Bagian 20

4.5K 480 17
                                    

Bram yang mendengar penuturan reino seketika terdiam ditempat. Karena kamar mandi bukanlah tempat yang menguntungkan bagi bram.

"Reino?" Ucap bram mencoba mengajaknya berbicara setidaknya untuk mengalihkan pembicaraan

"Ya, aku.reino" sahutnya sambil mencoba untuk berdiri agar posisinya terasa lebih nyaman

Bram tetap diam ditempatnya dengan tetap memperhatikan segala pergerakan reino dengan seksama.

"Jangan berpikir yang macam-macam. Aku tidak akan melakukan apapun" ucap reino

"Setidaknya saat ini" lanjut reino lirih setelah agak lama

"Apa yang kau inginkan?" Tanya bram

"Eummm yang aku inginkan?. Tidak ada" balas reino sambil melihat ke arah cermin dan memperhatikan wajahnya saat ini

"Menyedihkan" batin reino

"ternyata raffa bertemu dengan keluarganya membuatnya lebih merasa tertekan yah" gumam reino tentu tidak terdengar jelas oleh bram

"Keluarlah. Aku lebih suka kesunyian" ucap reino dengan wajahnya menatap tubuh bram

Bram merasa bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Meninggalkan diri reino sendiri tentu bukanlah pilihan yang baik.

"Tapi aku ingin bersama anakku" tutur bram

"A~~ anakmu? Dia sedang tidur"ucap reino sambil sesekali memperhatikan ruangan kamar mandi raffa

"Tidak apa, yang penting aku bersamanya" sahut bram

"Bukankah sudah kubilang? Aku suka kesunyian" balas reino

"Aku hanya akan diam menemani anakku yang tertidur" jawab bram

"Tapi kau menggangguku. Tidak taukah kau. Hari ini aku sedang ingin bebas. Jadi silahkan pergi dari kamar raffa" jelas reino

"Akh dan satu lagi. Bukankah kau selalu bisa memantauku melalui alat canggihmu. Ck" decak reino

Deg

Bram semakin merasa was-was. Ternyata kamera tersembunyinya sudah diketahui oleh reino. Padahal kamera tersebut telah dia sembunyikan dengan apik.

"Sekarang pergilah. Sebelum aku berubah pikiran untuk melakukan hal yang aku inginkan lebih"

"Janjilah padaku. Kau tidak akan berbuat apapun yang melukai tubuh raffa" pinta bram

"Kau bisa lihat nanti"

Kemudian dengan perasaan cukup kalut bram keluar dari ruangan raffa. Dia harus memberitahu keluarganya yang lain mengenai tubuh raffa yang kini telah diambil alih oleh reino. Untuk peralatan yang bram anggap bahaya, telah bram bawa saat keluar. Walaupun semua media dapat mempunyai peluang untuk melukai diri raffa, tetapi setidaknya bisa mengurangi sedikit dan diri reino juga selalu dalam pantauan bram

▪️▪️▪️▪️

Rumah sakit

"Eeuughh" lenguh raffi sambil membuka kedua matanya dan mengedip beberapa kali agar terbiasa dengan sinar cahaya yang masuk ke dalam netranya

"Sudah bangun sayang? Ada yang sakit?" Tanya valeri

"Pusing mom" lirih raffi

Vino mendekat setelah mendengar valeri mengajak berbicara kepada raffi.

"Kakak periksa dulu" tutur vino kemudian sambil memeriksa tubuh raffa dengan teliti.

Disisi lain saat beberapa orang sibuk dengan raffi, ponsel opa bergetar pertanda ada panggilan masuk.

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang