Makasih buat temen temen yang udh nunggu cerita ini, mohon maaf jika tulisan aku gak rapi atau sedikit acak acakan gak sedikit sih mungkin banyak, tapi sekali lagi aku tegasin kalo cerita ini murni ide dari kepalaku, dan jujur aku gak pernah mempermasalahkan yang baca dan yang vote bahkan komen orang nya itu itu aja, selagi orang itu seneng dengan cerita ini, aku bakal lebih seneng karena setidaknya masih ada yang mau menghargai ehehehe terimakasih yah, mohon maaaf jika ada perkataan aku yang tidak mengenakan. Mari saling mendukung dan saling mengharagai apapun karya orang lain, sekali lagi terimakasih 🙏🙏🙏🙏
Hari ini tepat empat bulan Caca mengandung, ia sudah jarang merasakan kram di perutnya, dokter yang pernah memeriksa Caca pun mengatakan jika kandungan Caca sehat dan kuat namun tetap ia harus menjaga kesehatan, agar proses persalinan nya dapat dilakukan secara normal .
Pagi hari ini Caca sedang sibuk membereskan baju yang telah ia lipat untuk disimpan di lemari. Sedangkan Yuta, ia belum keluar dari kamar mandi, rencana nya ia akan pergi ke kantor untuk menyelesaikan jadwal meeting nya.
"By nanti sore gue keluar sebentar yah" ucap nya yang baru saja keluar dari kamar mandi seperti biasa rambut basah dan telanjang dada.
Caca langsung menoleh ke belakang "Ikut!" Wanita berbadan dua itu menutup lemari dengan tergesa lalu menyusul Yuta yang sekarang sudah duduk di pinggir kasur.
Yuta mendekatkan wajah nya dengan wajah Caca berniat untuk memberikan morning kiss seperti biasa, namun sebelum itu terjadi Caca memilih pergi dari hadapan Yuta.
Hoek hoek hoek
Yuta pun beringsut menyusul Caca ke arah wastafel "Mual lagi?" tanya Yuta saat ia memijit tengkuk Caca, Caca tidak menjawab pertanyaan itu ia memilih mengibaskan tangan nya untuk mengusir Yuta agar pergi dari kamar mandi lalu menutup kamar mandinya sedikit kencang.
Yuta tersentak lalu memilih diam menunggu Caca keluar dari kamar mandi.
Tak lama Caca keluar dari kamar mandi, wajahnya terlihat lesu. Yuta dengan sigap mengambil segelas air yang ada di nakas, dia memang sengaja menyimpan segelas air disana, hanya berjaga-jaga jika tengah malam Caca atau dirinya terbangun karena kehausan.
"Minum dulu" titah Yuta.
Caca langsung meminum air putih itu hingga tandas, kemudian dia berkacak pinggang "Kamu mandi gak sih?!" tanya nya pada Yuta dengan nada sedikit sebal.
Yuta menatap Caca heran atas pertanyaan nya "Lo pikir tadi di kamar mandi gue ngapain?" jawab nya dingin.
"Kenapa masih bau?" ucap Caca yang mengambil jarak dengan Yuta ia tidak tahan dekat dengan suaminya.
Yuta mengendus badan nya, perasaan dia pake sabun mandi yang biasa dia pakai "Bau dari mana heh gue wangi yah, nih cium aja sendiri" ucap nya tak terima.
Caca menggeleng keras sambil menutup hidung nya "Stop aku gak mau deket kamu, kamu bau, aku mual kak"
Yuta menghela nafas pasrah "Bau dari mana nya sih?!" ucap nya frustasi.
Caca menggeleng lagi "Aku gak tau, kamu mending mandi lagi deh, aku tunggu dibawah jangan deket deket selagi masih bau" ucap Caca yang langsung pergi meninggalkan Yuta.
Sambil menunggu Yuta mandi dan turun untuk sarapan pagi bersama, Caca mengoles satu roti dengan selai coklat untuknya dan selai kacang untuk Yuta, tak lama dari itu Yuta keluar dari kamar nya karena kebetulan kamar mereka sudah pindah ke bawah agar Caca tidak cape untuk naik turun tangga
"Ca gue mau—"
Ucapan Yuta terhenti saat ia melihat Caca pergi ke kamar mandi, Yuta mengusap wajahnya kasar melihat tingkah Caca yang muntah karena nyium bau yang ada dalam dirinya "Padahal gue udah mandi" gumam nya.
Caca keluar dari kamar mandi dengan keadaan lesu "Kamu mandi gak sih kak kok masih bau?" ucap nya pelan.
Yuta mengusap wajahnya frustasi, apa ibu hamil memang selalu seperti ini? Ah Yuta sangat kewalahan.
"Stop" ucap Caca menghentikan langkah Yuta yang akan menghampirinya.
"Gini yah by, gue udah mandi dua kali pagi ini, kalo lo gak percaya endus aja ketek gue" ucap Yuta menjelaskan dengan lembut sangat berharap Caca mengerti dengan kondisi nya.
Caca menggeleng keras "Gak mau ih kamu bau, aku mual deket kamu, sana jauh jauh" ucap Caca yang mengibaskan tangan nya pertanda mengusir Yuta.
Yuta menghela nafas pasrah "Gue berangkat" ucap nya dingin bahkan ia tidak melakukan hal yang menjadi rutinitasnya. Mencium kening Caca.
Caca hanya memandang punggung Yuta "Kok gak cium kening?" tanya nya saat Yuta hampir sampai di depan pintu, Yuta menghela nafas lalu tersenyum masih mencoba sabar "Lo kan gak mau deket gue, jadi hari ini gak ada sesi cium kening dan morning kiss" ujarnya.
Caca memanyunkan bibirnya "Ya udah gak usah tidur satu ranjang" ucap nya sebal.
"Serba salah gue" gumam nya sambil menghampiri Caca untuk mencium kening nya.
"Mau ngapain?" tanya Caca saat Yuta semakin mendekatinya.
Yuta berhenti "Kan mau nyium kening lo"
Caca menggeleng "Gak usah, aku mual nyium badan kamu" Caca menaruh roti yang tadi sempat dia makan setengah, setelah itu meninggalkan Yuta dengan seluruh kekesalan nya.
Yuta menghela nafas entah sudah berapa kali ia menghela nafas "Sabar, lima bulan lagi si bayi bakal keluar" ucap nya menguatkan diri.
Yah, setidaknya untuk kali ini dia harus mengikuti dulu kemauan Caca, bagaimanapun Caca sedang mengandung buah cinta mereka dan juga Yuta tidak ingin berdebat dengan Caca terlalu lama.
Hai, ada yang kangen lapak ini gak wkwkw
Jangan lupa vote dan komen yah ❤❤❤
See you ❤❤
Mon maap kalo ada typo
Daaannnnnnnnnn hari ini aku bakal double up wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔
Randommenceritakan kerandoman kehidupan Caca dan Yuta sebelum menikah dan sesudah menikah, penasaran? Baca aja yah :) Star: 14 Desember 2020 Finish: 28 April 2021 cover by: Pinterest Semua foto yang terdapat di setiap chapter itu aku dapetin di Pinterest...