Bagian 5

7.8K 597 12
                                    

Keempat anak remaja saat ini berjalan masuk memasuki pintu mansion wijaksa. Mereka adalah raffi, aldo, gilang, dan riezky. Hari ini sahabat raffi datang untuk menjenguk si adek karena saat dirumah sakit tidak boleh ada yang menjenguk kecuali keluarga agar raffa dapat beristirahat total baik dari kesehatan fisik maupun psikisnya. Mereka memutuskan datang setelah kegiatan sekolah usai sesaat setelah raffi menerima pesan dari sang daddy bahwa raffa sudah pulang dan sahabatnya langsung berinisiatif untuk menjenguk karena mereka juga ingin melihat kondisi raffa dan sudah kangen padanya yang hampir 3 minggu tidak bertemu.

"Selamat sore tante/mom om/dad" sapa mereka serempak yang melihat valeri dan bram sedang bersantai di ruang keluarga kemudian menyalimi mereka sopan

"Selamat sore sayang, ada tugas?" Tanya valeri

"Ngga tante cantik, kita mau jenguk adek. Kebetulan udah hampir 3 minggu belum ketemu. Boleh kan tante cantik?" Sahut gilang dengan senyumnya

"Iya boleh kok. Udah makan?" Balas valeri

"Kebetulan udah tante, tadi pas dijalan" sahut riezky

"Yasudah kalo gitu. Raffa ada di kamarnya sama verrel" tutur bram

"Iya om. Terima kasih om. Kita langsung ke kamarnya adek ya om, tante." Balas riezky

"Iya, nanti cemilannya menyusul yah" tutur valeri

"Siiapp tante cantik" balas gilang dengan senyum sumringah mendengar tentang makanan. Kemudian berjalan ke arah lift menuju kamar raffa.

Sebelum masuk lift, gilang sudah mendapat jitakan sayang dari riezky mengenai tingkahnya tadi. Alhasil mereka sedang adu debat ini itu dan masih didengar oleh pasangan bram dan valeri. Mereka berdua hanya menggeleng pelan saat lift mereka sudah tertutup sempurna.

Cekleek

Pintu raffa terbuka oleh saudara kembarnya diikuti oleh yang lain. Verrel yang kebetulan sudah terbangun sejak 15 menit lalu menengokkan kepalanya ke arah pintu untuk melihat siapa yang masuk ke ruangan sang adik.

"Affa masih tidur ka?" Tanya raffi pelan saat sudah cukup dekat dengan ranjang raffa

"Iya" sahut verrel setelah melihat wajah damai raffa yang .asih tertidur.

"Kakak keluar dulu yah, mau sekalian mandi. Kalian disini aja temani raffa yah" lanjut verrel yang paham kalau ketiga sahabat si kembar ingin menjenguk si bungsu.

"Siapp ka.. aman adek sama kita kak" balas riezky

Verrelpun beranjak dari tempat tidur si bungsu, kemudian mengecupnya lembut sebelum meninggalkan raffa. Sekarang posisi verrel diisi oleh raffi dan sebelahnya diisi oleh aldo sedangkan duo gabut masih berdiri mengamati tidur sang adek

"Adek kurus banget fi?" Tutur riezky

"Makannya sekarang affa agak rewel" jelas raffi

Gilang yang sedari diam, kemudian memeluk raffa secara tiba-tiba yang membuat mereka semua yang ada disana terkejut tak terkecuali raffa yang langsung terbangun dari tidurnya dengan sedikit mengeluarkan ringisan karena bekas operasi lambungnya sedikit tertekan oleh badan gilang.

"Abang kangeen" ucap gilang yang tidak sadar bahwa raffa telah terbangun karena ulahnya

Pletak

Jitak riezky pada kepala gilang dengan pulpen yang kebetulan ada di sakunya.

"Aduh" ucap spontan gilang tapi tetap tidak melepaskan dekapannya pada raffa

"Awwww sa-sa-sakiitttt ampun ampun ammpun" ucap gilang yang mendapat jeweran di kedua telinganya oleh aldo dan raffi agar menjauh dari si adek yang dari tadi sempat meringis tetapi tidak dirasakan oleh gilang sendiri.

Setelah tubuh gilang menjauh, barulah pelaku penjeweran melepaskan aksinya.

