Hiking trail to Inti Punku/Sun Gate"Sof, kamu single atau punya pacar?"
Pertanyaan Harlan dengan nada yang nggak seperti biasanya membuatku tersentak.
Langkahku terhenti. Aku menoleh ke Harlan dengan penasaran, "Wow, sangat straightforward."
Harlan nggak tertawa, keningnya berkerut dan matanya menatapku tajam. Wajahnya dead serious.
Aku mengalihkan pandangan dan menatap jalan sempit di hadapan kami lalu kembali berjalan perlahan. "Apa yang membuat kamu tiba-tiba bertanya gitu?"
Harlan mengikuti langkahku. "So... you're taken," ujarnya singkat, mengambil kesimpulan begitu saja, membuatku nggak habis pikir apa yang membuatnya mengalihkan pembicaraan tiba-tiba.
"Kesimpulan dari mana?" tanyaku, berusaha santai.
"Kalau kamu single, kamu nggak akan bereaksi kayak gitu."
"Hey, kesimpulan kamu sangat ofensif."
Harlan tersenyum miris, "Sorry kalau menyinggung kamu."
Aku mengangkat bahu dan berjalan sedikit lebih lambat ketika melihat bahwa ada beberapa turis di belakang kami yang sepertinya jalannya seperti cheetah berlari dan membiarkan mereka mendahului kami.
"I'm single, Harlan." Jawabku dengan memandang tepat kedua mata Harlan, dengan tatapan serius. "Dan apa yang membuat kamu mengajukan pertanyaan barusan? Kita ngobrol sepanjang hari dan sepanjang malam, tapi kamu nggak bertanya sekalipun apakah aku punya pacar atau nggak, sampai saat ini." Aku kembali melanjutkan perjalanan. "Ada apa memangnya, sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
happenstance
RomanceIntertwined stories about people who meet in unexpected times, unplanned circumstances, and fortuitous serendipity. #1 wanderlust: Harlan Malik memberikan waktu lima tahun bagi dirinya untuk keliling dunia menjadi travel photographer/writer sebelum...