Day 11
Split, Kroasia
Gue meregangkan badan tanpa suara sambil menatap Laut Adriatic. Setelah hampir tiga jam tanpa henti menyetir dari Dubrovnik ke Split, punggung gue lumayan pegal juga. Kami hanya sempat berhenti sebentar di kota Neum, Bosnia Herzegovina, untuk mengisi bensin karena harga bensin di Bosnia lebih murah dibanding di Kroasia.
Ketika mengecek peta sesaat sebelum berangkat dari Dubrovnik, gue melihat bahwa kami akan melalui dua kali border crossing. Penasaran, gue memperhatikan lebih detail dan tiba-tiba teringat meme yang pernah beberapa kali gue lihat di sosial media tentang teritori Kroasia dan Bosnia Herzegovina.
Hampir setengah dari luas negara Kroasia berada di sepanjang garis pantai Laut Adriatic. Di selatan berbatasan dengan Montenegro, nggak jauh dari kota Kotor, terus memanjang ke utara sampai berbatasan dengan Slovenia. Dari perbatasan Montenegro sampai ke perbatasan Slovenia, panjang garis pantai Kroasia kurang lebih adalah sekitar 1800 kilometer. Namun di bagian selatan, ada sekitar 20 kilometer garis pantai yang menjadi milik Bosnia Herzegovina, memotong sedikit bagian mainland Kroasia yang berakibat kami harus melewati dua perbatasan dalam kurun waktu kurang dari 30 menit: border crossing Kroasia ke Bosnia Herzegovina dan, 20 kilometer kemudian, broder crossing Bosnia ke Kroasia.
Harper bahagia banget.
Talk about crowding a page of your passport with in-and-out immigration stamps. Paspornya langsung dapat empat cap tanpa perlu pantat pegal duduk di mobil selama berjam-jam.
"Kalau road trip di Amerika, nyetir 30 jam palingan cuma dari midwest ke west coast. Mana ada perbatasan antarnegara yang bikin bisa dapat cap di paspor," komentarnya ketika menerima kembali paspor yang sudah dicap oleh petugas imigrasi ketika kami memasuki kembali teritori Kroasia.
"Lagian siapa yang nyuruh sekolah di Amerika," Harlan, yang konsisten menjalankan tugas sebagai saudara kembar menyebalkan, berkomentar tanpa mengalihkan pandangan dari layar iPad di pangkuannya. "Kalau kamu sekolah di Eropa, selain bisa melihat berbagai negara dalam waktu singkat, kamu juga bisa lihat berbagai macam cowok dari berbagai negara tersebut." Harlan menoleh ke Harper yang duduk di belakang sambil nyengir lebar, "Mana tau, kan, peruntungan kamu lebih baik dalam mendapatkan cowok Eropa dibandingkan cowok Amerika."
KAMU SEDANG MEMBACA
happenstance
RomanceIntertwined stories about people who meet in unexpected times, unplanned circumstances, and fortuitous serendipity. #1 wanderlust: Harlan Malik memberikan waktu lima tahun bagi dirinya untuk keliling dunia menjadi travel photographer/writer sebelum...