Bagian 26

4.1K 450 16
                                    

Satu minggu kemudian si kembar kembali ke sekolah. Tetapi, kali ini berbeda karena raffa dan raffi tidak boleh sendiri ke sekolah tetapi harus diawasi oleh bodyguard. Hal tersebut terbukti adanya satu buah mobil yang mengikuti mereka dibelakang mobil si kembar. Elang tidak ikut ke sekolah karena ada tugas osis yang mengharuskannya pergi selama beberapa hari.

Selama dalam perjalanan cuacanya tampak murung karena saat ini musim sedang tidak menentu. Sejak mulai berangkat dari mansion kurang lebih berangkat pukul 06.45 tetapi matahari seolah enggan untuk memunculkan dirinya. Hawa dingin ikut menyeruak ke dalam tubuh. Sehingga membuat raffi yang sedang mengendarai mobilnya menyalakan penghangat mobil.

Tidak terasa kedua mobil tersebut telah sampai dilapangan parkir sekolah. Raffi mulai memarkirkan mobil tersebut dengan nyaman hingga mobil berhenti.

"Apa kita pulang lagi kerumah?" Ujar raffi karena cuacanya sudah akan hujan dan tentu dia ingat dengan raffa yang pobia dengan hujan.

"Baru nyampe kak, masa balik lagi. Percuma raffa siap-siap dong" sahut raffa

"Pake jaket kakak" ujar raffi dengan memberikan jaketnya kepada sang adik

Raffa menerima jaket tersebut dan memakainya. Tadi sebelum berangkat raffi sudah mengingatkan raffa untuk membawa jaket, tetapi raffa menolaknya dengan dia tidak kedinginan karena yakin jika hari ini tidam akan hujan sesuai ramalah cuaca yang tertera di ponselnya.

Namun yang namanya ramalan tentu berpeluang 50:50. Antara ya atau tidak. Dalam hal ini ternyata ramalan cuaca tersebut salah. Justru cuacanya mendung dengan diikuti oleh angin yang tertiup kesana kemari dengan agak kuat.

Kemudian keduanya turun dari mobil dan berjalan beriringan menuju ke dalam kelas mereka. Bodyguard berjaga disekitar sekolah dan tidak ikut mengekori tuan muda si kembar. Karena jika berada disekolah tidak mungkin musuhnya muncul. Jikalau muncul tentu mereka tidak berani menyerang secara terang-terangan.

Teeettt teeett teeettt

Breeesssssss

Sesampainya mereka dikelas dan duduk ditempatnya masing-masing, tak lama bunyi bel berbunyi dan air mulai turun seperti sedang melakukan aksi balapan untuk segera jatuh ke bumi.

Begitu juga dengan guru yang hari ini bertugas di kelas raffa datang dengan ontime, raffa juga belum sempat berbincang sebentar dengan para abangnya dikelas.

Dalam sesi mengajar, raffi beberapa kali melihat ke arah adik satu-satunya untuk melihat apakah dia baik-baik saja karena hujannya turun dengan cukup deras walau tidak ada petir yang menyambar. Hal yang raffi tangkap adalah selama pelajaran berlangsung, yang raffa lakukan hanya melihat ke arah papan tulis tanpa adanya satu garispun yang tertoreh dikertasnya.

Ya, raffa terlihat memfokuskan pikirannya hanya pada bahan yang diajarkan oleh guru di depan. Yang berarti raffa baik-baik saja.

Tett teett teettt teeettt

Bel berbunyi yang menandakan bahwa pelajaran telah usah yang perlu digantikan dengan mengisi perut kosong para murid yang beberapa memang belum sempat mereka isi.

"Yey yey yey akhirnya istirahat. yok kita ke kantin" ajak gilang sedikit berseru

"yoosiii, udah dari tadi perut gue minta diisi karena tadi males makan dirumah" sahut gilang

"Kita nitip aja" ujar raffi

"Kenapa?" Sahut aldo

"Males jalan bang. Hehe" cela raffa sebelum kakaknya mengasih tau sahabatnya perihal phobianya.

"Yaudah abang gendong. Sini naik"ujar riezky sambil siap-siap berjongkok

"Ngga mau bang. Raffa dikelas aja" balasnya

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang