Bagian 6

6.9K 643 16
                                    

Hari ini adalah tepat seminggu raffa berada dirumah. Kondisinya juga sudah membaik bahkan infusnya telah dilepas oleh aran. Tentu saja, walau sudah membaik raffa tidak pernah ditinggalkan sendiri sekalipun. Meski itu hanya ada dikamarnya.

Hari ini adalah hari minggu yang dijadikam sebagai hari libur dan dimanfaatkan untuk bersama keluarga. Semua keluarga wijaksa masih tertidur dikamar masing-masing. Kecuali oma dan opa yang keluar negeri, adelia dan thomas ke luar kota, dan sisanya di rumah.

Jam menunjukkan pukul 05.00 pagi, raffa terbangun dan melihat orang yang sekarang memeluknya masih memejamkan kedua bola matanya. Dia adalah varo. Perlahan raffa menyingkirkan salah satu lengan sang abang yang berada diatas perutnya secara perlahan agar abangnya tidak terbangun.

"Emmm mau kemana?" Lirih varo yang merasa tangannya di gerakkan oleh sang adik walau dia masih saja menutup kedua matanya.

"Raffa mau ke kamar mandi" balas raffa pelan

"Ayo abang anterin" ucap varo setelah mendengar jawaban dari raffa

"Ngga perlu, raffa bisa sendiri abang. Abang disini aja lagian kamar mandinya disitu yah" Bujuk raffa sambil

"Baiklah. Nanti kalo perlu bantuan panggil abang." sahut varo yang mengelus rambut raffa pelan

"He'emz" jawab raffa sambil tersenyum

Kemudian raffa menyibakkan selimut dengan pelan dan menurunkan kedua kakinya ke lantai yang dingin. Raffa pun mencari sandal yang kebetulan tak jauh dari  kedua kakinya sekarang. Setelah memakai sandal, raffa berjalan ke arah kamar mandi dengan sedikit pincang karena lukanya sudah membaik namun terkadang masih terasa sakit apalagi selama ini raffa jarang berjalan sendiri walau benang jahitannya telah dilepas. Jadi raffa harus mencoba membiasakan diri.

Varo hanya memperhatikan raffa berjalan ke kamar mandi dan memutuskan untuk mengambil handphone yang dia letakkan setelah pintu kamar mandi telah raffa tutup.

Di dalam kamar mandi raffa memutuskan untuk mandi agar badannya terasa lebih segar. Setelah selesai raffa memakai baju yang memang selalu tersedia di kamar mandinya dan memilih untuk memakai baju tebal.

Ceklek

Suara kamar mandi terbuka, raffa kembali berjalan menuju ranjangnya dan memakai selimut kembali dan mendekat ke arah varo yang sejak tadi masih asik memainkan handphonenya.

Varo sedikit tersentak karena tiba-tiba raffa memeluknya akibat dia terlalu fokus dengan hanphonenya

"Kenapa hmm?" Ujar varo kemudian meletakkan handphone diatas nakas.

"Dingin" ujar raffa

Kemudian varo merasa baju agak terasa agak dingin. Setelah memegang rambut raffa basah dia paham kalau raffa habis mandi.

"Bentar abang ambil hairdryer dulu" ucap varo mencoba melepaskan pelukan raffa.

"Tapi dingin abang. Abang disini aja" pinta raffa

"Cuma sebentar yah. Nanti baby pusing kalo rambutnya basah pas tiduran" bujuk varo

Akhirnya raffa membiarkan abangnya mengambil hairdryer. Dan dengan cekatan varo mulai mengambil hairdryer di kamar raffa yang memang tidak jauh, sekaligus mencari kaos kaki dan minyak telon agar raffa merasa lebih hangat.

Setelah mendapatkan apa yang dia cari, varo kembali ke ranjang raffa.

"Baby, duduk dulu yah" ujar varo

Raffa menuruti apa yang diminta oleh abangnya tersebut.

Dengan segera varo membalurkan minyak telon di telapak kaki raffa, kedua tangan raffa, dan leher raffa. Setelahnya, varo membantu memasangkan kaos kaki di kedua kaki raffa baru mulai mengeringkan rambut raffa.

"Masih setengah enam. Tiduran lagi aja yah sambil menunggu sarapan siap?" Ujar varo yang baru selesai melakukan tugasnya dan kembali menyelimuti tubuh raffa

Raffa menurut.

"Abang sini" tutr raffa sambil menepuk ruang disampingnya agar ikutan tiduran bersamanya

Varo mengikuti kemauan sang adik dan raffa yang sudah merasa abangnya tiduran dengan nyaman disebelahnya, kemudian raffa mendekap tubuh sang abang untuk  untuk mengurangi rasa dingin yang dia rasakan. Sedangkan varo terkekeh pelan melihat tingkah raffa.

▪️▪️▪️▪️

Waktu sarapan

Semua keluarga wijaksa telah berkumpul sedang berbincang untuk menunggu varo dan si bungsu ikut sarapan bersama.

"Selamat pagi" ucap raffa yang baru memasuki ruang makan diikuti oleh varo dibelakangnya karena raffa tidak mau digendong abangnya karena raffa ingin belajar membiasakan berjalan sendiri agar proses penyembuhannya lebih cepat katanya. Varo awalnya kurang setuju tapi apalah daya, raffa mengancam tidak mau minum vitamin kalau keinginannya tidak dituruti dan hal tersebut membuat varo harus mengalah agar imun raffa cepat meningkat sehingga proses kesembuhan raffa menjadi lebih cepat.

"Pagi sayang/baby/affa" jawab mereka serempak.

Raffa pun mulai berjalan ke arah kursi yang memang disediakan untuknya didekat raffi dan tak lupa ritual kecupan pagi tetap dilaksanakannya.

"Affa mau makan sama apa?" Tanya raffi

Raffa yang ditanya menatap sebentar makanan yang telah tersaji dimeja makan.

"Mau tumis kangkung sama telor gulung dan tempe goreng" ujar raffa yang memang sedang merindukan sayur kangkung. Karena selama raffa di manshion menu kangkung hampir tidak pernah ada.

Raffi kemudian mengambilkan menu yang diinginkan saudara kembarnya.

"Makasih kak" ucap raffa sambil tersenyum

"Iya. Habiskan kalau perlu nambah yah" ujar raffi

Raffa hanya tersenyum menjawab perkataan sang kakak senang.

Acara sarapan pun berjalan dengan damai. Mereka merasa senang karena raffa sudah mulai ceria lagi bahkan bermanja dengan mereka apalagi melihat raffa yang makan dengan lahapnya

"Ka, mau lagi tumis kangkungnya" ujar raffa

"Nasinya?" Tanya raffi

"Ngga, raffa mau tumis kangkungnya aja" balas raffa

Raffi mengambilkan kembali tumis kangkung ke piring raffa.

"Nah gitu dong, makannya yang banyak biar cepet gede" ucap elang

"Raffa udah gede tau bang" sahut raffa masih asik makan

"Eummm masa? raffa aja paling kecil diantara kita semua" tambah elang

"Ya kan raffa anak terakhir. Jadi ya kecil." Sahut raffa santai bahkan mengabaikan semua orang dan hanya fokus makan karena biasanya dia makan bubur tanpa rasa.

"Bang, ambilin ayam goreng dong. Yang stick drum yah" ujar raffa lagi

Mereka yang melihat tingkah makan raffa terkekeh pelan tapi menikmatinya juga

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang