkongannya dan memilih untuk menyudahi acara minumnya.

"Mana yang sakit?" Tanya valeri

"Raffa ...masih kuat....mom" sahut raffa pelan

"Kalau ada yang sakit, bilang hmmm" timpal varo

Raffa mengangguk.

"Sekarang, Istirahatlah yah" tutur aran lembut

"Kak....affi" balas raffa lirih

Raffi yang mendengar saudara kembarnya memanggil dirinya segera mendekat ke sisi raffa dan mengelus pelan rambut adiknya.

"Kakak disini, sekarang istirahat hmm" lirih raffi dengan lembut

"Maafin...raffa....ka hiks hiks" ucap raffa yang terisak pelan karena raffa mengingat kembali saat dia melihat salah satu kakak tersayangnya dianiaya oleh anak buah reinaldi karena dirinya sendiri yang menumpahkan makanan pantanganya.

"Sssttt affa kenapa minta maaf hmmm... kakak baik-baik saja, jangan cemas yah" bisik raffi yang sedang merangkul adiknya pelan agar tidak melukai si bungsu.

"Sekarang affa istirahat yah biar cepet sembuh. Kakak akan disini nemenin adek yah" lirih raffi

Raffa tidak menjawab apapun perkataan raffi. Dia masih merasa bersalah pada kakaknya dan lagi bukan sekali kakaknya merasakan sakit yang disebabkan oleh dirinya.

"Tidur lagi yah by?" Tambah bram pada raffa mengelus rambut raffa walau raffi masih dalam posisi memeluknya.

"Jangan berpikir macam-macam yah,, apapun yang terjadi kakak akan selalu menyayangimu begitupun yang lainnya. Sekarang tidur hmm" bisik raffi kemudian melepas pelukannya dan menghapus jejak air mata yang mengalir dari kedua mata sang adik dan mengecup kedua mata sang adik.

"Lekas sembuh sayang" ucap oma sambil mengecup pelipis raffa dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga wijaksa.

Sekarang diruangan tersebut hanya ada brian, bram, valeri, dan raffi. Sedangkan yang lainnya diperintahkan oleh opa untuk beristirahat dirumah atau melakukan tugas yang sudah menanti mereka sejak kemarin sekaligus memberikan waktu bagi raffa untuk beristirahat kembali.

"Tidur by" ucap brian setelah anggota keluarga yang lain meninggalkan ruangan

Raffa menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Sekarang makan bubur dulu yah kalo raffa ngga mau tidur. Biar raffa ada tenaga yah" timpal valeri lembut sambil mengambil bubur di nakas si kecil

Dengan sayang valeri menyodorkan sesendok kecil bubur ke mulut si bungsu.

"A dulu dong sayang" ucap valeri

Raffa mengikuti arahan sang mommy untuk membuka mulutnya. Perlahan bubur tersebut masuk ke dalam mulut raffa dan dikunyahnya pelan. Amat sangat pelan. Sehingga membutuhkan waktu cukup lama bagi raffa untuk mengunyahnya. Saat sudah mencoba menelan bubur tersebut raffa merasakan kembali rasa sakit dikerongkongannya, begitu juga pada bagian lambungnya yang masih coba raffa tahan agar sang mommy tidak khawatir.

Valeri masih menunggu raffa untuk mengosongkan makanan di mulut si bungsu dengan sabar. Karena sungguh, raffa agak lama menelan buburnya. Dirasa sudah, valeri kembali menyodorkan kembali bubur tersebut disuapan keduanya.

"Sudah mom" pinta raffa

"Satu kali lagi yah" mohon sang mommy

Valeri paham bahwa si bungsu tidak dapat makan banyak setelah menjalani operasi lambungnya karena rasanya akan sedikit sakit. Oleh karena itu, aran menyampaikan bahwa raffa harus makan sedikit demi sedikit namun dalam jangka waktu sesering mungkin.

Dengan sedikit paksaan raffa menerima suapan kedua dari sang mommy dan mencoba menelannya secara pelan agar dapat mengurangi rasa sakit yang diterimanya walau membutuhkan waktu yang lama.

"Sekarang, raffa tidur yah. Daddy temani" ucap bram yang tau raffa telah menyelesaikan acara makannya dan meminta valeri untuk makan karena bram tahu bahwa valeri belum makan semenjak raffa kemarin sadarkan diri dan mereka harua segera bergegas ke rumah sakit. Raffi dan brian juga sama dipaksa oleh bram untuk menghabiskan makan paginya yang sempat tertunda dan meminta mereka untuk beristirahat. Tak ada pilihan lain, mereka menyetujui permintaan bram.

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang