Pelajaran kimia telah usai para murid di kelas bisa menghembuskan napas lega dan mereka mulai meregangkat otot-ototnya setelah dua jam berkutat dengan rumus dan angka-angka yang membuat isi kepala rasanya ingin pecah.Begitupun Davira dan teman-temannya mereka mengeluh karena pelajaran kimia yang berlangsung sampai dua jam lamanya, kenapa juga pelajaran kimia harus ditempatkan di pagi hari, membuat otak mereka langsung terkuras.
"Anjir! Anjir! udah gue gak sanggup lagi, otak gue rasa mau pecah ini" teriak Vinca heboh sambil memegang pelipisnya bersikap dramatis.
"Sama gue juga! otak gue udah keropos gara-gara rumus" Balas Raila tidak kalah heboh.
"Gue juga kayaknya perlu ganti otak deh" sahut Davira meletakkan kepalanya di atas meja, berusaha menrilekskan kepalanya sambil menutup mata.
"Udah, ke kantin aja yuk keburu rame" Ujar Kesya, membereskan peralatan menulisnya.
"Wah kalau urusan perut, gue ayok" Sahut Vinca dan juga Raila.
Mereka menutup buku dan segera meletakkan alat tulis menulis mereka ke dalam laci, bersiap menuju kantin untuk mengisi perut yang sendari tadi berbunyi.
"Ra! ayok kantin" Panggil Raila ketika melihat Davira masih dengan posisi yang sama namun kali ini perempuan itu memainkan ponselnya entah apa yang ia buka.
"Duluan aja deh, gue nyusul nanti" Balas Davira tetap memainkan ponselnya.
"Emang lo gak laper?" Tanya Vinca
"Laper sih tapi bentar aja, kalian duluan sana" Usir Davira halus.
"Yaelah nih anak, nanti lo nyusul beneran ya!" Sahut Raila dengan mengacungkan telunjuknya ke arah Davira.
"Iya" balasnya.
"Yaudah kita duluan" Ucap Kesya berjalan keluar kelas disusul oleh Vinca dan juga Raila yang sekarang saling bergandengan. Dasar, padahal mereka yang paling sering adu bacot tapi giliran begini mereka jadi paling akrab
Davira hanya men-scroll akun media sosialnya melihat beberapa gambar yang tidak begitu menarik, entah dapat ide dari mana ia mencari akun instagram milik Andaru. Bukan, dia bukan sedang ingin tau aktifitas lelaki tersebut di sosial media yang ia yakini kalau lelaki tersebut bukan tipekal orang yang suka berlama-lama bermain di media sosial.
Dia mencari akun media sosial dengan menuliskan nama lelaki itu namun ia tidak mendapatkannya. Tunggu, jangan bilang lelaki itu tidak mempunyai akun media sosial, tetapi Davira masih terus mencari hingga ia mendapat ide untuk mencari akun lelaki itu di media sosial temannya, siapa lagi kalau bukan Raila, ia yakin perempuan itu pasti mengikuti Andaru.
Dapat, Andaru memiliki followers yang tidak bisa ia katakan sedikit, sekitar tuju ribuan. Tapi lelaki itu tidak mengikuti satu akun sama sekali, Davira sekarang tau kalau lelaki itu lumayan sombong, tetapi begitulah sifat Andaru, sedikit cuek mungkin.
Tangan Davira mulai bergerak, tidak perlu rasanya untuk menscroll layarnya ke atas karena ia hanya akan mendapatkan satu foto yang lelaki itu unggah, disana Andaru mengenakan kaos putih dengan lambang kecil di dada kanan yang dipadukan dengan celana jins berwarna hitam, Davira sempat menzoom dibagian tangan dimana lelaki itu memegang sebatang rokok, hal itu sempat membuat Davira mendengus.
"Gue kan pernah bilang ngerokok itu gak keren" gumamnya yang tentu hanya dirinyalah yang bisa dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigmatic
Teen FictionDavira sekar, gadis cuek dengan parasnya yang manis tidak begitu peduli dengan sekitarnya tetapi membuat heboh satu sekolah. Kedatangannya di SMA Sanjaya membuat sang pentolan sekolah dengan sifatnya yang dingin, Meliriknya. Dia, Dewa Kananta merasa...