iya, papa tau..

1K 184 41
                                    

Halo ketemu lagi kita hihi btw menurut kalian ada ga sih lagu yg pas banget sm kisah sasusaku disini? yg situasinya tuh pas banget sm mereka, tp lagunya yg agak-agak galau atau galau bgt juga boleh, aku minta rekomendasinya donggg buat dengerin sambil ngetik, soalnya aku keabisan stok lagu nih hiks dan aku tuh tipe yg kalau nulis harus dengerin lagu yg cocok sm jalan cerita gitu.... (lagu indo, barat, jepang kalau bisa) hihi ✌️✌️✌️✌️ makasih banget ya yg mau bantu ❤️








*****

Sasuke memasuki kamarnya sesaat setelah dia mengantarkan puding buatannya, dia tau semua yang dia lakukan pada Sakura akhir-akhir ini membuat sang gadis tidak nyaman, dia tau apapun yang dia putuskan sekarang tak akan merubah apapun, dia tau suatu saat nanti Sakura akan dimiliki oleh orang lain. Sasuke benar-benar tau kini dia merasa kehilangan, merasa ada yang kurang, merasa takut juga cemas.

Perlahan-lahan dia mengerti ucapan Hotaru tempo hari, tentang sesuatu yang tak pernah Sasuke pahami, tentang dia yang terus menyangkal pada apapun yang dia hadapi, tentang rasa yang sesungguhnya sudah dia punya sejak lama, sejak mereka kecil, sejak dia tau kalau Sakura menyukainya, hanya saja dia terlalu enggan untuk menyadarinya.

Tapi sekarang apa gunanya kalau Sasuke sudah mulai memahaminya? Sekarang.... gadis itu sudah begitu hancur, sudah begitu terluka, sudah membuat jarak yang teramat jauh, sudah mulai membuka hati untuk orang lain. Bahkan tadi Sasuke melihat dengan mata kepalanya sendiri, gadis itu turun dari mobil Gaara lalu tersenyum lebar sekali, senyum yang dulu Sasuke sering lihat di setiap malam saat mereka berdua ada di teras kamar.

Tapi kenapa harus Gaara? Sasuke punya firasat gak enak sama orang itu.

"Sas, ngelamun aja......." lamunannya buyar seketika saat Sasuke menyadari sang kakak sudah berhasil masuk ke kamarnya.

"Ketok pintu dulu kek maen masuk aja," jawab sang adik dengan ketus, bukankah sejak dulu rumah ini punya aturan untuk menghargai privasi anggota keluarga yang lain?

"Di ketok dari tadi juga, kamunya aja ngelamun terus, untung gak ada laler masuk ke lubang idung," Itachi duduk di kursi belajarnya lalu menatap Sasuke dengan mata yang sedikit menyelidik.

"Ada apa?" Sasuke masih terlihat agak kesal, padahal Itachi kan gak salah dari tadi ngetok pintu terus ga direspon dan si empunya malah ngelamun apa gak bikin kakaknya khawatir coba?

"Kakek nelponin kakak mulu nih nanyain kamu, disuruh jengukin ke rumahnya. Angkat coba telpon kakek," Sasuke dengan refleks mengambil ponselnya di meja dan benar saja ada sepuluh panggilan tak terjawab dari kakeknya.

"Males banget ah jauh, lagian tadi aku lagi sibuk bikin puding, biasanya juga aku angkat terus," Itachi menganggukkan kepala sambil senyum-senyum dengan maksud tertentu, Sasuke tau itu, soalnya dia amat sangat paham gelagat sang kakak.

"Puding buat seseorang yaaaaa....." Sasuke paham kok maksud sang kakak, soalnya tadi pas anterin puding ke Sakura sang kakak lagi nongkrong di ruang tamu sambil ehem-ehemin Sasuke.

"Enggak, buat aku... Ternyata kebanyakan jadi aku kasih tante Tsuna," Itachi tersenyum tipis sekali lagi, adiknya ini benar-benar tak pintar berkilah.

"Tante Tsuna apa anaknya nih?"

"Apaan sih kak....." Itachi masih mesam-mesem, terlalu lucu melihat adiknya begini, udah lama banget soalnya sosok Sasukenya yang lucu berubah jadi cowok sok edgy, sok jaim, sok dingin, liat Sasuke salah tingkah gini bikin Itachi inget sama adek kecilnya yang dulu punya mimpi jadi "orang yang mirip kakak Itachi," yang apa-apanya selalu pengen samaan kaya Itachi, gemes.

i love you, kak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang