bonchap 6

874 115 23
                                    

Dua bujang satu gadis

Hari ini genap sembilan bulan Caca mengandung anak ketiga nya dan si kembar sudah menginjak dua tahun usia mereka, si kembar sudah bisa berjalan, sudah pintar mengoceh dan beberapa gigi nya sudah tumbuh banyak, hari ini si kembar dibawa lagi oleh oma nya karena Yuta sedikit kewalahan mengurusi Caca.

Awal hamil Caca sudah bisa mengontrol mood serta emosinya sampe empat bulan kehamilan nya, namun setelah menginjak lima bulan ia sering mengeluh cape belum lagi Yuta yang selalu keteteran dengan pekerjaan nya dan ia juga harus berkunjung ke rumah mami serta bunda nya setiap pulang kerja untuk menjenguk si kembar.

Kehamilan anak ketiga ini Yuta benar benar menjaga dan memperhatikan Caca mengingat waktu itu kehamilan si kembar Yuta tak bisa menjaga Caca dengan full karena satu dan lain hal, Yuta harus benar benar membagi waktunya antara pekerjaan, Caca dan juga si kembar.

Pagi ini Yuta memilih untuk meliburkan diri dari kantor mengingat usia kehamilan Caca sudah menginjak sembilan bulan saat ini ia baru menyelesaikan berkas dan laporan meeting nya minggu lalu, ia menghela nafas nya menyandarkan badan nya di kursi lalu bangkit untuk membangunkan Caca yang masih tertidur pulas karena semalam ia tidak bisa tidur akibat perut nya yang terasa mulas.

"Loh udah bangun by?" tanya nya saat ia menutup kembali pintu kamar nya dan berjalan menghampiri Caca.

Caca hanya mengangguk sambil sesekali mengelus perut buncit nya.

"Sakit lagi?" tanya Yuta yang sedang berjongkok dihadapan Caca dan mengelus perut nya.

"Kamu kalo pake kacamata gitu ganteng nya nambah yah" ucap Caca yang memperhatikan wajah Yuta dari jarak yang cukup dekat.

Yuta terkekeh lalu melepas kacamata nya "Apaan sih" ucap nya yang meletakan kacamata diatas nakas nya.

Yuta terus mengelus perut buncit nya Caca sesekali ia kecup perut nya dan sesekali pun si kecil menendang perut Caca sebagai respon atas perlakuan Yuta.

Cup

Caca mengecup singkat kening Yuta "Makasih untuk gak pergi lagi saat aku lagi hamil, makasih udah jadi suami dan ayah yang baik buat aku dan ketiga anak kita" ucap Caca dengan tiba tiba.

Yuta mendongakan wajah nya lalu mengelus pipi Caca dengan sebelah tangan nya "Sama sama, tapi satu anak lagi boleh kali yah jadi dua cowo, dua cewe rame gak tuh by rumah kita" jawab Yuta

Caca memutar bolanya dengan sebal "Mohon maaf ini yang diperut belum juga brojol bapak nya udah mau nambah lagi, dipikir ngelahirin cuma ngeden tarik nafas doang" ucap nya dengan nada sebal.

Yuta terkekeh lalu mencolek hidung Caca "Bercanda, makasih juga buat selalu ada disamping aku, makasih udah jadi ibu yang baik dan kuat buat ketiga anak kita" balas nya.

Caca mengigit bibir bawah nya dengan kuat lalu mencengkram kedua bahu Yuta dengan keras "Perut aku sakit banget" ucap nya.

.
.
.

Yuta terus menggengam lengan Caca sepanjang perjalanan nya ke rumah sakit, sesekali ia mengusap kepala istri nya, Caca merintih kesakitan ia terus mengeluarkan keringat dan air mata karena perut nya, persalinan kedua ini Caca memilih melahirkan secara normal.

"Tahan sebentar yah sayang" ucap Yuta yang terus mengenggam tangan Caca menuju ruang persalinan.

"Baru pembukaan 8 kita tunggu sebentar lagi yah" ucap dokter perempuan yang akan menangani Caca.

Yuta terus mengecup tangan Caca dan mengusap perut nya berharap Caca bisa tenang dengan perlakuan nya.

"Keluarnya jangan brutal dong nak, kasian nih bunda nya kesakitan" ucap Yuta mengusap perut Caca.

"Masih mau nambah nih?" ucap Caca yang sempat sempat nya menanyakan hal yang disinggung Yuta tadi.

Yuta terdiam "Bisa dibicarain lagi lah nanti" ucap nya yang memejamkan mata nya menahan cengkraman tangan yang disebabkan Caca.

Setelah menunggu tiga puluh menit akhir nya Caca memasuki pembukaan sepuluh yang artinya sebentar lagi ia akan melahirkan, ia sudah bercucuran keringat, perut nya sudah sangat sakit, cengkraman tangan nya pada Yuta semakin kuat.

"Aahhh sakit banget ini by, aku mendingan operasi aja kaya si kembar gak mau normal" ucap nya sambil teriak.

"Mendingan normal by, proses nya gak lama" balas Yuta yang terus mengenggam tangan Caca walaupun tangan nya sudah sakit di cengkram Caca.

"Ayo tarik nafas pelan pelan biar si kecil cepet keluar" ucap Yuta menyemangati.

"Ini lagi berusaha by, ini sakit banget kamu enak cuma bikin tapi aku yang hamil dan ngelahirin" sanggah Caca.

Dokter yang menangani persalinan Caca hanya diam menahan tawa akbibat pembicaraan suami istri dihadapan nya.

"Aku gak mau nambah anak lagi pokonya cukup tiga aja" ucap nya yang ngosngosan.

"Iya kalo aku gak kelepasan" jawab Yuta.

Caca menjambak rambut Yuta dengan keras "Aahhhhhhh" teriak nya yang dibarengi dengan suara tangis bayi yang baru saja dilahirkan Caca.

Yuta mengusap keringat Caca "Anak gadis kita yang" ucap nya yang mengecup kening Caca.

Setelah proses persalinan selesai, Caca langsung dipindahakan keruangan inap dan bayi yang sudah dimandikan suster kini telah berada dipangkuan Yuta

"Akhirnya punya anak gadis" ucap Yuta sembari memperhatikan wajah anak ketiga nya dengan tatapan haru.

Caca mengulas senyum memperhatikan ayah dan anak itu "Udah siapin nama?" tanya nya pada Yuta yang sedang asik menggendong dan menciumi anak ketiga nya.

"Aseeqha Naka Ayami, panggil aja Naka" ucap nya sembari melihat Caca yang sedang memperhatikan nya.



















Masih ada yg nunggu? EheheheMon maap yah up nya lama karena kemarin kemarin lagi kurang sehat ehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih ada yg nunggu? Ehehehe
Mon maap yah up nya lama karena kemarin kemarin lagi kurang sehat ehehe

Jangan lupa vote dan komen nya yah dan mon maap kalo ada typo ehehehe

See you ❤❤❤

Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang