Chapter 1

444 23 1
                                    

"Semesta selalu memiliki banyak cara untuk mempertemukan kita"

*****

Hari pertama sekolah menginjak kelas Sepuluh di SMA SANJAYA. Davira tidak tertarik dengan semua hal menyangkut kegiatan sekolah, menurutnya semua hanya membuang waktu saja.

Saat ini banyak siswa sedang terburu-buru bergegas mencapai gerbang sekolah, ada yang berlari sambil membawa beberapa perlengkapan yang mungkin tidak cukup untuk di masukkan dalam tas, sebagian lagi berlari sambil berusaha memakai almamater yang di wajibkan bagi semua peserta baru.

Davira hanya berjalan santai melihat kesibukan orang-orang di sekitarnya.

"Itu yang di sana cepat woi!"

Teriak salah satu panitia osis memberitahu Davira agar bergegas karena sebentar lagi acara pembukaan siswa baru akan dimulai.

Davira hanya melirik sekilas,sifat masa bodo yang ada pada dalam dirinya benar-benar melekat, beberapa siswa yang sudah bebaris menfokuskan dirinnya kepada Davira karena sekarang dirinya telah menjadi pusat perhatian.

Davira benci dengan situasi ini mau tidak mau ia mempercepat langkahnya sedikit agar masuk segera ke dalam barisan.

Baru saja pembukaan dimulai, dari depan terdengar suara bising saling bersahutan, Davira merasa tidak peduli dan berharap acara ini cepat berakhir agar dia bisa pulang secepatnya.

Tiba-tiba saja ia merasa pusing, mungkin terik matahari membuat dirinya merasa mual, di tambah lagi ia tidak sempat untuk sarapan.

Davira tidak seperti cewek-cewek kebanyakan, dia tetap berdiri di posisinya walaupun tidak tertarik dengan kata-kata sambutan di atas.

Lagi-lagi semuanya menghadap kearahnya secara bersamaan dan mulai berbisik, merasa bingung akhirnya Davira bertanya dengan suara pelan.

"Ada apa?" bisiknya kepada orang yang berada di sebelahnya.

Merasa dirinya diajak berbicara perempuan itu menoleh sekilas walaupun sempat merasa kaget.

"Lo liat yang disana, berdiri dibarisan cowok paling ujung?" Ujar perempuan itu. Merasa perlu melihat ke arah dimana yang di maksud.

Mencolok adalah satu kata yang menggambarkan orang tersebut.

"Liat, kenapa?" Tanya Davira.

Dia benar-benar bingung. Dirinya merasa tidak mengenal cowok dengan sepatu convarse coklat dan kancing atas seragam yang di buka memperlihatkan kaos hitam polos miliknya, dilihat lagi cowok itu tidak menggunakan dasi.

"Itu kak Dewa, Dewa kananta lo kenal?" tanya perempuan itu kepada Davira.

Dia menyerngit bingung sama sekali tidak mengenal orang yang baru saja di maksud itu.

"Enggak, hubungannya sama gue apa?. Gakjelas" Ucap Davira malas.

Kali ini Davira merasa jengkel, kenapa orang di sebelahnya ini sangat berbelit, bahkan dia sama sekali benar-benar tidak mengenal orang itu dan apa hubungannya dengan dirinya.

"Lo yakin?" ada nada heran dari orang disebelahnya ini.

Davira berdecak merasa jengkel menjadi pusat perhatian, ia menoleh menatap perempuan di sebelahnya dengan serius.

"Gue baru injak kaki di sekolah ini. dan gue gak kenal sama orang-orang yang ada di dalamnya" tegasnya.

Dia sangat malas meladeni semua ini, dengan kesal dirinya pergi dari barisan. Sontak semua orang-pun kaget dengan tingkah Davira yang tiba-tiba.

Davira berbicara sebentar kepada guru yang menjaga, mendapat anggukan seolah diizinkan iapun pergi seorang diri.

••••

EnigmaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang