Day 6
Sarajevo, Bosnia and Herzegovina
"So this is where the World War I began."
Pernyataan kasual dari Rama tersebut membuatku mengangkat pandangan dari layar ponsel. "Eh, di mana?" tanyaku sambil menoleh kanan-kiri.
Rama menunjuk ke arah jembatan di atas sungai kecil nggak jauh di depan kami, tepat setelah taman kecil dengan gazebo atap bulat bertingkat seperti kubah masjid.
Aku memicingkan mata, "Mana, sih?"
"Itu," tunjuk Rama ke suatu tempat yang aku masih bingung sebenarnya ada di mana. "Latin Bridge."
Aku mengedip beberapa kali berusaha mencerna informasi tersebut di kepala. Setelah beberapa saat, aku menoleh beberapa kali dari Rama ke jembatan yang ia tunjuk. "Di... situ?"
Rama tertawa sambil memasang topi warna cokelat-oranye dengan logo longhorn yang merupakan simbol yang diasosiasikan dengan sekolahnya. Ia menjelaskan ketika berjalan kami berdua berjalan ke arah jembatan. "Iya, di situ. Tahun 1910-an Franz Ferdinand dan istrinya, Sofia, lagi berkunjung ke Saraje—"
"Bentar-bentar," aku memotong penjelasannya. "Franz Ferdinand itu siapa?"
Rama menghentikan langkah dan memandangku menahan tawa, "Do you ever read about the places you want to visit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
happenstance
RomanceIntertwined stories about people who meet in unexpected times, unplanned circumstances, and fortuitous serendipity. #1 wanderlust: Harlan Malik memberikan waktu lima tahun bagi dirinya untuk keliling dunia menjadi travel photographer/writer sebelum...