53. Situasi Tak Terduga

287 27 5
                                    

Wakil Ketua telah mengetahui tentang rencana Datuk Neraka yang ingin menyerbu orang-orang golongan putih secara mendadak. Walau rencana ini menurutnya tidak terlalu jelek, mengingat kekuatan kaum golongan putih saat ini dipastikan masih terpencar-pencar tapi Wakil Ketuapun punya perhitungan sendiri. Ada beberapa celah dan kekurangan dalam rencana ini kalau direncanakan. Yang paling utama adalah banyaknya anggota mereka yang tewas dan terluka parah. Kalaupun mereka menggunakan tenaga para tawanan yang saat ini dikurung di ruang bawah tanah tapi untuk menggunakan kekuatan mereka sudah jelas akan memerlukan waktu.

Ramuan penghilang ingatan ciptaan Datuk Racun Hitam sudah menipis hampir habis. Untuk digunakan untuk mencuci otak para tawanan yang berjumlah puluhan orang sudah jelas tidak akan cukup. Harus dibuat lagi ramuan baru yang lebih banyak. Masalahnya sampai detik ini Datuk Racun Hitam yang ditugaskan membunuh seorang jago bergelar Harimau Bermata Kuning belum juga kembali dan bahkan tidak terdengar kabar beritanya.  

Selain itu Wakil Ketua sendiri belum yakin bagaimana keadaan lawan saat ini. Informasi yang diterimanya beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa markas orang-orang golongan putih yang berada di Gunung Salak merupakan tempat yang cukup sulit ditempuh. Dan Wakil Ketua yang cerdik dan licik ini memastikan bahwa pihak golongan putih pasti akan berusaha membentengi markas mereka dengan berbagai jebakan mematikan. Tanpa tindakan pencegahan dan perencanaan matang maka serangan mereka ke sana malah akan menjadi bumerang bagi mereka. 

Tapi seperti halnya ketua Agung, Wakil Ketua tidak bisa mengungkapkan keheranannya atas perubahan rencana yang sangat mendadak itu. Tapi karena percaya bahwa Guru Agung pasti mempunyai rencana matang dibalik ini, maka Wakil Ketua tidak bisa berbuat lain dan segera mengumpulkan semua orang-orang kepercayaannya. Tapi sebelum itu Wakil Ketua Agung mengutus beberapa orang anggota tingkat satu untuk menyelidik markas jago-jago golongan putih di Gunung Salak. 

Untuk mempersiapkan kekuatan kelompoknya, Sang Wakil Ketua segera memerintahkan para ahli racun pembantu Datuk Racun Hitam yang sampai saat ini tidak ada kabar beritanya sejak ditugaskan membunuh Harimau Bermata Kuning untuk segera membuat ramuan pencuci otak yang baru. Jika nanti selesai maka akan bisa digunakan untuk menyiapkan jago-jago yang jadi tawanannya sebagai anggota baru. Tidak tanggung-tanggung, semua tawanan yang berjumlah lima puluh orang dan merupakan jago-jago kelas satu dari berbagai golongan akan dicuci otak sekaligus.

Keinginan sang Guru Agung dilaksanakan oleh semuanya dan segeralah terjadi kesibukan di markas Topeng Tengkorak Putih. Walaupun terkesan terburu-buru tapi demi menghindari amukan sang Guru Agung maka mereka tidak mau berpikir panjang.

Sepekan kemudian, pada tengah malam yang dingin dan gelap di kaki gunung Salak sebelah Selatan terlihat enam bayangan hitam bergerak cepat mendaki ke atas Gunung Salak dimana beberapa bulan ini para jago golongan putih berkumpul. Gerakan keenam bayangan hitam ini begitu cepat dan gesit tanpa suara pertanda semuanya memiliki kepandaian tinggi. Beberapa tombak sebelum sampai di luar pagar kayu yang mengelilingi markas para jawara keenam sosok ini hentikan langkah lalu diam mendekam dalam kegelapan bayangan pepohonan memperhatikan keadaan di sekitar. Terlihat lengang dan sepi. Hanya kegelapan yang mereka lihat. Tidak seorangpun penjaga terlihat di pos jaga masing-masing.

"Aneh!"Bisik sosok yang berdiri paling depan pada lima sosok lainnya."Kenapa begitu gelap. Tidak ada penerangan satupun. Apakah ini siasat mereka supaya tidak diketahui ada kehidupan disini?"

"Aku akan mendekat memeriksa keadaan."Bisik kawannya pula dan dengan gerakan begitu hati-hati bergerak mendekat. Sosoknya walau secara samar terlihat begitu keluar dari kegelapan pepohonan. Ternyata orang ini adalah anggota Topeng Tengkorak Putih. Tentu saja lima orang lainnya adalah kawan-kawannya anggota dari tingkat satu. Enam orang anggota tingkat satu ini mereka berangkat untuk memantau dan memeriksa kekuatan musuh. Berdasarkan rencana Wakil Ketua, tugas kelompok mereka sekarang untuk menyerang dan membuat kekacauan di tempat berkumpulnya para jawara yang sudah diketahui berada di sekitar Gunung Salak. 

Geger ParahiyanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang