happenstance | part 5

13.2K 1.1K 419
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Sophia -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Sophia -


Olivia Malik memang semenggemaskan persona sosial medianya.

Ini adalah pertemuan keempat kami dalam sebulan terakhir karena aku mengikuti kelas membuat pastry untuk pemula yang diselenggarakan Olivia dan dua orang temannya pada akhir pekan.

The Devil Wears Pastry. Itu nama kelasnya.

Yang mengajar adalah Olivia, Alessandra, dan Erika. Menurut pengakuan Olivia, mereka bertiga sudah temenan dari SD dan memiliki passion yang sama: memasak dan bikin kue. Olivia, instruktur utama, pemilik Marchesi, salah satu bakery paling hits se-Jakarta. Alessandra, yang kelihatan kayak model—persis namanya, lebih suka masak makanan Indonesia. Sementara Erika punya spesialisasi membuat cake cantik, bisa customized, dengan waiting list sampai enam bulan yang akan datang.

"Wow, ini flaky banget," Olivia bertepuk tangan ketika melihat butter croissant buatanku yang baru keluar dari oven. "Good job, Sophia! Looks good!" katanya sambil tersenyum bangga seolah aku adalah anak TK yang berhasil mewarnai nggak keluar garis.

"Thank you, Kak." Aku balas tersenyum semringah. Sejak pertama, aku memang memanggil Olivia dengan sebutan 'Kak', kan lebih tua, hehe...

"Cakep banget, Sof!" Emma, salah satu peserta kelas ini ikut nimbrung di depan mejaku, memperhatikan lima buah croissant mengilap di atas nampan. "Punya gue udah kayak gumpalan roti bantet," ia menunjuk croissant miliknya di meja sebelah. Nggak ada nada penyesalan dalam suaranya.

Olivia nyengir lebar ke arah Emma, "Alhamdulillah, jadi gue nggak kehilangan pelanggan setia. Revenue Marchesi bisa turun drastis kalau lo jago bikin croissant dan bikin Kemal nggak pernah beli croissant di Marchesi lagi."

Emma memutar bola mata lalu mengambil salah satu croissant milikku, "Boleh satu ya, Sof?"

Aku mengangguk.

happenstanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang