memilih

815 104 21
                                    

"kenapa di blok?" ucap Caca saat ia menghadang pintu utama rumah nya kebetulan saat ini Yuta baru pulang dari kantornya pukul 07.00 malam, sedikit keteteran karena ia harus lanjut meeting secara online dengan perusahaan yang di Jepang

Yuta menghela nafas kaget "apa?" tanya nya datar

Caca berkacak pinggang "kontak aku kenapa kamu blok?" ucap nya lagi

Yuta melonggarkan dasi nya lalu masuk meninggalkan Caca yang masih berdiri diambang pintu

Caca memutar bola matanya lalu menutup pintu dan menyusul Yuta "heh kak ko gak dijawab?" tanya nya

Yuta semakin bungkam tidak mau menjawab pertanyaan tidak penting dari istrinya, ia memilih duduk di sofa setelah menghabiskan satu gelas air putih dan Caca terus mengekori Yuta kemana pun ia pergi

"kak heh ko--

Sebelum ucapan nya selesai, Yuta mengecup bibir Caca dengan durasi lama, Caca mengepal kuat kemeja Yuta dan mengikuti alur permainan bibir suami nya itu

"aw sakit by" keluh Yuta saat Caca dengan santai nya menggigit bibir Yuta

"aku tanya kenapa gak dijawab?" ucap Caca yang menyilangkan tangan nya di atas dada masih dengan pertanyaan yang sama

Yuta menghela nafas lalu menaikan lengan bajunya sampai siku dan membuka satu kancing kemeja atas nya "gak penting" jawab nya santai

Caca mempautkan bibirnya "boleh yah aku ngidam, anak kita loh yang mau" ucap nya memelas

Yuta menatap sinis ke arah Caca "anak lo baru empat bulan, mana bisa dia ngomong mau di elusin sama Ten, lo nya aja yang mau modus"

"gak modus, ini ngidam. Tolong bedain yah" ucap Caca

"itu anak gue, harus di elusin sama gue, bukan sama Ten" ucap nya

"kak boleh yah, cuma sekali doang" ucap Caca lagi

"gak" ucap Yuta yang bangkit meninggalkan Caca

Caca masih diam ia harus berhasil memenuhi permintaan si kecil "ya udah kamu gak boleh tidur sama aku sebelum ngizinin Ten ngelus perut aku" ucap Caca

Langkah kaki Yuta berhenti lalu menghampiri Caca dan duduk kembali di samping nya "mana bisa gitu, pokoknya gak ada elus elusan sama Ten dan gue bakal tetep tidur di kamar yang sama" ucap nya dengan nada dingin

"kak, ini aku ngidam loh" ucap Caca lagi yang belum menyerah

"lo modus bukan ngidam" jawab nya

"ngidam kak serius deh, iya kan dek? Kamu mau kan di elus sama om Ten?" tanya Caca sambil mengelus perut nya

Yuta memandang Caca dari samping dengan tatapan licik "fine, gue penuhin modus lo itu"

"ngidam yah bukan modus" sanggah Caca dengan cepat

Yuta mengibaskan tangan nya "apapun itu, gue penuhin tapi dengan satu syarat" ucap Yuta dengan senyum yang licik

"apa?" ucap Caca dengan nada senang

Yuta membisikan syarat nya ke telinga Caca berharap Caca bisa menerima permintaan nya "deal?" tanya Yuta sambil menaikan sebelah alisnya

Caca terdiam "mana bisa gitu heh, itu enak di kamu, gak enak di aku" sanggahnya

"bukan nya itu juga enak di lo yah by, syarat dari gue menguntungkan buat kita berdua" ucap Yuta dengan wajah menggoda

Caca mendorong kening Yuta karena pasalnya jarak diantara keduanya sangat dekat "ganti yang lain" sanggah Caca yang menolak permintaan Yuta

"ya udah lo juga ngidam nya ganti yang lain" ucap Yuta yang tidak mau kalah

"kamu mau---

"anak kita ileran" itu kan yang mau lo bilang sanggah Yuta memotong perkataan Caca dengan cepat

"nah itu tau" ucap Caca

Yuta bangkit dari tempat duduknya "kalo lo setuju dengan syarat gue, gue kabulin ngidam lo yang gak masuk akal itu" ucap Yuta yang pergi meninggalkan Caca







































Ada yang bisa nebak yuta ngasih syarat apa? WkwkwJangan lupa vote komen nya yah dan mampir juga di cerita Jaemin eheheSee you ❤❤❤Mon maap kalo ada typo ehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang bisa nebak yuta ngasih syarat apa? Wkwkw
Jangan lupa vote komen nya yah dan mampir juga di cerita Jaemin ehehe
See you ❤❤❤
Mon maap kalo ada typo ehehe

Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang