kembali

809 120 7
                                    

"Hanya satu bulan Yuta, hanya satu bulan kamu harus bisa mengumpulkan bukti yang menyeret nama baik kamu" ucap sang ayah saat ia berada di ruang keluarga kediaman nya.

Yuta hanya menghela nafas "Yuta usahain" ucap nya dengan nada sedikit lelah.

"Mami?" tanya Yuta sambil melirik ayah nya yang sedang duduk dihadapan nya.

Sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan Yuta beliau menyuruput teh terlebih dahulu, teh yang sengaja dibikinkan Yuta untuk nya "Mami hanya tau kasus penggelapan uang perusahaan saja" jelas beliau.

Yuta hanya mengangguk mendengar penjelasan ayah nya lalu ia menghela nafas sebelum mengutarakan keinginan nya untuk kembali pulang menemui istrinya walaupun hanya sebentar "Besok Yuta pulang" ucap nya singkat.

"Hanya sebentar, setelah itu kamu harus menyelesaikan masalah sebelum Caca melahirkan" jelas beliau.

"Dua minggu" pinta Yuta pada sang ayah.

Beliau mengendikan bahu nya "cukup" ucap nya singkat  lalu pergi meninggalkan Yuta.

Yuta menyandarkan kepala nya di sofa sambil memejamkan matanya sebentar menetralkan pikiran nya yang akhir akhir ini sangat kacau, kemarin Yuta mendapat panggilan dari pihak kepolisian untuk menanyakan perihal kasus nya mengenai transaksi jual beli senjata ilegal pada mafia yang berstatus sebagai buronan dan untung nya Yuta belum ditetapkan sebagai tersangka karena bukti yang menyudutkan nya belum cukup kuat.

Rumit!.

Disisi lain Caca sedang termenung di balkon kamar nya memikirkan suara perempuan yang belum sempat ia tanyakan pada Yuta dan sampai saat ini Yuta belum mengabari nya kembali padahal sudah puluhan pesan yang ia kirim tapi belum mendapat balasan dari Yuta dan nomor handphone nya tiba tiba tidak aktif itu semakin membuat Caca khawatir dengan suami nya.

Dingin nya malam tak membuat ia beranjak dari balkon tersebut, ia lebih memilih diam membiarkan kulitnya merasakan dingin yang menusuk malam ini.

Caca mengelus perutnya kandungan nya sudah sangat besar kini usia nya menginjak tujuh bulan tak terasa dua bulan lagi ia akan resmi menjadi ibu dari si kembar dan sampai saat ini ia maupun Yuta tidak tahu jenis kelamin si kembar karena ini merupakan kesepakatan dari keduanya.

"Bubun kangen ayah kalian" ucap nya sembari mengelus perut buncit nya, akhir akhir ini Caca senang menyebut dirinya dengan panggilan bubun dibanding mommy dan menyebut Yuta dengan sebutan ayah bukan daddy.

Yah tergantung mood bumil mau manggil nya apa.

"Belum tidur?" ucap bunda nya Caca saat ia menghampiri anak semata wayang nya.

Caca membalikan tubuh nya lalu tersenyum dan menggeleng "Belum bun" ucap nya sambil menghampiri sang bunda yang telah duduk di pinggir kasur.

"Angin malam gak baik buat kesehatan kamu, nanti masuk angin loh" ucap beliau sambil mengelus kepala Caca lembut.

Caca hanya tersenyum menanggapi perkataan bunda nya "Gak sering kok cuma sesekali aja" ucap nya.

"Kaki kamu masih sakit?" tanya beliau saat pandangan nya tak sengaja melihat kedua kaki Caca yang membengkak.

"Udah agak mending ko bun" ucap nya tersenyum lalu melirik kebawah untuk melihat kondisi kaki nya yang membengkak.

"Dulu juga bunda gitu pas hamil kamu, kaki bunda bengkak sampe gak bisa jalan, tapi untung ada ayah kamu yang selalu mijitin kaku bunda setiap malem nya" ucap nya sambil mengelus pelan kaki Caca mengingat momen nya dengan mantan suami nya.

"Ayah. Jedanya apa kabar ya bun?" tanya Caca pasal nya ia sudah lama tidak bertemu dengan ayah nya.

"Baik, kemarin ayah telpon bunda nanyain kamu, katanya maaf belum bisa nemuin kamu dalam waktu dekat ini" jelas nya.

Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang