Bagian 15

5.2K 552 30
                                    

Brukk

Raffa segera menenggelamkan dirinya diatas ranjang setelah selesai melakukan makan malam bersama keluarga dan izin untuk ke kamar agar bisa tidur lebih cepat.

"Bebersih dulu by baru tidur" tutur aran yang mengekori raffa di belakang

"Ngantuk~ bang" gumam raffa dengan mata terpejam yang masih dapat didengar oleh aran

Melihat gelagat raffa yang sepertinya tidak akan bangun untuk bebersih sebelum tidur, akhirnya aran mengangkat tubuh raffa dan membawanya ke kamar mandi guna membantu gosok gigi, cuci muka, cuci tangan, dan cuci kaki bagi raffa sendiri. Tak lupa, aran juga membantu mengganti baju raffa dengan piyama agar raffa dapat tidur lebih nyaman.

"Ngantuk banget hmmm" ucap aran mencoba mengajak sang adik berbincang yang sedang duduk dikasur dengan mata terpejam dan aran yang membantu mengganti baju raffa

"Hmmm" sahut raffa

"Sudah selesai. Sekarang tidur yang nyenyak hmmm" balas aran kemudian menidurkan tubuh raffa di tempat tidur dan menyelimutinya sebatas dada serta mengecupnya pelan.

"Sleep well by" lirih aran.

Raffa menyahuti ucapan sang abang dengan bergumam tidak jelas ditambah raffa menggerakkan tangannya untuk mencari guling kemudian memeluk erat guling tersebut.

Aran yang melihat tingkah raffa hanya tersenyum lembut. Kini waktu bagi dirinya untuk membersihkan diri sebelum menyusul sang bungsu yang telah terlelap.

▪️▪️▪️▪️

Cup

Kecup aran singkat di dahi bungsu setelah membuka kedua bola matanya dan melihat sang adik masih dalam kondisi tertidur dengan pulas.

"By... by... bangun udah pagi" ucap aran mencoba membangunkan raffa yang masih terlelap.

"Jam berapa bang?" Lirih raffa

"5.45" sahut aran sambil menepuk-nepuk pelan pipi raffa agar terbangun

"Udah agak siang yah" gumam raffa mencoba mendudukan dirinya yang bertujuan untuk mengembalikan nyawa yang hilang agar kembali terkumpul sepenuhnya.

"Abang keluar dulu yah buat siap-siap kerja, ngga boleh tidur lagi oke by?" Tawar aran

Raffa yang mendengar penuturan aran hanya menganggguk-anggukan kepalanya pelan pertanda persetujuan dengan apa yang diucapkan sang abang.

"Nyusun buku dulu aja kali yah" gumam raffa setelah mengetahui sang abang telah keluar dari kamarnya.

Raffa menyibakkan selimutnya dan berjalan menuju tempat belajar. Menata satu per satu buku pelajaran untuk hari ini dan memasukkannya ke dalam tas. Saat itulah raffa melihat handphonenya.

"Aaaa handphone" gumam raffa tak jelas dan memutuskan untuk duduk dan mengotak-atik hape sebelum bergelung dengan air hangat yang akan meluncur di tubuhnya.

"Grup... grup... grupp..." gumam raffa melihat pemberitahuan dan memeriksanya.

"Eum? Pesan.... Nomor baru?" Gumam raffa lagi kemudian membuka pesan tersebut.

"Kamu anak pembawa sial" gumam raffa membaca isi pesan yang tercantum yang dikirim oleh nomor baru.

"Apaan sih ini yah? Spam kali yah, paling nanti minta-minta kirim uang. Mending mandi aja kasian yang lain udah nunggu dibawah." gumam raffa bingung dan memilih mengabaikan pesan tersebut.

Dirasa sudah tidak ada yang penting, raffa meletakkan kembali handphone dalam tas dan berjalan ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang