Chapter 28

69 7 1
                                    

•Time will not wait
Let go of what is lost
Cherish what is still there•

*****

Hari ini ia dan anak paskib lainnya disuruh untuk berkumpul di basecamp sepertinya ada yang ingin di bahas, Davira merapikan peralatan menulisnya, jam istirahat telah tiba beberapa siswa juga sudah mulai berhamburan menuju kantin.

"Buru-buru amat mau kemana Vir?" Tanya Raila yang sendari tadi memerhatikan Davira

"Gue di suruh kumpul sama kak Rizky di basecamp, gue duluan yah!" Ucap Davira ia melangkah keluar kelas. Sambi berlari kecil menuju basecamp paskib.

•••

"Karena semuanya udah lengkap, gue mau kalian yang ada di sini tahu, kalau bulan depan bakalan ada pengibaran, yang bertugas udah gue tunjuk juga, untuk kelas 10 gue pilih cuman satu orang jadi buat yang lain belum terpilih gue mau lihat kinerja lo gimana, Ada yang mau ditanyakan?" Ucap Rizky panjang lebar kepada seluruh anggota paskib.

Perempuan di pojok barisan belakang mengangkat tangannya, bertanya dan tentu saja dipersilahkan oleh Rizky.

"Kenapa Ras?"

"Kelas sepuluh yang udah lo tunjuk siapa Riz?" Tanya Laras, teman seangkatan Rizky.

"Oh oke gue kenalin ke kalian semua, itu-" Tunjuk Rizky ke arah Davira, yang di tunjuk hanya diam sekarang seluruh orang didalam basecamp mengarahkan pandangannya ke arah Davira, yang baru saja datang, dan segera melangkah masuk.

"Davira kelas sepuluh IPA dua, dia yang ikut mengibar sama kita" Ucap Rizky sambil tersenyum.

"Dia?" Ucap Laras membuat semua orang kembali menatap dirinya.

"Kenapa harus dia?" Lanjutnya sambil menunjuk Davira, dengan tatapan tidak sukanya.

Davira diam ia menatap Rizky menunggu jawaban lelaki tersebut, tidak memgambil pusing wajah kakak kelasnya yang sinis padanya itu.

"Gue udah lihat semua formulir anggota baru dan cuman formulir Davira yang buat gue tertarik buat pilih dia" Ucap Rizky mantap.

"Gak!, lo gak tau kalau dia ini bisa aja bikin masalah?" Ucap Laras, membuat Davira menatapnya, menunggu apa yang akan kakak kelasnya itu ucapkan.

"Maksudnya?" Tanya Rizky bingung.

"Masalah dengan Meera, Dewa. Dia bisa aja buat paskib gak diminati sama orang-orang kalau dia yang mengibar" Ucap Laras, sinis sambil melipat tangannya di depan dada.

"Laras, gue gak tahu lo ada masalah pribadi apa, tapi jangan sangkut-pautin sama oraganisasi ini lah, gue pilih dia karena gue tahu dia bisa" Balas Rizky. Hal itu membuat Laras memutar bola matanya malas ia melangkah keluar dari basecamp, sebelumnya ia sempat melirik sinis ke arah Davira.

Beberapa menit kemudian sebagian orang di dalam basecamp sudah keluar, karena Rizky telah selesai menyampaikan sepatah-katanya. Davira menjadi orang terakhir melangkah keluar, sebelum itu Rizky datang menghampirinya.

"Ucapan Laras gak usah di pikirin" Ucap Rizky.

"Enggak kok, santai aja" Balas Davira, mereka sama-sama berjalan keluar kelas.

"Oh iya lo udah makan?" Tanya Rizky, sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

"Belum tadi langsung ke sini" Balas Davira.

"Yaudah, kantin gak?" Tanya Rizky.

"Boleh deh" Ucap Davira, ia jadi malas untuk makan di kantin, rencanya hanya untuk membeli roti saja dan memakannya di dalam kelas.

EnigmaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang