Sakura kini sedang memijat kepalanya sendiri sambil duduk-duduk nyaris tiduran di sofa ruang tamu, kakinya malas sekali untuk beranjak kemana pun, enam hari ospek jurusan membuat dia hampir sinting, apalagi hari terakhir disaat dia harus jalan kaki memutari semua gedung universitas yang gedenya gak main-main itu, bayangin aja ini adalah univ nomor satu, univ yang paling gede diantara semuanya, ada danaunya, banyak pohonnya, jarak antara gedung fakultas juga lumayan jauh, dan entah katingnya kesambet setan apaan, bisa-bisanya mereka menyuruh maba lemah seperti Sakura mengelilingi semuanya, bahkan Sakura yakin tadi dia gak berhasil muterin semuanya karena sumpah jalanannya kaya gak abis-abis.
"Mama, Sakura gak mau kuliah ah, udah deh mau langsung kerja aja di pabrik papa, jadi yang gulung-gulung mie juga gak apa-apa,"
"Ya boleh-boleh aja, palingan kamu tambah dihina aja sama kakak," Sakura menghela napas membayangkan si setan merah merendahkan harga dirinya yang berharga.
"Kakak mana tau penderitaan aku ngelilingin kampus jalan kaki,"
"Loh kok bisa?"
"Belajar mandiri katanya, ya tapi harusnya mereka liat situasi sama keadaan lapangan dong. kaki aku nyaris putus tau ma, ini mandiri apa bikin anak orang mati muda, kan belum jadian sama kak Sasuke, aku jangan sampe mati dulu,"
"Tapi kan bareng-bareng sama yang lain 'kan?"
"Ya tapi tetep aja, mana masih ada ospek fakultas setiap sabtu minggu selama sebulan, mana fakultas kedokteran sama fakultas ekonomi jauh banget ma, percuma banget aku bisa masuk kesana juga,"
"Oh pantes ngedumel pake segala pengen berhenti kuliah, jauh-jauhan toh sama Sasuke,"
"Sd, smp, sma, aku kan gak satu sekolah sama kak Sasuke ma, sekarang seneng udah satu univ, eh malah jauh banget," Tsunade hanya tertawa saja sambil mengupas mangga, request tuan putri karena katanya kakinya sakit jadi pengen mangga.
"Padahal aku udah belajar kaya orang gila, buku sampe pada keriting-keriting, jajanan aku sampe pada awet gara-gara pengen fokus, sampe demam juga saking pusingnya....."
"Makanya rajin-rajin searching, kalau ada Sasori disini udah abis kamu diketawain,"
"Aku kan mengandalkan keberuntunganku mam,"
"Dih pake ngandelin begituan, udah jelas kamu sering gak beruntung, pake coba-coba lagi, salah sendiri dong itu, heran malah jadi nyalahin takdir,"
"Kok mama jadi rese kaya kakak sih?"
"Yaudah yaudah ini cepet makan mangga nya, gak usah diambil pusing, mau sejauh apapun fakultas kalian tapi disini tetanggaan, kamar juga deketan atau ambil positif nya aja deh, jauhan gitu kalau kamu pengen ketemu kan jadi sekalian olahraga,"
"Kalau kaki belum putus anggap aja olahraga ya ma?"
"Iyalah, perjuangan cinta, masa udah suka sama Sasuke dari kelas tiga-----"
"Kelas dua tau ma bukan kelas tiga,"
"Oke kelas dua sd, sekarang malah hampir menyerah gara-gara jarak, asyik banget gak tuh bahasanya jaraak,"
"Yaudah deh mau gimana lagi, mau nyesel juga buat apa, udah kejadian,"
"Nah udahan kan galaunya? Mandi gih, udah mau malem ini," oh iya perkara mangga sudah habis dimakan tentu saja.
"Gak akan mandi ah, lagian kak Sasori jaga malam, jadi bebas deh,"
"Ya gak apa-apa sih, kalau gatel awas aja nyariin mama terus curhat, gak akan di dengerin,"
KAMU SEDANG MEMBACA
i love you, kak.
FanfictionSasuke itu kakak kelas ganteng yang punya kerja sambilan jadi model, terus kemarin bisa dapet peran di film supranatural /bagi Sakura sih itu lebih mirip film siluman/ peran dia disitu jadi anaknya dewa kejahatan gitu, tapi emang cocok sih muka dia...