Bagian 17

4.4K 487 21
                                    

Bruukkkk

Bunyi suara pot bunga yang jatuh tepat mengenai kepala raffi yang mengakibatkan raffi tergeletak ke paping block dengan kondisi tidak sadarkan diri karena hantaman pot bunga tersebut terbuat dari semen walau ukurannya kecil tapi cukup membuat darah segar mengalir dari kepala raffi.

Raffa yang melihat kondisi kakaknya seketika meluruh disamping sang kakak dan dengan tangan yang bergetar raffa mencoba untuk menyentuh kepala raffi guna memeriksa kondisi raffi

"Kak affi" lirih raffa diikuti buliran air mata yang mengalir tanpa diperintah

"Ba ... banguunn kak..." lirih raffa lagi yang terisak pilu sambil memeluk tubuh raffi dan tidak medulikan darah raffi yang menempel ke seragam raffa

Begitu juga dengan beberapa murid lainnya yang kebetulan mendengar suara pot yang pecah segera melihat kepada sumber suara tersebut dan seketika itu juga terkejut dengan diam dan beberapa siswi berteriak cukup keras.

"Bantuin begooo bukannya diliatin doang. Emangnya ini pertunjukkan apa" seru gilang dengan emosi saat melihat murid lainnya hanya melihatnya saja.

Karena saat kejadian trio sahabat sedang di dalam kelas tetapi tiba-tiba mendengar suara jeritan khususnya dari siswi yang berada di halaman kelas mereka. Dengan segera gilang melesat keluar untuk melihat apa yang terjadi diikuti oleh riezky dan aldo dibelakangnya.

Alangkah terkejutnya mereka melihat ternyata terjadi insiden dengan korban adalah sahabat mereka yang tidak bergerak dalam pelukan sang adik dan dapat mereka lihat bahwa punggung tersebut bergetar.

Tanpa ba bi bu mereka mendekat dan memecah keheningan tersebut.

Aldo segera menarik tubuh raffa yang terasa bergetar hebat dan masih memanggil raffi untuk bangun walau dengan suara yang amat lirih.

"Ngga ngga,, lepas lepas. Mau kak affi. Lepas!!" racau raffa dan memberontak saat tubuhnya ditarik oleh aldo dengan tangisnya.

"Cepat bawa raffi ke rumah sakit" titah aldo pada riezky dan gilang dengan langsung mendekap tubuh raffa dalam pelukaannya agar raffa lebih tenang.

Riezky dan gilang segera mengangkat tubuh raffi kemudian membawanya ke salah satu mobil mereka.

"Gue bantu" ujar raka yang ikut membantu mengangkat tubuh raffi

Aldo yang masih menenangkan raffa, tangan kirinya mencoba merogoh saku celananya untuk mengambil handphone guna memberikan kabar tersebut kepada elang. Tetapi untuk mengambil handphonenya saja aldo kesulitan karena raffa yang sejak tadi mencoba untuk lepas dari dekapan aldo. Jika dipaksakan untuk merogoh handphone maka raffa bisa lepas dan lari menyusul raffi.

"Kamu" ucap aldo pada salah satu siswa dan siswa yang ditunjuk hanya mengarahkan telunjuknya kepada dirinya sendiri seolah-olah memastikan bahwa benar dia yang ditunjuk oleh aldo

"Iya kamu. Kasih tau elang mengenai kondisi raffi dan raffa sekarang" ucap aldo dengan tegas.

Tanpa menunggu lama, siswa tersebut segera berlari menuju kelas elang.

"Kak affi hiks kak affi hiks bang hiks kak affi. Le.. pasin hiks bang.. raffa mau hiks kak affi.. lepas abang!!" racau raffa sejak tadi

"Tenang dek. Raffi akan baik-baik saja" sahut aldo yang mencoba menenangkan raffa

"Mau hiks kak affi  hiks bang hiks kak--" ucap raffa

Tiba-tiba raffa berhenti memberontak dan memberatkan tubuhnya kedalam dekapan aldo. Dengan cekatan, aldo yang sadar bahwa kesadaran raffa telah terenggut seketika itu juga langsung menahan tubuh raffa agar tidak meluruh ke bawah dan mengangkat tubuh raffa untuk dibawa ke rumah sakit menyusul raffi menggunakan mobilnya sendiri.

