Sawung Giring atau dikenal dengan gelar Si Golok Maut itu berdiri mengawasi keadaan. Keadaan malam yang gelap tidak menghalangi pandangan mata si jago golok ini. Laki-laki bertubuh tinggi tegap ini sedang berada di sebuah tepi hutan yang berbatasan dengan satu perkampungan kecil. Sebelumnya Pengemis Buta Mata Dewa mendapatkan kabar dari para jawara yang menjadi mata- mata tentang sebuah pergerakan dari orang-orang mencurigakan di sebuah perkampungan kecil. Bukan manusia-manusia bertopeng yang menjadi biang kekacauan rimba persilatan saat itu tapi dari beberapa kelompok aneh yang selama ini dikenal tidak pernah memihak golongan manapun. Dari hasil penyelidikan para mata-mata orang-orang ini secara terpisah datang ke perkampungan yang berada di tepi Hutan Dadakan dan saat ini berkumpul disana. Entah ada maksud apa orang-orang ini berkumpul secara bersama-sama disatu tempat. Padahal selama ini kelompok orang-orang ini tidak pernah akur satu sama lain atau berkumpul bersama dalam satu tempat. Dan Si Golok Maut lah yang diberi tugas untuk mengawasi, menyelidiki masalah ini karena khawatir gerakan mereka bertujuan untuk mengacaukan usaha para jago golongan putih membasmi Kelompok Topeng Tengkorak.
Sudah tigaa hari Sawung Giring mengawasi perkampungan tersebut. Bersembunyi di atas sebuah pohon berdaun rimbun dan tersembunyi dari pandangan orang-orang yang berada di bawah. Si Golok Maut sengaja mengawasi dari arah tepi hutan Dadakan yang menjadi pintu keluar masuk ke dalam perkampungan tersebut. Dari hasil pengawasannya selama dua hari ini Sawung Giring melihat puluhan tokoh yang dia kenali sebagai tokoh-tokoh aneh rimba persilatan sudah memasuki perkampungan dan tidak pernah kelihatan keluar lagi melewati jalanan di depan pohon tempatnya sembunyi.
Setelah tiga hari mengawasi semua keadaan, Sawung Giring memutuskan untuk turun dari persembunyiannya. Dia Sengaja memilih waktu tepat tengah malam untuk melakukan penyelidikan. Dengan ilmu meringankan tubuhnya yang sudah mencapai tingkat tinggi, si Golok Maut berkelebat memasuki perkampungan. Tubuhnya bagaikan bayang-bayang hantu saking cepatnya saat bergerak menyelinap di antara pepohonan, dari dinding rumah ke rumah lainnya. Diujung perkampungan, sebuah rumah besar yang terpencil dari rumah penduduk dan dikelilingi pepohonan terlihat terang nyala beberapa obor. Kesanalah Sawung Giring menuju. Dengan gerakan mulai lambat dan hati-hati Sawung Giring menyelinap mendekati rumah besar itu. Dan rupanya dibalik pepohonan juga terdapat tembok setinggi dua meteran mengelilingi rumah itu. Tapi dengan banyaknya pepohonan di sekitar tembok tinggi itu malah memudahkan Sawung Giring untuk menyelinap masuk dengan melompati tembok.
Sawung Giring dengan mengendap-endap mendekati tembok rumah bagian timur yang gelap tidak tersentuh cahaya obor. Dari sana dia bisa melihat bagian halaman depan dimana berkumpul belasan orang yang sedang duduk mengelilingi sebuah perapian besar. Tidak terlihat sedikitpun penjagaan di sekitar rumah. Tapi Sawung Giring yakin, sedikit saja dia menimbulkan suara keberadaannya akan segera diketahui oleh orang-orang yang diketahuinya rata-rata berkepandaian tinggi itu. Maka untuk beberapa lamanya Sawung Giring hanya diam mendekam sambil memasang mata dan telinga mengawasi keadaan.
Dari dalam rumah besar terdengar suara orang berbicara diseling tawa ramai sekali. Sawung Giring dengan gerakan enteng menggenjot kakinya dan tubuhnya langsung melayang ringan ke atas wuwungan rumah. Tubuhnya telungkup sama rata dengan genting. Pendengarannya dipasang baik-baik untuk mendengarkan semua pembicaraan di dalam.
"Saudara Tangan Panjang! Apakah rencana berkumpulnya semua saudara rimba persilatan sudah disebar ke kawan-kawan lainnya?"
Terdengar seseorang mengajukan pertanyaan pada orang lain yang dipanggil Kapak Panjang. Suaranya terdengar serak tidak enak didengar.
"Untuk sementara, hanya kawan-kawan di daerah Selatan dan Timur yang sudah diberitahukan tentang pertemuan ini, sesuai pesan dari Iblis Mata Api. Tapi aku kira Iblis Mata Api sudah meminta kawan yang lainnya untuk menyebarkan undangan pertemuan ini." Seseorang terdengar menjawab. Dipastikan orang inilah yang dipanggil si Tangan Panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geger Parahiyangan
FantasySeorang tokoh silat ahli meramal mendapatkan sebuah petunjuk gaib bahwa rimba persilatan Tatar Pasundan akan mengalami kekacauan yang diakibatkan oleh sekelompok manusia misterius yang menamakan diri mereka Topeng Tengkorak Putih yang terdiri dari j...