60. Empat Pengawal Bumi

301 24 7
                                    


Kita tinggalkan dulu sejenak yang terjadi di Goa Api Es. Sekarang marilah kita ikuti kejadian di tempat lain di rimba persilatan.

Iblis Mesum Bukit Kemukus berlari cepat menembus pepohonan. Di bahu kiri laki-laki ini tergeletak melintang satu sosok perempuan muda berpakaian kebaya lurik pupus yang tidak bergerak karena dalam pengaruh totokan. Iblis Mesum Bukit Kemukus memasuki hutan saat senja memasuki malam. Berlari sepanjang malam akhirnya tokoh golongan hitam ini tiba di sebuah dangau kecil yang dari keadaannya sudah lama tidak pernah digunakan. Sekali tendang pintu dangau terpentang lebar dan hancur.

Iblis Mesum Bukti Kemukus membawa perempuan dalam panggulannya masuk ke dalam dangau yang kotor dan gelap itu. Dengan pandangan matanya yang awas ia melihat di ujung kiri terdapat bale-bale bambu yang diatasnya masih tersisa tumpukan jerami kering. Perempuan itu diturunkan dan dia baringkan diatas bale-bale. Iblis Mesum Bukit Kemukus menatap perempuan muda ini. Dalam gelapnya malam wajah bulat manis perempuan muda ini terlihat pucat dengan sepasang mata bening terbeliak menatap Iblis Mesum ketakutan.

Satu seringai tersungging di bibir Anggada atau Iblis Mesum. Jemarinya meraba wajah halus perempuan ini dan mengelusnya dengan penuh kelembutan. Perempuan ini pejamkan mata.

"Malam ini adalah malam keberuntunganku. Aku tidak akan berbuat kasar, malah sebaliknya. Aku akan memperlakukanmu dengan lembut hingga kau tidak akan melupakan kebersamaan kita, hehehe!"Terdengar Iblis Mesum berkata sambil tertawa dan ia duduk di pinggir bale-bale.

"Tidak kusangka, di sebuah dusun kecil ada perempuan secantik dan semulus dirimu. Suamimu sungguh laki-laki sangat beruntung bisa memperisterikan perempuan cantik sepertimu. Tapi keburuntungannya diputus dengan kematiannya dan kini harus dibagi denganku. Kau harus menjadi kekasihku malam ini. Setelah aku puas nanti kau baru bisa kembali ke rumahmu, hahaha!"

Suarat tawa Iblis Mesum terdengar memecah bergelak. Tangannya terulur ke arah dada pakaian perempuan muda ini. Sekali renggut kebaya yang dikenakan perempuan ini robek besar di bagian dada hingga memperlihatkan isinya. Dua pasang payudara besar montok dan putih! Perempuan ini selain tidak bisa bergerak juga sama sekali tidak mampu keluarkan suara sedikitpun.

Bagaimana Iblis Mesum bisa berada di tempat ini dan membawa seorang perempuan muda bersamanya dalam keadaan tertotok?

Dalam sebuah operasi Kelompok Topeng tengkorak Putih, atas saran Datuk Neraka Ketua Agung membentuk beberapa kelompok manusia bertopeng tengkorak yang bertujuan untuk melakukan pembersihan kepada jago-jago golongan putih yang menentang mereka. Dalam operasi ini Anggada atau Iblis Mesum beserta Dewi Merak Iblis diminta bantuannya secara khusus untuk ikut pergi menghancurkan dua buah padepokan silat yang terletak di wilayah Selatan dan Utara. Dua orang Ketua Padepokan itu memang diketahui secara pasti berencana akan bergabung dengan para jago golongan putih melawan kelompok Topeng Tengkorak Putih. Bersama beberapa anggota topeng tengkorak tingkat dua dan dua orang jago utama Iblis Mesum bersama yang lainnya mampu melakukan tugasnya.

Hanya dalam waktu singkat padepokan silat itu bisa dimusnahkan. Kemampuan orang-orang Topeng Tengkorak Putih memang luar biasa. Tidak seorangpun mampu menahan kebrutalan mereka. Hanya para perempuannya yang sudah tua disisakan tidak disentuh. Ketua padepokan terbunuh dalam pertempuran bersama dua orang puteranya. dan perempuan yang dibawa oleh Iblis Mesum ini adalah isteri dari salah satu putera bungsu ketua padepokan yang terbunuh. Dasar memang mahluk mesum yang keji, begitu melihat perempuan muda yang saat itu bersembunyi di dalam kamar Iblis Mesum langsung menculiknya. Dia sengaja memisahkan diri dari rombongan orang-orang Topeng Tengkorak Putih. Tidak ada seorang pun yang bisa menahan kepergiannya karena semua sudah maklum perangai manusia mesum ini.

Melihat pemandangan di depan matanya, nafsu Iblis Mesum langsung naik ke kepala. Kembali tangannya bergerak dan kini kain yang menutup bagian bawah perempuan itu yang robek dan terlepas hingga kini perempuan itu tergolek tanpa busana sedikitpun. Tubuh putih yang mulus tersaji di depannya. Jakun Iblis Mesum bergerak naik turun. Nafasnya sudah panas memburu. Anggada buru-buru turunkan celana kuningnya dan ia naik ke atas bale-bale, langsung menindih tubuh telanjang perempuan tidak berdaya itu. Perempuan yang sudah ketakutan ini tidak bisa membayangkan dengan apa yang menimpa dirinya saat ini. Sepasang matanya membelalak lebar serta bercucuran air mata. Tidak seorangpun yang bisa menyelamatkannya saat itu. Suara nafas Iblis Mesum yang mendengus-dengus terdengar memburu saat dia menggagahi perempuan muda tak berdaya itu. Air mata mengucur deras deras dari sepasang mata penuh ketakutan perempuan ini. Tidak mampu bergerak maupun bersuara membuat perempuan ini hanya bisa pasrah dengan hati hancur. Pinggul Anggada bergerak cepat diatas tubuh telanjang perempuan muda itu. Tidak lama kemudian suara lenguhan panjang Iblis Mesum Bukit Kemukus terdengar dari dalam dangau reyot tersebut. Hanya ranjang bambu reyot yang menjadi saksi perbuatan biadab Iblis Mesum yang berhasil menggagahi kehormatan seorang perempuan tidak berdaya.

Geger ParahiyanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang