everything has changed

675 138 22
                                    

Lelaki itu menatap jalanan asing di sisi kiri dan kanannya, jalanan ini seperti menunjukan bahwa Sasuke sudah tidak lagi berada di dekat rumahnya, Sasuke sudah menjauh meskipun memakai cara yang sangat pengecut tapi Sasuke meyakini bahwa inilah yang terbaik.

Tiba-tiba ingatannya tentang beberapa waktu terakhir terputar begitu saja, tentang semua hal buruk yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat, tentang perasaannya yang membuat Sasuke jadi sosok yang jahat, tentang Sakura yang sudah begitu muak dan terganggu atas semua hal yang Sasuke lakukan, tentang rasa bersalah yang tiada habisnya, tentang Sasuke yang masih ingin ikut campur mengenai pilihan Sakura, tentang Sasuke yang ingin menghajar Gaara semalam karena lelaki sialan itu berani membawa Sakura ke tempat bahaya (untung saja semalam Sasuke bisa menahan emosinya untuk tidak meledak) padahal selama ini Sasuke hanya berusaha untuk memperbaiki, untuk membuat semuanya jadi lebih baik, tapi ternyata malah sebaliknya, Sasuke merusak semuanya.

Sebenarnya sang kakek hanya ingin bertemu saja dengan Sasuke, katanya kangen banget sama cucu kesayangan, ketemu sebentar aja gak apa-apa katanya tapi entah mengapa Sasuke memilih jalan ini, memilih untuk pergi saja dari sana. Sasuke tau ini adalah sikap seorang pengecut, Sasuke pun tak akan menyangkal jika ada seseorang yang mengecapnya begitu, karena sejak Sakura menyuruhnya untuk menjauh pun dia sudah mencobanya tapi ternyata dia tidak bisa....

Sementara Sasuke tau kalau Sakura ingin pergi, perempuan itu ingin memulai hidup yang baru tapi Sasuke pun benar-benar tak bisa menjauhinya apalagi rumah mereka berdekatan. Jadi hanya ini satu-satunya pilihan, untuk menghormati keputusan Sakura dan untuk membuat perempuan itu bahagia.

Kalau kaya gini aku gak akan ganggu kamu lagi kan Ra? aku gak akan pernah usik kebahagiaan kamu, jadi dengan siapapun kamu nantinya, aku berharap kebahagiaan selalu menyertai kamu, kamu gak akan sakit hati lagi, kamu bakalan senyum terus kaya dulu.

****

Sasuke baru saja sampai ke rumah kakeknya setelah melewati perjalanan yang super melelahkan, dia butuh 4 jam untuk duduk di pesawat & 6 jam duduk di mobil, Sasuke rasa pantatnya benar-benar menipis.

"Ah akhirnya bisa makan bareng sama cucu, gimana perjalanannya? Capek banget ya?" meskipun wajah sang kakek terlihat pucat dan keriputnya sudah bertambah agak banyak dibanding pertemuan terakhir mereka tapi Sasuke bisa melihat dengan jelas sorot mata yang tampak sangat bahagia itu, ya ampun Sasuke baru tau kehadirannya bisa sebegini berharganya di mata sang kakek.

"Lumayan sih kek, kakek sehat?" sang kakek sudah menyuruh asistennya untuk menyiapkan air hangat untuk sang cucu tercinta, mengingat di sini udaranya sangat dingin berbeda dengan tempat Sasuke tinggal selama ini.

"Sehat dong, liat cucu kakek mau tinggal di sini bikin kakek jadi tambah sehat,"

"Dek, itu aernya udah siap," ucap seseorang yang sedari tadi melayani mereka lalu kakeknya pun langsung menyuruh Sasuke untuk pergi ke toilet sesegera mungkin karena setelah makan dan mandi Sasuke harus istirahat, biar cucunya itu gak sakit. Sasuke sih tersenyum saja lalu pergi ke toilet sambil memperhatikan setiap sudut rumah kakeknya yang super duper besar itu, rumah yang dulu Sasuke tinggali bersama keluarganya saat kecil dulu, sebelum dia pindah ke rumah yang di Konoha, sebelum ayah Fugaku membuka bisnis di sana, uh jadi nostalgia masa kecil deh.

"Aaa," Sasuke memasuki bathtub yang berisi air hangat itu, memanjangkan kedua kakinya lalu menutup mata, kepalanya pening dan badannya terasa hancur karena perjalanan panjang menyebalkan itu, benar kata kakeknya Sasuke setelah ini harus langsung tidur.

"Udah ah, ngantuk," setelah selesai berendam dan mandi Sasuke pun pergi ke kamar barunya langsung deh ke kasur, tiduran sambil maenin hp.

Sasuke mengirim pesan kepada ayah, ibu dan kak Itachi, soalnya mereka bawel banget pas Sasuke berangkat, katanya kalau udah sampe harus langsung ngabarin jadi yaudah deh Sasuke nurut aja daripada mereka galau di rumah nungguin kabar.

Setelah semuanya sudah di beri pesan Sasuke pun mencari nama kontak seseorang, ingin sekali Sasuke memberi pesan pada orang itu juga tapi sekali lagi akal sehatnya menolak, Sakura tak perlu tau tentang apapun lagi, perempuan itu hanya boleh bahagia saja mulai saat ini.....

Akhirnya Sasuke pun menyimpan hpnya di nakas dekat ranjang lalu tak membutuhkan waktu yang lama, lelaki itu pun sudah tertidur dengan lelap.

****

Sementara Sakura saat ini sedang bermain game bersama Sasori, dia kesal setengah mati karena kalah mulu, sebenarnya menang kalah adalah hal biasa ya tapi kalau kalahnya di rumah yang ditinggali oleh si setan merah itu adalah penghancuran harga diri, karena sedari Sakura kalah di wuuuuu-wuuuuin sama mama + papanya, Sakura kan jadi emosi.

"Udah ah mainnya capek," Sakura melemparkan stick ps nya dengan mimik muka yang penuh dengan amarah.

"Capek kalah yaa?" Sakura tuh beneran capek, tadi sore abis beres-beres rumah, pas malem kalah mulu maen ps, eh si Sasori masih ada aja tuh di rumah belom ke rumah sakit, belom mandi, belom siap-siap.

"Capek liat muka kakak bosen," Sakura pun pergi ke kamarnya untuk menenangkan diri lalu dengan sigap membuka hpnya yang sedari tadi ia charge di kamar, entah mengapa dia seperti menunggu sesuatu dari hpnya itu, meskipun pada akhirnya dia sadar kalau tak seharusnya dia berharap.

Sakura menghela napas, tersenyum sebentar lalu mengunci layar hpnya. Lagi dan lagi ia memberi peringatan pada dirinya sendiri bahwa semua ini adalah keinginannya, dengan begini berarti Sasuke memberinya ruang untuk move on kan?

Sakura mengusap-usap dadanya, berusaha mengusir rasa tak enak dari hatinya sambil berkali-kali mengucapkan kata "gak apa-apa Ra it's okay...."

****

pusing sumpah ngelarin konflik, nanti2 mah nulis sesuai kapasitas otak ajalahhhh 🥴😁

i love you, kak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang