Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔

ngidam nya bumil

Yuta harus benar benar menahan kesabaran atas tingkah Caca, ia harus menyediakan stok kesabaran lebih banyak untuk menghadapi Caca yang sedang hamil

Minggu pagi dikediaman tuan Nakamoto sudah di suguhi keributan, pasalnya Caca tidak mau mengisi perutnya dengan makanan padahal kemarin malam ia sudah skip makan akibat perutnya selalu menolak untuk di isi

"Ca, ayo makan" ucap Yuta dengan nada frustasi karena kesal dengan tingkah Caca

Caca menutup mulutnya dengan kedua tangan nya lalu menggelengkan kepala pertanda tidak mau

Yuta menghela nafas kasar "Ca, gue gak mau berantem. Jedanya, lo dari semalem belum makan dan sekarang gak makan lagi? Jangan egois lo harus inget dalam perut lo ada nyawa yang harus lo lindungi" ujar Yuta dengan nada tegas terkesan dingin

Caca terisak menangis mendengar ocehan Yuta

Yuta menggeser tubuh nya agar bisa memeluk Caca "maaf, gue cuma gak mau lo sama si kecil sakit gara gara lo mogok makan" ucap nya sambil mengecup puncak kepala Caca

"aku gak mau muntah lagi" ucapnya dengan nada terisak pasalnya setiap Caca selesai makan tak lama dari situ ia selalu muntah karena perut nya benar benar menolak untuk di isi

"satu suap" ucap Caca

"dua" bantah Yuta

"satu"

"dua"

"satu"

Yuta menghela nafas "fine, satu suap abis itu makan lagi" ucapnya mengalah dan Yuta berhasil membujuk Caca untuk makan meskipun hanya satu suap dan itu pun harus disuapi Yuta

Yuta bisa bernafas lega setelah berhasil membujuk Caca makan, sekarang ia sedang duduk di ruangan kerjanya sambil menyenderkan kepala dan memejamkan matanya sebentar

Brakkk

Pintu kerja Yuta dibuka secara brutal oleh Caca dan itu berhasil membuat Yuta langsung membuka matanya karena kaget

"mau mangga muda" ucap Caca yang duduk dihadapan Yuta

Yuta langsung mengambil kunci motor diatas meja kerjanya

"mau kemana?" tanya Caca mencekal pergelangan tangan Yuta saat ia akan pergi

"lo mau mangga muda kan? Ini gue mau beli" jawab nya

Caca menggeleng "gak usah beli, tetangga kita kan punya pohon mangga kamu minta aja sama dia tapi kamu yang manjat" pinta Caca

"lo mau jadi janda muda?" tanya Yuta dan Caca langsung mengkerutkan keningnya "kamu mau pisah sama aku?" tanya Caca, dan kali ini giliran Yuta yang tidak mengerti apa yang di ucapkan Caca

"aku cuma mau mangga muda kenapa kamu pisah sama aku, kamu keberatan yah" ucap nya sambil menangis

Yuta mengusap wajahnya kasar lalu menarik kursi kerjanya agar bisa duduk berhadapan dengan istrinya, Yuta menghapus air mata Caca "bukan itu yang aku maksud by, kamu tau kan pohon mangga di rumah tetangga itu tinggi banget, aku gak bisa manjat by, kalo aku jatoh terus mati, kamu mau emang jadi janda muda?" jelas Yuta yang terdengar sangat lembut

Caca menggeleng "maaf" ucapnya menunduk sambil memperhatikan tangan yang sedang di genggam Yuta

Yuta tersenyum lalu berjongkok dan mengecup perut Caca "kalo ngidam jangan nyusahin yah sayang" ucap nya terkekeh

"maaf daddy gak lagi lagi" jawab Caca yang menirukan suara anak kecil

"tapi kalo aku mau gudeg Jogja boleh?" tanya Caca

Yuta mengangguk "boleh" jawab nya, Caca tersenyum senang "tapi belinya di Jogja yah"

Yuta menelan saliva nya dan berdoa dalam hati agar anak yang ada dalam kandungan Caca cepat lahir, bukan nya tidak senang akan kehamilan Caca, hanya saja permintaan Caca selalu macam macam. Masih ingat kan saat Caca meminta dibelikan pempek Palembang Yuta tidak berhasil memenuhi permintaan nya dan berakhir ia harus tidur pisah ranjang selama lima hari

Tolong ingatkan Yuta agar ia lebih sabar menghadapi ibu hamil macam istrinya itu

Gitu aja ganteng heran 😭😭😭😭

Semakin tidak jelaskah ini huhuhu maaaapkan :(

Tapi, jangan lupa vote dan komen yah boleh req buat part selanjutnya mereka mau gimana wkwk

Oh iya disini mau konflik nya ringan, berat atau sedang wkwkw atau mungkin sampe mereka pisah hahahahah 😂😂😂

See you yah ❤❤❤
Mon maap kalo ada typo hehehe, jaga kesehatan gaesss ❤❤❤❤

Draf ku terabaikan wkwkw doakan yah semoga ide terus lancar, akhir akhir ini otak ku selalu mogok diajak halu tuh wkwkw :(((

Doakan semoga itu bisa jadi next project setelah book ini tamat hehehe