bonchap 1

1.1K 105 30
                                    

Welcome home

Hari ini Caca sudah diperbolehkan pulang ke rumah nya, Rosa sudah terlebih dulu pulang karena kondisi nya yang kian membaik, pagi ini mami, bunda dan Yuta sedang sibuk mengemasi pakaian Caca dan juga Yuta selama mereka menginap disini.

"Ada yang ketinggalan lagi gak?" tanya bunda nya saat beliau mengemasi pakaian terkahir kedalam tas nya.

Yuta menggeleng "Kaya nya gak ada deh bun" balas nya.

"Periksa lagi barang nya takut nya ada barang yang ketinggalan, jangan lupa obat Caca yang tadi udah ditebus kamu, jangan lupa masukin tas" peringat mami nya lada Yuta saat ia sedang menggendong cucu pertama nya.

Sedangkan Caca ia sedang menggendong anak bungsu nya sesekali ia mengecup putra nya dengan penuh kasih sayang "Jagoan bunda" ucap nya.

Setelah semua nya beres dan administrasi pun sudah Yuta urus, mereka pun pulang ke rumah Yuta dan Caca, butuh waktu tiga puluh menit akhir nya mereka sampai di rumah nya.

"Selamat datang by" ucap Yuta berbisik di telinga Caca.

Mata nya berkaca kaca ia masih tak percaya dengan takdir yang diberikan semesta, ini bukan akhir namun ini awal dari segala nya, awal kehidupan dengan dua anggota baru.

"Gue nyimpen barang dulu, lo duduk disana nanti gue ambilin minum" ucap nya sambil membawa dua tas yang berisikan pakaian mereka.

Caca mengangguk "Maaf ngerepotin" ucap nya dengan nada tidak enak.

Yuta menggeleng lalu mengecup kening nya "Gak papa by" balas nya.

Sepeninggal nya Yuta, Caca memperhatikan kedua anak nya yang sedang di gendong bunda dan mami nya dua perempuan paruh baya itu terlihat sangat senang bermain dengan si kembar dan berulang kali mereka mengecup pipi gembil nya.

"Ca, si kembar belum kamu kasih nama?" tanya bunda nya tanpa mengalihkan atensi dari bayi mungil yang sedari tadi tidur dipangkuan nya.

"Eh iya loh Ca mami sampe lupa soal nama buat si kembar" ucap Rosa.

Caca hanya cengegesan mendengar penuturan bunda dan mami nya, sebetulnya ia belum mempersiapkan nama untuk mereka mengingat kemarin ia sibuk memikirkan masalah Yuta belum lagi panik yang menyerang nya saat ia tahu jika ada salah satu pesawat jatuh tujuan ke Indonesia dari Jepang.

"Caca belum sempet mikirin, gak tau kalo kak Yuta" balas nya.

Kedua perempuan paruh baya itu saling pandang lalu terkekeh dan membuat Caca terheran akan sikap nya "Gak papa nanti di obrolin lagi sama Yuta" balas mami nya.

Caca hanya mengangguk menyetujui perkataan mami nya, tak lama dari itu Yuta turun untuk menemui tiga wanita yang sedari tadi duduk bercengkrama dengan kedua buah hatinya, Yuta duduk disebelah Caca merangkul pinggang istrinya dengan penuh rindu memperhatikan wajah istrinya yang sedang tertawa bahagia dengan mami dan bunda mertuanya, Yuta terus memperhatikan wajah Caca dari samping ribuan kali ia ucapan syukur dan terimakasih pada semesta karena takdir yang ia terima berakhir dengan bahagia.

Lamunan Yuta buyar saat ia mendengar kedua anak nya menangis dengan sigap ia menggendong anak pertama nya sedangkan anak kedua sudah Caca pangku.

"Mungkin dia laper, lo kasih asi dulu buat adek nya biar abang nya gue gendong" ucap nya tanpa mengalihkan atensi mata dari wajah si kecil dan Caca langsung beranjak pergi untuk menyusui si bungsu

"Aw" ringis Yuta saat kaki nya di injak dengan kencang oleh mami nya.

"Kenapa sih galak bener sama anak sendiri, heran" keluh nya.

Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang