Bagian 16

4.5K 503 22
                                    

Raffi terduduk disamping brankar raffa yang sedang tertidur sambil memainkan handphone.

"Izinkan gue sama affa sampai jam istirahat" tulis raffi yang dikirim ke aldo

"Kenapa?" Balas aldo

"Ada insident diloker dan affa shock" balas raffi

"Gimana kondisinya?" Balas aldo

"Better. Tidur" balas raffi

Tring tring tring

Suara ringtone hape raffi berbunyi dengan segera raffa menggeser tombol hijau dan meletakkan benda pintar di sebelah salah satu telinga.

"Hmmm" sahut raffi

"Maaf tuan muda, pelaku tidak terindentifikasi karena saat kejadian CCTV tidak menyala. Seolah sudah direncanakan dengan baik" lapor tangan kanan raffi

"Selidiki lebih lanjut. Tetap awasi dan jangan sampai lengah. Laporkan kejadian ini ke daddy dan opa" tutur raffi

"Baik tuan muda" sahut diseberang telepon

Tut

Raffi mematikan telepon secara sepihak dan memasukan handphonenya ke dalam saku celananya memilih untuk fokus kepada saudara kembarnya.

Raffa mengerjapkan kedua bola matanya setelah tidur kurang lebih satu jam di dalam UKS. Hal pertama yang dia lihat adalah sang kakak yang masih tertidur disampingnya dengan meletakkan kepalanya yang bertumpu pada tangan kirinya diatas brankar dan tangan kanannya menggenggam tangan kiri raffa.

Ting

Bunyi pesan yang berasal dari handphone raffa. Raffa yang mendengar segera mencoba meraih tas di atas nakas yang dekat brankarnya dengan tetap membiarkan satu tangannya dipegang oleh sang kakak dan bergerak sepelan mungkin agar tidak membangunkan raffi.

"Tinggalkan keluargamu atau keluargamu akan tertimpa kesialan atas dirimu" batin raffa membaca diam pesan yang tertulis dengan ekspresi yang sulit diartikan karena dia bingung dengan isi pesan yang tiba-tiba apalagi dari nomor asing.

"Nomor yang sama dengan yang tadi pagi" batin raffa

Deg

Raffa terdiam sejenak.

"Anda siapa?" Balas raffa membalas pesan tersebut untuk meyakinkan dirinya sendiri jika pesan tersebut memang ditujukan untuk dirinya bukan dan pesan random.

Ting

"Kau tidak perlu tau, yang perlu kau tau adalah kau hanya anak pembawa sial" balas si nomor baru

Ting

Bunyi pesan lagi sebelum raffa sempat membalas pesan sebelumnya

"Peringatan dariku, jauhi keluargamu terutama saudara kembarmu atau saudara kembarmu akan tertimpa kesialan" batin raffa dengan sedikit pikiran yang berkecamuk antara harus menurutinya atau tidak. Sedangkan pelakunya siapa, raffa juga tidak tahu.

"Eunghh" lenguh raffi terbangun dari tidur singkatnya. Kemudian berusaha untuk duduk untuk memastikan kondisi adiknya pasca insident tadi.

Raffa terperanjat dengan lenguhan sang kakak yang baru akan bangun segera menghapus pesan tersebut dan mencoba menetralkan mimik wajahnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Lebih baik merahasiakan dulu untuk saat ini. Karena raffa takut dia akan salah langkah dan dapat mengakibatkan keluarganya dalam bahaya.

"Udah bangun dari tadi hmmm. Sudah lebih baik?" lirih raffi sambil mengelus rambut raffa.

"Eumm better" senyum raffa

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang