Suasana berubah kelam, canda tawa mendadak hilang, Sakura bahkan belum bisa mencerna semua ini dengan baik tapi dia bisa melihat tante Mikoto pingsan, mamanya dan kak Itachi panik, Sakura merasa dunianya terhenti, dia tidak tau harus berbuat apa, badannya seperti membeku.
"Ra ambil minyak angin sama air putih anget, cepetan," akhirnya dia merasa kembali hidup, meskipun ia merasa kedua kakinya lemas tapi Sakura tetap menuruti ucapan ibunya untuk mengambil air putih hangat dan minyak angin.
"Kak tolong ambilin minyak angin dong, aku mau ambil air putih anget soalnya, biar cepet," untung saja ada Sasori yang baru bangun tidur di ruang tengah.
"Buat apaan?"
"Tante Mikoto pingsan,"
"Oke oke kakak cariin, kamu cepetan ambil air angetnya," sebenarnya minyak angin tuh selalu ada di sekitar ruang tengah, cuman gak tau kalau lagi dibutuhin suka ilang, Sasori mana masih pusing baru bangun tidur, eh disuruh nyari minyak angin, untung aja langsung ketemu.
"Sini biar sama Sasori aja ma," Sasori sang dokter muda (koas) dengan cekatan memberikan pertolongan pertama dengan gesit, hingga tak butuh waktu yang lama untuk sang tetangga bangun dari pingsannya.
"Itachi, ayah, ayo kita temuin Sasuke sekarang juga," ucap Mikoto sedetik setelah dia berhasil bangun dan melihat suami dan anaknya sedang menatapnya dengan sedih.
"Tapi tante harus istirahat kalau udah pingsan," ucap Sasori yang masih sibuk dengan air putih yang kelak akan diberikan pada Mikoto.
"Kan bisa istirahat di mobil Ri, kondisi Sasuke lebih parah," Sasori yang tidak tau apa-apa hanya bisa menatap Tsunade, mencoba mencari tau apa yang sedang terjadi di sini dan seolah paham dengan kebingungan sang anak Tsunade langsung memberi kode memakai pandangan mata seolah memberi tau kalau Tsunade akan menjelaskannya nanti.
"Cepetan siap-siap kak, tolong juga ambilin tas ibu, udah gak usah bawa apa-apa, kita beli aja kebutuhan kita di sana," Itachi mengangguk lalu dengan cepat pergi ke dalam rumah, membawa dompet dan bantal leher lalu menelpon supir tetangga yang tidak begitu jauh rumahnya (sadar dengan kondisi dia sendiri yang masih shock rasanya Itachi maupun ayah dan ibu tak akan bisa menyetir dengan maksimal, meskipun hanya sampai bandara) lalu memesan tiket pesawat online, untung masih ada penerbangan satu jam lagi dan masih ada beberapa kursi kosong.
"Ayo yah, kita berangkat sekarang," mereka memastikan semuanya sudah aman, seperti sambungan listrik dan air, Manda juga nanti akan dititipkan ke petshop.
"Supirnya belum datang?" sang ibu menggeleng tapi tak butuh waktu lama ternyata orang yang ditunggu sudah datang memakai motor, tanpa babibu ayah dan ibu Itachi sudah menaiki mobil setelah pamit pada Tsunade, Sasori dan Sakura...
"Tante Tsuna aku titip kunci rumah ya,"
"Iya Itachi hati-hati ya," Itachi langsung berjalan menuju mobil itu tapi dia merasa ada sesuatu yang menahan tangannya.
"Kak tunggu dulu,"
"Eh iya......"
"Kak nanti kabarin aku ya tentang kondisi kak Sasuke," Itachi tersenyum lalu mengangguk.
"Pasti kakak kabarin, doain ya Ra semoga Sasuke cepet membaik, cepet sembuh,"
"Iya kak, aku pasti doain," Itachi pun pergi, menghilang dari pandangan Sakura, membuat Sakura yakin kalau semua ini bukan omong kosong, membuat Sakura tau kalau mustahil untuk Sasuke mengangkat telponnya jam 1 nanti.
Kak Sasuke...... sekarang udah jam 12, tapi aku udah gak nungguin jam 1 lagi, soalnya aku tau kakak sekarang lagi kesakitan, lagi tidur, gak apa-apa kok kak, yang terpenting sekarang kakak baik-baik aja, kakak sehat lagi, kalau kakak sehat kan telponannya bisa kapan aja, iya kan kak?
KAMU SEDANG MEMBACA
i love you, kak.
FanfictionSasuke itu kakak kelas ganteng yang punya kerja sambilan jadi model, terus kemarin bisa dapet peran di film supranatural /bagi Sakura sih itu lebih mirip film siluman/ peran dia disitu jadi anaknya dewa kejahatan gitu, tapi emang cocok sih muka dia...