Bagian 29

3.6K 479 28
                                    

"Reinaldi"

"Ah. Tepatnya REINALDI WIRATAMA" lanjutnya

Setelah mengatakan itu, orang tersebut memberikan kode kepada rekannya yang bertugas sebagai pemegang setir untuk menutup kaca mobil karena urusannya telah selesai dan memberikan kode kepada rekan yang disebelahnya untuk membekap raffa yang sudah tidak berdaya.

"Eemmhh eemmhh eemhhh eemmhh" si kembar yang merasakan ada sebuah kain yang diletakan hidungnya.

Raffa merem melek karena merasa napasnya yang tiba-tiba terkuras habis dan meronta pun dia tidak bisa karena memang tubuhnya sudah lemas hingga tak lama raffa menutup kedua matanya.

Hal itu juga tidak jauh berbeda dengan saudara kembarnya. Raffi tau zat apa yang sebenarnya melekat pada kain yang sekarang ada di daerah hidungnya. Oleh karena itu, dia mencoba untuk tidak menghirupnya dan sedikit memberontak dengan mencakar tangan orang itu. Tapi ternyata hal itu tidak mengurangi kelonggarannya sedikitpun pada hidungnya. Mau tak mau di harus menahannya selama mungkin

"Menyerahlah. Kekeke. Lihatlah saudara kembarmu yang sudah terlelap" kekehnya

Raffi yang mendengar ucapan orang itu melirik sekilas ke arah adiknya yang sudah pingsan akibat obat bius.

"Sialan" batin raffi kesal

"Kekeke kau juga akan seperti adikmu segera" tambah orang itu

Raffi merasa hidungnya semakin ditekan melalui kain tersebut dan membuatnya sedikit tercekat. Napasnya juga sudah mulai habis. Sehingga mau tidak mau dia harus menghirup oksigen. Dan seketika itu juga dia dengan perlahan menutup kedua matanya.

Pemandangan itu tidak luput dari keluarga wijaksa karena kaca mobil yang sedang bergerak untuk menutup. Tetapi hanya sebentar disaat raffi mulai memberontak karena kaca mobil yang mulai tertutup sempurna. Brian yang geram ingin melancarkan serangan tetapi dilarang oleh thomas. Kemudian mobil tersebut berjalan meninggalkan lokasi dengan aman karena wijaksa tidak mau mengambil resiko tinggi mengenai anak termuda dikeluarga mereka.

Lagi

Lagi

Dan

Lagi

Kejadian ini terulang lagi. Dimana adiknya yang kembali terluka dan menjadi korban dari musuh keluarga wijaksa. Perasaan sesal, kesal, marah, frustasi, menjadi perasaan yang paling mendominasi diantara mereka.

"Aaaaarrrrrrrggghhhhhh SIALAN!!!" Brian frustasi

▪️▪️▪️▪️

Mansion wijaksa

Kini suasana di mansion wijaksa cukup gelap dan menyedihkan. Pihak wanita yang sedang menangis dekapan suami seakan meminta perlindungan dan kenyamanan serta kepastian bahwa si kembar akan baik-baik saja.

"Sayang, istirahatlah di kamar. Kau juga perlu istirahat" tutur opa

Oma mengiyakan. Begitu juga yang dengan adelia dan valeri juga diminta untuk istirahat di kamar masing-masing.

"Udah tau siapa pelakunya dad?" Tanya verrel memecah keheningan yang terjadi sejak tadi.

"Belum. Karena mereka hanya orang suruhan. Jadi sulit untuk dilacak" Jawab opa

"Kenapa bisa belum tau. Sulit belum tentu tidak bisa kan?!, ini udah lebih dari 5 jam tapi masih belum tau siapa pelakunya!!" Ujar verrel yang terbawa emosi

"Apa hubungannya pelaku dengan meminta reinaldi, abang udah coba cari tau?" Ujar vino

"Selama reinaldi diusir dari keluarganya dan menghilang, jejaknya juga ikut menghilang. Jadi tidak ditemukan riwayat apapun" ucap varo

RAFFA (OVERPROTECTIVE FAMILY) SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang