kepergian Yuta

816 100 27
                                    

Aku gak akan bosen bilang makasih dan maaf. Makasih buat kalian yang udah nunggu cerita ini sampe sekarang aku bersyukur bgt masih ada yang minat hikss :')
Dan maaf jika masih banyak kekurangan dalam cerita ini :')
-
-
-


Malam ini Caca sedang mempersiapkan kebutuhan yang akan Yuta bawa ke Jepang nanti pagi, kaki nya sudah lumayan membaik setelah tadi sore Yuta memijat nya.

"Besok aku ikut ke bandara yah?" tanya Caca saat ia sedang berjalan menuju kasur nya dan memasukan baju kedalam koper yang ia simpan di atas kasur nya.

"Kaki lo udah mendingan?" tanya Yuta saat ia sedang mengeringkan rambut nya dengan handuk dan duduk di pinggir kasur nya

"udah ko" jawab Caca singkat

Setelah itu keduanya hening sama sama larut dalam pikiran nya masing masing. Yuta yang sibuk memikirkan rencana nya untuk menyelesaikan masalah nya dan harus menepati janji nya pada Caca, sedangkan Caca ia sibuk memikirkan masalah yang sedang Yuta alami meskipun Caca tidak mengetahui apa masalah nya tersebut, selain itu ia berdoa agar Yuta bisa menepati janji nya untuk menemani nya pada saat persalinan nanti.

"By, gak papa kan gue tinggal?" ucap Yuta yang sedang memperhatikan istri nya  membereskan kebutuhan yang akan ia bawa besok pagi.

Caca tersenyum lalu menggeleng "Gak papa by, asal tepatin janji kamu buat nemenin aku persalinan nanti" ucap Caca tanpa menoleh ke arah Yuta ia sengaja menyembunyikan air mata nya.

"Iya gue usahain" balas Yuta singkat.

Yuta menghampiri Caca memeluk nya dari belakang "Maaf" ucap nya lembut.

Caca mengusap tangan Yuta yang sedang melingkar di perut nya "It's oke by" ucap nya lalu Yuta melepaskan pelukan nya dan membalikan Caca agar ia bisa berhadapan dengan nya lalu menggenggam kedua tangan Caca "Gue janji secepat nya bakal nyelesein masalah ini by, please tunggu gue pulang" ucap Yuta dalam hati dan mata nya tak pernah lepas dari manik Caca.

"Aku pegel" ucap Caca sambil meremat kedua tangan Yuta.

Yuta terkekeh lalu mengecup singkat bibir nya "Istirahat biar gue yang beresin" ucap nya, Caca mengangguk "Aku tungguin" ucap Caca singkat lalu pergi untuk merebahkan diri nya diatas kasur empuk nya.

Sesuai dengan rencana nya, pagi ini Yuta akan berangkat lagi ke Jepang untuk menyelesaikan masalah nya, rencana nya untuk tinggal lebih lama dengan Caca harus sirna karena ia harus secepat nya menemukan bukti jika Yuta tidak melakukan transaksi jual beli tersebut.

"Kak, rambut nya keringin dulu kenapa sih, cepet pake baju nanti masuk angin" ucap Caca saat matanya tak sengaja melihat Yuta bertelanjang dada dengan rambut basah nya. Kebiasaan yang belum hilang yang dilakukan Yuta.

"kangen gak sama perut gue?" goda Yuta dengan sengaja mendekati Caca yang sedang duduk di tepi kasur.

"Apa sih" ucap nya lalu beranjak berniat ingin membuatkan sarapan untuk Yuta.

"Mau kemana?" cegah Yuta saat ia mencekal pergelangan Caca.

"Ma--mau bikinin kamu sarapan" ucap nya sedikit gugup.

Yuta mendekatkan diri pada Caca sengaja ingin menggodak istrinya, memberikan kecupan namun dengan durasi yang cukup lama, bukan kecupan singkat yang biasa ia lakukan.

Caca sedikit memberontak memukul dada bidang Yuta, seakan tahu jika Caca sudah kehabisan oksigen Yuta melepaskan ciuman tersebut "Maaf" ucap nya sambil mengusap bibir Caca

"Hampir mati kalo gak kamu lepas" ucap Caca yang memukul pelan dada Yuta.

Yuta tersenyum lalu memeluk tubuh Caca "Tolong, tunggu kepulangan gue by, lo bisa kan percaya sama gue" tanya nya.

Caca mengelus punggung Yuta "Tolong jaga kepercayaan aku, dan tolong tepatin janji kamu. Hanya itu permintaan aku" ucap Caca

---

Sepanjang perjalanan nya ke bandara Yuta tak pernah melepaskan tangan Caca untuk ia genggam.

"Dua bulan cukup" ucap Yuta dalam hati sambil melirik perut buncit nya Caca.

"Sampai sekarang kita belum tau jenis si kembar" ucap Caca saat satu tangan nya mengelus perut buncit nya.

"Keperluan si kembar aman?" tanya Yuta yang ikut mengelus perut Caca.

"Aman, mami sama bunda bantu aku buat beli keperluan si kembar" ucap Caca yang menyandarkan kepala nya di bahu Yuta

"Kak, sampai sana tolong hubungi aku, tolong tepatin janji kamu dan jaga diri baik baik" ucap Caca sambil berkaca kaca ada ketidakrelaan saat ia harus mengijinkan Yuta kembali lagi ke Jepang.

"Selagi gue pergi, jaga diri baik baik, dan tolong tunggu kepulangan gue. Lo percaya kan sama gue" balas Yuta

Caca terkekeh "Iya, tolong jaga kepercayaan aku" ucap nya tepat saat taksi yang ditumpangi mereka sampai di bandara.

"Terimakasih dan ambil saja kembalian nya" ucap Yuta saat ia memberikan uang kepada pengemudi taksi tersebut.

Yuta dan Caca berjalan saling menggenggam tak ingin melepas satu sama lain dan lagi ia harus meninggalkan Caca yang sedang berbadan dua.

"Ca" ucap Yuta.

"Hm" jawab nya singkat.

"Sebentar lagi gue take off lo jaga diri baik baik yah, dan secepat nya gue bakal pulang" ucap nya.

Caca merapikan dasi yang Yuta pakai lalu mengusap dada serta bahu Yuta secara lembut "Aku selalu nunggu kamu untuk pulang kak, tolong kembali secepat nya" ucap nya sambil menahan tangis.

Yuta memeluk tubuh Caca menyembunyikan air mata yang telah jatuh "Gue sayang sama lo" ucap nya.

Caca tersenyum lalu melepaskan pelukan tersebut dan mengusap air mata Yuta.

Cup

Yuta mengecup kening Caca singkat "I love you by" ucap nya lalu beralih mengecup perut buncit Caca "Tolong jagain bubun selagi ayah gak ada" ucap nya.

Caca terkekeh lalu menjawab dengan suara khas anak kecil "Siap kapten" ucap nya ala hormat.

"Gue pamit" ucap nya lalu pergi dari hadapan Caca.

"Semesta tolong jaga dia" ucap Caca dalam hati sembari mengusap air matanya saat punggung Yuta sudah tak terlihat.

Setelah memastikan kepergian Yuta, Caca memutuskan untuk pulang, saat ia akan melangkah tiba tiba pundak nya ditepuk oleh seseorang dari belakang.

Caca membalikkan tubuhnya, menatap orang yang baru saja menyentuh bahunya tanpa izin. Namun kemudian perempuan berbadan dua itu tercekat, jantungnya berpacu dengan cepat.

Orang ini, orang yang pernah mengisi hari-hari Caca dulu. Katakan ini mimpi, Caca hanya masih tidak percaya dengan orang yang ada dihadapannya ini.

"Apa kabar?" tanya lelaki itu disertai dengan senyum manisnya yang sangat Caca rindukan.






















Gimana ada yang masih simpan work ku eheheheSelamat membaca, jangan lupa vote dan komen eheheSee you ❤❤❤❤Mon maap kalo ada typo ehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana ada yang masih simpan work ku ehehehe
Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen ehehe
See you ❤❤❤❤
Mon maap kalo ada typo ehehe

Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang