Bagian 18

4.2K 499 20
                                    

Cekleek

Ruang UGD terbuka menandakan bahwa penanganan terhadap pasien telah mendapatkan penanganan pertama oleh dokter yang bersangkutan. Pintu tersebut terbuka dengan menampilkan seorang dokter yang sedang berjalan keluar untuk mengkonfirmasi kondisi pasien kepada pihak keluarga.

"Bagaimana kondisi raffi dok?" Tanya bram yang telah menunggu kondisi anaknya sejak tadi bersama beberapa keluarganya yang lain, karena sebagian yang lain sedang berada di ruang rawat raffa.

"Pasien mengalami gegar otak ringan, selebihnya pasien baik-baik saja" tutur sang dokter

"Apakah itu buruk?" Tanya valeri cemas

"Tentu buruk jika tidak tertangani dengan baik. Tetapi pasien dapat sembuh jika mau mengikuti resep dokter dengan baik. Usahakan pasien banyak beristirahat untuk saat ini dan jangan biarkan sendiri" jelas dokter

"Apa boleh sekarang kami melihatnya dok?" Tanya valeri sedikit merasa lega

"Boleh. Setelah pasien dipindahkan ke ruang inap. Kalau begitu saya permisi terlebih dahulu. Mari" pamiy sang dokter

"Terima kasih dok" sahut valeri

Tak lama vino keluar dari ruang UGD dengan brankar raffi yang didorong oleh perawat menuju ruang rawat milik keluarga wijaksa bersama saudara kembarnya.

"Raffa mana mom?" Tanya vino yang memang belum melihat raffa sejak keluar dari ruang UGD dan belum mengetahui apa yang terjadi pada si bungsu. Semua sahabat si kembar juga telah dipulangkan atas perintah bram agar mereka istirahat terlebih dahulu.

"Raffa diruang rawat bersama aran dan yang lainnya?" Tutur valeri

"Ruang rawat? Raffa kenapa mom?" Ujar vino meminta penjelasan

"Lebih baik sekarang kita ke ruang rawat si kembar dulu, nanti dijelaskan disana bersama yang lainnya yah" jelas valeri

Vino mengangguk menyetujui.

▪️▪️▪️▪️

Di dalam ruang rawat si kembar saat ini, seluruh keluarga wijaksa telah berkumpul termasuk yang tadi bekerja dan kuliah telah meninggalkan aktivitasnya untuk melihat kondisi langsung dari si kembar. Perbincangan mengenai kronologis insiden yang telah terjadi telah aran sampaikan kepada pihak keluarga dari informasi yang dia dapat dari sahabat adiknya.

Perbincangan tersebut dilakukan di sofa yang letaknya memang cukup jauh dari brankar si kembar yang masih menutup kedua matanya ditemani oleh valeri dan adelia.

"Bram.. kau bisa menangani masalah ini?" Tanya opa

"Serahkan padaku dad" sahut bram

"Brian, apakah ada yang tersangka yang kau curigai?" Lanjut opa

"Belum opa, karena lingkupnya masih terlalu luas. Tetapi anak buahku saat ini sedang menyelidiki insident itu. Apakah insident itu disengaja atau kecelakaan" jawab brian

"Kemungkinan kecil kecelakaan sangat kecil brian karena jika kecelakaan tentu ada seseorang yang muncul untuk meminta maaf. Tapi sejak kejadian pelaku belum muncul. Belum lagi Musuh kita terlalu banyak dad. Dan lagi kita tidak tau apakah ini musuh dari kita sebagai pembisnis atau secara personal. Belum lagi mereka melakukannya disekolah. Dimana tentu banyak saksi dan ada CCTV yang dapat terekam aktivitas mereka. Bukankah ini adalah hal yang janggal?" Tutur thomas menimpali

"Jika itu benar, mereka pasti bukan orang biasa opa. Kemungkinan besar CCTV sekolah pasti tidak aktif saat kejadian terjadi" timpal varo

"Maafkan daddy son, daddy telah lengah lagi karena beberapa minggu ini kalian baik-baik saja." Batin bram

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang