Keputusan Sakura sama sekali tak berubah, dia tetap akan pergi bersama Gaara di hari minggu yang cerah ini tapi ada satu hal yang terus mengganggu pikirannya, tentang seseorang yang sepuluh menit lalu mengetuk pintu dan kini duduk tak jauh dari jangkauannya, sosok yang memakai baju tidur dengan rambut berantakan, wajahnya khas sekali dengan orang yang baru membuka mata di pagi hari.
"Pokoknya kalau Gaara macem-macem kamu langsung telpon aja terus share lokasi," Sakura menghela napas, lagi dan lagi, terus dan terus Sasuke berpikiran buruk tanpa bukti pada Gaara.
"Kak......."
"Hati-hati itu perlu Ra, mau dia sebaik apapun juga, dia tetep orang asing," Sakura mengunyah roti bakarnya tanpa minat, dia berpikir kalau Sasuke sampai segininya tuh pasti ada maksud tertentu kan? dia males kePD-an sebenernya tapi sikap Sasuke yang aneh begini bikin Sakura mau gak mau mikir kemana-mana.
"Aku pasti baik-baik aja,"
"Oke,"
"Kakak gak perlu kaya gini," Sakura tau lelaki itu mendengarnya dengan jelas tapi Sasuke seperti memilih untuk membungkam mulutnya, tak bicara apa-apa lagi.
"Lagian aku gak yakin bakalan ada orang yang macem-macem sama....." belum sempat Sakura menyelesaikan ucapannya tiba-tiba ponselnya berdering, nama 'Kak Gaara' terpampang di layar kotak itu.
"Halo kak?"
"Gue di depan," Sakura dengan refleks beranjak dari tempat duduknya, tak mau membiarkan Gaara menunggu lebih lama.
"Oke kak, tunggu sebentar," Sakura menatap sosok 'tampan' itu sebentar lalu tanpa berkata apapun lagi dia langsung pergi, perasaannya tiba-tiba menjadi sedih.....
Tatapan kosong lelaki itu membuat Sakura tak nyaman, ah tapi masa bodoh, hidup harus terus berjalan, hidup memiliki banyak pilihan.
"Mama, Sakura berangkat ya,"
"Iya hati-hati nak," Sakura tau dia harus berjalan meskipun secara perlahan, dia tak mau terluka lagi, tak mau jatuh terlalu dalam lagi, dia harus pergi.
****
Gaara memakai mobil yang jauh lebih bagus daripada milik ayah atau kakaknya, Sakura merasa nyaman dan agak norak dalam satu waktu yang sama, keren banget dong, Sakura baru tau ada mobil sebagus ini.
"Kenapa sih ketawa-tiwi gak jelas gitu," Gaara nyetir dengan gaya yang keren, berbeda dengan gaya nyetir ayahnya yang seperti kakek tua atau Sasori yang amatiran.
"Keren aja mobil kakak,"
"Lagian dari kapan tau diajak pulang bareng gak pernah mau," Sakura hanya tersenyum saja mendengar ucapan Gaara, ya gimana ya kalau pulang sama orang yang baru di kenal tuh, takut jadi canggung.
"Masih jauh gak kak rumah om nya?" kayanya mereka udah menghabiskan 29 menit deh semenjak start dari rumah Sakura, lumayan jauh juga ternyata.
"Bentar lagi, sebenernya gue juga tinggal di rumah om sih, jadi ya itungannya maen ke tempat gue juga," Sakura menganggukkan kepala, alah kemana aja deh, yang penting dia bisa napas sejenak, gak ketemu Sasuke terus.
"Oke deh, pocky yang banyak ya,"
"Sip," Sakura pun memilih untuk menyanyi saja mengikuti musik yang cukup ia hapal di musik player mobil keren itu daripada ngobrol sama Gaara, biarin aja deh biar dia fokus nyetir.
"Udah nyampe," sesaat setelah Gaara bilang kaya gitu Sakura langsung deh ngeliat ke arah luar, ke rumah besar banget banget dengan gerbang tinggi, ada security empat orang terus kolam ikannya gede banget, halamannya luas, rumputnya juga bagus, bukan kaya rumput rumah Sakura yang tumbuh sendiri itu, WOWW.
KAMU SEDANG MEMBACA
i love you, kak.
FanfictionSasuke itu kakak kelas ganteng yang punya kerja sambilan jadi model, terus kemarin bisa dapet peran di film supranatural /bagi Sakura sih itu lebih mirip film siluman/ peran dia disitu jadi anaknya dewa kejahatan gitu, tapi emang cocok sih muka dia...