▪️▪️▪️▪️

"Gue aja yang bawa mobil" usul raka dan dianggukkan oleh riezky dan gilang kemudian yang berada di kursi penumpang bagian belakang.

Tak menunggu lama mobil riezky sudah pergi meninggalkan halaman sekokah.

7 menit kemudian aldo telah sampai diparkiran mobil dengan raffa yang masih berada dalam gendongannya.

"Do!" Panggil elang yang sedang berlari mendekat ke arah aldo yang akan meletakkan tubuh raffa dikursi penumpang.

"Cepet masuk" tukas aldo.

Elang mengikuti instruksi aldo dan duduk dikursi penumpang dan membantu mengambil alih tubuh raffa untuk masuk ke dalam mobil. Setelahnya, aldo menutup pintu mobil dan berlari menuju kursi pengemudi dan segera meluncur ke rumah sakit.

"Gimana kronologinya do? Gimana kondisi raffi? Ini raffa kenapa bisa pingsan do?" Tanya elang berturut-turut dengan rasa yang khawatir sambil menghapus sisa air mata raffa yang tertempel di area wajahnya

"Raffa shock, sisanya gatau. Lo hubungi keluarga dirumah" sahut aldo dengan tetap fokus menyetir dengan cepat dan aman

"Hallo pah" ucap elang saat teleponnya telah diangkat

"Ada apa son?" Sahut diseberang telepon

"Ada insiden disekolah pah, sekarang elang lagi ke rumah sakit untuk memeriksa si kembar pah. Jadi papah segera ke rumah sakit" balas elang

"Oke papah akan mengabari yang lain dan menyusul ke rumah sakit. Dan kamu elang, hutang penjelasan sama papah" tukas thomas

Tut

Telepon tersebut dimatikan secara sepihak oleh thomas mungkin untuk segera mengabari keluarga yang lainnya.

▪️▪️▪️▪️

Sesampainya di rumah sakit, raffi segera dibawa ke ruang UGD untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan sisanya menunggu di balik pintu ruangan tersebut.

"Apa yang terjadi?" Tanya aran pada ketiga teman si kembar yang baru saja sampai di ruangan tersebut setelah diberitahu oleh thomas bahwa si kembar sedang menuju ke rumah sakit.

"raffi kejatohan pot bunga bang dari lantai atas selagi kita melakukan kegiatan kebersihan di sekolah tadi" jawab riezky

Tak lama vino juga tiba di depan UGD dan masuk ke dalam ruangan untuk melakukan pemeriksaan kepada  raffi langsung agar segera tau kondisi yang dialami oleh raffi.

"Kenapa bisa? Terus raffa mana" Tanya aran lagi meminta penjelasan lebih

"Gatau bang. Kebetulan kita lagi di dalam kelas. Dan saat kita keluar tiba-tiba raffi udah pingsan" ujar gilang.

"Raffa sama aldo bang. Mungkin sebentar lagi menyusul" timpal raka

Tak lama, aldo dan elang masuk dengan raffa yang berada dalam gendongan elang.

"Bang periksa adek dulu bang" tutur elang sambil berlari dan melihat aran berada di depan UGD.

"Kenapa raffa?" Tanya aran

"Pingsan karena shock" sahut aldo

Dengan cekatan aran mengambil alih tubuh raffa dalam gendongannya.

"Bersihkan pakaian terlebih dahulu" tutur aran kepada  riezky, gilang, dan raka.

kemudian pergi membawa raffa segera ke ruang rawat khusus keluarga wijaksa agar memudahkan melakukan pemeriksaan dan sisanya menunggu di ruang UGD.

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang