Dulu rumah sebelah tuh gak diisi sama keluarga Uchiha, tapi sama sepasang suami-istri yang sudah sepuh, setau keluarga Sakura sih dulunya rumah ini sama sebelah nyatu gitu, tapi karena kakek-nenek ngerasa sepi terus juga rumahnya gede banget jadilah dibagi dua, btw rumah ini tuh misah dari keramaian, alias cuman satu-satunya diujung jalanan buntu dan butuh beratus-ratus meter kalau mau ketemu sama tetangga, jadi masuk akal sih kenapa kakek-nenek jual sebelah rumahnya biar ada kehidupan lain.
Sakura jadi inget gimana baiknya nenek Chio
dulu pas umur dia masih 6 tahun, kalau pagi mau berangkat TK nenek suka ngasih bekal buah-buahan, kadang coklat, apa aja deh yang nenek punya pasti dibagi ke Sakura sambil elus-elus rambutnya, selalu bilang Sakura cantik, lucu, anak baik, sekolanya yang bener jangan bandel. Kalau pulang TK suka ikutan tidur siang dikamar nenek, kalau sore dikasih makan apa aja yang Sakura mau, dan tentu saja nenek hanya sayang Sakura dan suka ngomelin Sasori kalau dia isengin Sakura, kakek juga baik, suka nemenin Sakura main barbie sambil nungguin nenek selesai masak.Tapi satu waktu mereka harus pindah, katanya anak nenek Chio mau tinggal bareng kakek nenek, katanya biar masa tau kakek nenek diabisin sama anaknya, Sakura sedih banget sampe nangis gak mau ditinggal, tapi satu hal yang pasti saat itu dia belajar buat ikhlas, buat tau kalau kita ga akan tinggal selamanya sama orang yang kita sayang, jadi pada akhirnya Sakura senyum lebar banget pas nenek pamit, bilang gak apa-apa, yang penting nenek di sana ada yang jagain.
Setahun rumah sebelah kosong, Sakura juga udah mulai terbiasa gak punya tetangga, udah terbiasa berantem sama kakaknya tanpa perlindungan, udah biasa main sama mama aja karena papa sibuk ke pabrik jaga kualitas makanan katanya biar tetep enak, Sasori juga udah tambah gede, kerjaannya main bola di kompleks depan jadi jarang gangguin Sakura yang masih 7 tahun, yang udah SD, yang udah bisa baca sama ngitung, tapi entah kenapa nilai ulangannya kecil mulu.
Lalu hari itu pun tiba, keluarga Haruno punya tetangga lagi, Tante Mikoto sama Om Fugaku, anaknya dua juga, tapi laki-laki dua-duanya, Itachi yang seumuran Sasori dan Sasuke yang umurnya setahun lebih tua dari Sakura. Awalnya sih biasa-biasa aja, malu-malu kucing karena sebelumnya belum pernah punya tetangga ampir seumuran, Sasuke juga anak yang kurang ramah alias gak banyak omong, beda lagi sama kakaknya yang udah sohiban sama Sasori karena pada suka main PS bareng, mungkin efek gender juga kali ya, makanya Sakura sama Sasuke gak bisa sohiban.
"Eh Sasuke, lagi belajar sepeda ya nak?" sore itu seperti biasa di depan rumah Mama Tsunade suka nyuapin Sakura pake sup ayam sama nasi, tumbenan banget ada Sasuke lagi main sepeda, biasanya mah cuman tante Mikoto yang nongkrong sambil ngeliatin Sakura makan sore, lucu katanya.
"Iya nih tante Tsuna, pengen lancarin pake roda dua katanya bosen roda empat terus kaya pecundang," jawab tante Mikoto masih sambil memegangi sepeda Sasuke dengan sabar.
"Aku bisa roda dua dong, masa kak Sasuke belum bisa," jawab Sakura dengan nada khas anak-anak, membuat anak lelaki yang lagi menggowes kesal karena merasa kalah saing.
"Aku juga bisa kok, bonceng kamu juga bisa," padahal gadis kecil itu berbicara tanpa maksud apa-apa, yah namanya juga anak kecil, asal ceplos aja.
"Wah beneran? Keren...."
"Emang beneran udah bisa Sas?" tanya tante Mikoto sesaat setelah Sakura berbicara.
"Iya bisa, mama lepas aja, aku udah ngerti cara mainnya," Mikoto melepaskan genggamannya pada sepeda itu, memberikan kepercayaan pada sang anak meskipun masih agak takut juga.
"Tuh kan bisa ...." ucap Sasuke dengan bahagia sambil menggowes dengan lihai, memang tak salah ucapan suaminya, anaknya itu gampang mengerti tentang apa saja, sama dengan Itachi, mereka berdua benar-benar anak yang hebat.
"Ayo sini kamu ku bonceng,"
"Bo---weh? aswikkkk," ucap sang gadis sambil mengunyah makanan, membuat siapapun gemas, mulutnya penuh, pipinya bulat, mata hijaunya berbinar. Akhirnya ada yang mau bonceng di sepeda juga karena seumur-umur dia hidup gak pernah ada yang ngelakuin ini, Sasori apalagi, makanya dia bisa sepeda roda dua, karena sang kakak selalu mengeluh kalau Sakura pasti berat kalau di bonceng, padahal dicoba aja belum. makanya dia belajar juga biar bisa main sepeda.
"Jangan, nanti Sakura jatuh,"
"Gak apa-apa tante, Sakura sering jatuh kalau lagi belajar sepeda, iya kan ma? boleh kan ma aku dibonceng kak Sasuke?"
"Boleh kok kalau jatuh juga kan ke rumput, pake pelindung lutut sama tangan dulu ya, mama ambilin dulu,"
"Oke mama," Sasuke sih gak ngedengerin percakapan-percakapan itu, dia asyik sendiri sepedaan kesana-kemari karena emang halaman mereka luas banget, pokoknya dia udah merasa jago banget deh.
"Kak Sasuke ayo sini katanya mau bonceng," sosok yang lebih tua mendengar itu dan langsung mendekat, ngerem dengan cara yang keren (bagi anak kecil di depannya), terus Sakura pun duduk dibelakang, meluk pinggul Sasuke dengan erat sambil cengengesan, terus ketawa bahagia banget pas sepedanya melaju. Mungkin karena itu, mulai dari saat itu, ada sesuatu tak kasat mata menyentuh hatinya, sosok yang ia peluk saat itu, menjadi salah satu alasan kebahagiaannya sampai ia besar, menjadi orang yang selalu ia suka, menjadikan sosok itu sebagai salah satu orang yang penting selain keluarganya, sosok yang selalu ia sisipkan pada doa diam-diamnya, bahkan pada doa yang bisa ia suarakan di depan siapapun, sosok itu adalah segalanya, lelaki yang tak akan pernah bisa Sakura benci.
"Tuh kan aku bisa bonceng kamu,"
"Iya kak, kaka hebat banget deh, lebih hebat dari kak Sasori,"
Sakura yakin, suatu saat nanti, dia pasti bisa menggapai Sasuke, dia tak peduli jika itu membutuhkan waktu yang lama, dia akan menunggu, dia akan sabar, sama seperti apa yang selalu ia lakukan selama ini, tidak apa-apa kok, begini saja sudah cukup.
Mungkin jika pun harus berhenti, itu harus Sasuke yang memintanya, jadi selama kakak ganteng diam-diam saja, Sakura gak akan pernah menyerah, apapun yang terjadi.
Fix no kecot.
*****
oke, aku udah nepatin janji ya hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
i love you, kak.
FanfictionSasuke itu kakak kelas ganteng yang punya kerja sambilan jadi model, terus kemarin bisa dapet peran di film supranatural /bagi Sakura sih itu lebih mirip film siluman/ peran dia disitu jadi anaknya dewa kejahatan gitu, tapi emang cocok sih muka dia...