"Isshhh kenceengg bangeett siihhh. Sakiitt tauuu" ucap gilang misuh-misuh sambil mengelus kedua telinganya yang terlihat memerah.

"Lagian lu ngga tau apa kalo lu meluknya kekencengan. Noh adek kesakitan gara-gara lo" sahut riezky

Sedangkan gilang yang mendengar bahwa raffa kesakitan spontan langsung melihat kearah raffa melupakan rasa sakit yang masih telinganya derita.

"Maaf ya dek" tutur gilang mendekat sambil mengelus rambut raffa

"Iya ngga papa kok bang" balas raffa sambil tersenyum dan mencoba untuk duduk.

Raffi yang paham gelagat raffa ingin duduk, kemudian membantu mengangkat tubuh raffa dan aldo dengan tanpa diperintah langsung menyusun bantal sedikit tinggi untuk raffa bersandar.

Cekleek

Pintu kamar raffa dibuka oleh maid yang membawa minuman dan makanan ringan untuk anak remaja yang berada di kamar tersebut dan menaruhnya di meja, kemudian pamit keluar ruangan dengan sopan

Gilang yang melihat makanan telah tersedia, tanpa ditawari langsung mengambil toples keripik dan menyemilnya dengan duduk di kursi yang tadi dia tarik dari meja belajar raffa ke mendekat ke ranjang raffa.

"Adek gimana kabarnyan hmmm" tanya aldo

"Udah mendingan koq bang, nih buktinya raffa udah balik ke rumah hehe" jelas raffa dengan senyumnya

"Kerasa ada yang kurang tau dek pas disekolah karena adek ngga berangkat" tukas riezky

"Ngga lama lagi raffa sekolah koq bang. Disekolah ada kabar apa bang?" jawab raffa

"Tapi adek harus sembuh dulu baru sekolah lagi yah. Jangan dipaksain. Kabar disekolah lagi ngga enak dek" timpal gilang sambil mengunyah keripiknya

"Ngga enak? Koq bisa?" Balas raffa dengan bingungnya

"Iyalah dek. Gimana mau enak. Dikasihnya tugas mulu" sahut gilang dengan sedikit emosinya sedangkan raffa terkekeh pelan.

"Itu mah lo aja yang males" celetuk riezky

"Suka-suka gue dong. Toh sekolah gue yang bayar" balas gilang deng sarkatis

"Minum dulu affa" ucao raffi sambil mengarahkan segelas minuman

"Makasih ka" sahut raffa kemudian meminum beberapa teguk dan memberikannya kembali kepada raffi untuk diletakkan di nakas.

Akhirnya mereka berbincang mengenai hal-hal random mulai dari guru baru, anak baru, peraturan baru, dan tanaman baru disekolah semua mereka ceritakan khususnya oleh gilang dan riezky. Bahkan ada tokek yang berbunyi dikelaspun tak terlewat gilang sampaikan kepada raffa bahwa hal itu pertanda ada setan di kelas mereka.

Tak terasa waktu yang bergulir sudah cukup lama, bahkan sinar matahari kini berubah menjadi agak kemerahan pertanda bahwa hari mendekati petang. Sahabat si kembarpun izin pulang dan berniat akan sering main menemani si adek di rumahnya.

"Affa, kak affi lap dulu yah badannya biar ngga lengket" ucap raffi saat mereka hanya tinggal berdua di kamar raffa

"Iya kak" sahut raffa.

Dengan sigapnya raffi menyedikan perlengkapan raffa mulai dari air hangat dan baju gantinya.

"Kak affi?" Ucap raffa saat raffi membantu melepaskan kancing raffa

"Hmmm" sahut raffi masih tetap menjalankan tugasnya

"Pengen itu" jawab raffa sambil menunjuk makanan yang ada di tv karena mereka dari tadi tv raffa dibiarkan menyala

Raffi pun segera menoleh ke arah tv yang sedang menayangkan ayam goreng dan kentang goreng.

"Affa kan belum boleh makanan itu dulu, nanti yah kalo udah sehat kita buat sendiri di rumah. Buat yang banyak sampe affa bosen makannya" sahut raffi

Raffa yang mendengan penjelasan raffi langsung cemberut. Gagal lagi untuk menghindari makanan buburnya.

"Okey?" Ucap raffi sambil memastikan

Raffa hanya mengangguk pasrah

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang