Bagian 39

2.7K 319 8
                                    

Seperti yang dijanjikan bahwa hari rabu tepat pada istirahat pertama raffa akan pergi ke perpustakaan sesuai dengan apa yang diminta oleh seseorang yang belum raffa ketahui siapa dia sebenarnya.

"Ka, raffa mau ke perpus dulu ya mau ngembaliin buku. Kakak ke kantin duluan. Nanti raffa nyusul" tutur raffa

"Kakak antar" sahut raffi

"Ngga perlu ka, cuma sebentar aja. Ngembaliin buku doang. Pesenin raffa sekalian yah" bujuk raffa

"Kan cuma sebentar, yaudah ngga papa kakak anter" ujar raffi mencoba meyakinkan adiknya

"Ngga kak~,, raffa sendiri aja, biar lebih cepet hmmm" sahut raffa

Raffi menghela napasnya pelan. Sudah beberapa kali dia ditolak oleh sang adik untuk menemaninya. Bahkan pintu kamar raffa sekarang juga sering terkunci dibanding sebelumnya. Raffi hanya ingin berpikir positif dan percaya akan tindakan adiknya.

"Baiklah. Jangan lama-lama hmm" balas raffi

Raffa mengangguk sambil tersenyum kemudian berjalan terlebih dahulu.

"Adek mo kemana?" Tanya aldo

"Perpus"

"Ngapain?"

"Ngembaliin buku"

"Kok ade sekarang kayak jaga jarak gitu yah ato hanya perasaan aja" tutur riezky

"Perasaan lo aja kali, kan adek kemaren-kemaren sibuk sama tugas" jelas gilang

Ya, sebenarnya sudah 2 hari ini kelas mereka mendapat tugas kelompok dan kebetulan raffa selalu terpecah diantara kelimanya dan waktu mereka bersama jadi sedikit berkurang saat disekolah. Begitu juga dengan raffi. Dirumah raffa juga sering mengunci kamar sendirian. Walau masih makan bersama dan sedikit meluangkan waktunya untuk berkumpul bersama.

"Yaudah kita ke kantin aja dulu, kan nanti ade nyusul" tutur riezky

Semuanya diam dan menyetujui ucapan riezky.

▪️▪️▪️▪️

Perpustakaan sekolah

Raffa memasuki perpustakaan sekolah. Kemudian berjalan menuju penjaga perpustakaan untuk mengembalikan buku. Sebenarnya mengembalikan buku hanya alibi raffa. Raffa kemarin meminjam buku juga agar ada alasan dia hari ini ke perpustakaan lagi.

Setelah selesai, raffa mulai berjalan ke dalam perpustakaan yang berisi rak-rak buku yang cukup banyak karena koleksi buku mereka juga bisa dibilang lengkap untuk standar sekolah menengah atas. Raffa tetap berjalan mengelilingi rak tersebut karena tidak tau lokasi pasti pertemuan keduanya.

"Berpura-puralah membaca atau memilih buku" ucap suara yang sama dengan yang raffa dengar di lapangan saat selesai upacara bendera.

Raffa menengok ke kanan, kiri dan belakangnya. Tetapi lokasi rak tempat raffa berada hanya ada beberapa murid dan tidak ada yang mencurigakan bagi raffa untuk menebak siapa pelakunya.

"Jangan cari aku" titahnya lagi

Raffa kembali ke posisi semula dan berpura-pura memilih buku untuk dia pinjam. Mungkin.

"Aku hanya ingin menyampaikan bahwa jangan coba-coba untuk kabur dan berpikir kau telah bebas karena kau bersama keluargamu. Jangan pernah mencoba mencari tau aku. Atau kau akan menyesal. Ah. Dan satu lagi. Tepati janjimu untuk membawa data rahasia wijaksa. Lokasinya nanti akan saya beritahu. Cari buku the eyes of darkness dan buka isinya" ujarnya

Raffa diam. Setelah berselang beberapa menit tidak ada seseorang yang berbicara. Raffa melihat ke sekitarnya bahkan melihat murid yang berada di balik rak yang berseberangan dari nya. Mungkin dia masih bisa menemukan petunjuk siapa pelakunya. Namun hasilnya nihil. Tidak ada hal yang mencurigakan bagi raffa.

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang