tanpa alasan

806 109 16
                                    

Caca menggeliat dalam tidur nya dan meraba sisi sebelah tempat Yuta tertidur ia meraba dengan sebelah tangan nya mencari keberadaan suami nya, namin nihil tempat itu kosong dan terasa dingin, Caca langsung membuka mata nya ia mengira Yuta akan tidur disebelah nya setelah pertengkaran kecil yang mereka alami tadi malam.

Caca mengambil handphone di atas nakas nya jam sudah menunjukan pukul  08.00, ia beranjak dari kasur untuk mencari keberadaan Yuta berharap suami nya masih berada di rumah.

"Kak" ucap nya saat menutup pintu kamar nya, Caca mencari ke seluruh penjuru rumah nya namun batang hidung tuan muda itu tidak terlihat, terakhir ia memasuki ruang kerja nya Yuta dan berharap lagi Yuta sedang tertidur disana.

"Kak" ucap nya saat membuka pintu kerja nya.

Caca menghela nafas melihat ruang kerja Yuta yang sangat gelap dan tidak berpenghuni "Kamu kemana kak" ucap nya lirih.

Caca mencoba menelpon Yuta dan mengirim beberapa pesan untuk menanyakan keberadaan nya namun tak ada satu pun balasan yang diterima Caca, ia semakin khawatir dengan Yuta yang tak ada kabar hingga menjelang siang, ia sudah menghubungi sekertaris nya namun beliau bilang jika hari ini Yuta belum ke kantor.

---

Tepat pukul 09.00 pagi Yuta baru sampai di Jepang ia langsung menemui ayah nya sesuai dengan perintah beliau.

Yuta menghempaskan badan nya dikursi saat ia sampai di kantor pusat, kebetulan ayah nya sedang meeting jadi Yuta bisa memejamkan mata nya sebentar.

Seakan teringat sesuatu Yuta merogoh saku nya dan mengaktifkan handphone nya, kemudian ia menghela nafas saat melihat beberapa panggilan telpon dan puluhan pesan yang dikirim Caca, tanpa mau membalas pesan tersebut, Yuta mematikan kembali handphone nya dan memejamkan kembali mata nya.

Ceklek

Yuta menegakan badan nya dan langsung membuka matanya saat suara pintu ruang kerja ayah nya terbuka.

"Gimana perjalanan nya cape?" tanya beliau saat ia duduk di kursi pimpinan lalu membuka leptop dan memperlihatkan satu file kepada Yuta.

"Lihat" ucap nya tegas sambil membalikan leptop agar Yuta bisa melihat apa yang dimaksud sang ayah.

Yuta membelakan mata nya sedikit kaget "Ayah percaya?" tanya nya setenang mungkin.

Beliau hanya tersenyum tipis "Ayah bisa aja gak percaya sama apa yang kita lihat disini" ucap nya sambil menunjukan foto transaksi jual beli yang Yuta lakukan "Ayah bisa aja gak percaya kalo kamu bisa buktiin" ucap nya tegas.

Yuta menghela nafas nya saat satu masalah yang baru saja ia tahu "Yah, Yuta gak pernah ngelakuin hal itu" ucap nya dengan nada frustasi.

Beliau mengendikan bahu nya "Ayah gak tau selama disana kamu ngapain aja Yuta, ayah bisa percaya kalo kamu bisa buktiin. Satu lagi selesaikan masalah kamu sebelum Caca melahirkan, ayah gak mau terjadi apa apa dengan menantu dan calon cucu ayah" ucap nya dingin.

Setelah perbincangan itu Yuta memutuskan untuk pulang ke rumah sedangkan ayah nya, beliau keluar untuk menemui rekan bisnis nya lagi.

Yuta menghempaskan badan nya tepat setelah ia sampai di rumah, entah sudah berapa kali ia menghela nafas nya karena lelah. Satu masalah di kantor cabang nya belum juga selesai ditambah lagi dengan kasus yang baru saja ia ketahui.

Yuta merogoh handphone yang ada di saku celana nya dan mengaktifkan kembali handphone tersebut untuk menghubungi Caca karena bagaimana pun ia sangat khwatir dengan perempuan berbadan dua tersebut.

"Ca, maaf aku pergi tanpa pamit" ucap nya melalui sambungan telpon.

"Ca" ucap nya lagi saat tak ada jawaban dari sang istri.

"Kamu kenapa pergi tanpa pamit?".

"Kamu bisa percaya aku kan? Aku janji setelah masalah ini selesai aku pasti pulang secepat nya".

"ada apa?".

"gak ada apa apa Ca, jaga kesehatan selagi aku gak ada, jangan makan atau jajan sembarangan, jangan ngerepotin bunda yah, bilang si kembar kalo aku rindu banget sama mereka, i love you Ca".

Tanpa menunggu balasan dari Caca, Yuta mengakhiri panggilan tersebut ia tidak kuat jika harus mendengar isakan tangis Caca, ia berjanji akan menyelesaikan masalah nya demi keluarga kecil nya.


























Tanpa menunggu balasan dari Caca, Yuta mengakhiri panggilan tersebut ia tidak kuat jika harus mendengar isakan tangis Caca, ia berjanji akan menyelesaikan masalah nya demi keluarga kecil nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berasa anime beneran :')

Jangan lupa vote dan komen yah
See you dan mon maaappp kalo ada typo ehehe

Suka banget bacain komen dari kalian wkwkw

Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang