bebas

1.1K 199 26
                                    


Sakura merasa kedua kakinya agak pegal tapi tidak apa-apa karena kegiatan yang baru saja ia ikuti sangatlah seru, membersihkan kolam kampus, menaiki sepeda yang bisa dikayuh saat ikut promo bersama kakak ketua Lee ke maba jurusan lain. Sakura baru tau deh naik sepeda berdua terus mengayuh bersama amat sangat seru, cuman Ino saja mengeluh terus, katanya takut jatuh melihat Sakura beberapa kali terlihat meregangkan tangannya, membuka kedua lengan itu selebar-lebarnya seolah mengepakkan sayap dan akan terbang.

"Selesai juga kegiatannya," Sakura baru pulang pukul 18.35, tentu saja hari sudah gelap, sebenarnya tadi Sasori menelpon untuk pulang bersama tapi harus menunggu 10 menit karena sang kakak masih berkerja dan Sakura terlalu malas kalau harus nunggu, jadi dia milih pulang sendiri aja, masih jam segini mah gak begitu nakutin kok gang rumahnya itu.

"Aku pulang," ruang tamunya terang, tumben. biasanya sih agak gelap karena kata mamanya mereka harus hemat listrik, tapi saat melihat sesosok manusia duduk manis di sofanya Sakura jadi tau kenapa rumahnya terang benderang seperti super market.

"Udah pulang tuh anaknya," ucap Tsunade pada sosok itu.

"Ra sini deh, Sasuke mau ada yang diomongin katanya," oh masih berlanjut nih episode kejar-kejarannya? Sasuke mau ngomong apa sih sebenernya sampe ngebet banget begini, Sakura jadi penasaran.

"Eh kak Sasuke......" ucapnya agak canggung saat langkah kakinya perlahan mendekat pada sosok itu, kalau udah gini sih udah susah buat kabur.

"Mau ngomong sesuatu, tapi kayanya kamu capek banget ya? bentaran doang kok," Sakura menganggukan kepala lalu ikut duduk di sofa, duduk di sebelah mamanya.

"Gak capek kok," Sakura tau mungkin memang ini sepenting itu sampai Sasuke seolah tanpa lelah berusaha bicara dengannya dan tentu Sakura sudah siap untuk terluka lagi, gak apa-apa.

"Yaudah mama ke dalem dulu ya mau angkatin jemuran dulu," seolah paham kalau mereka berdua butuh privasi sang ibu pun pergi, gimana ya? Tsunade tuh tau kalau ada masalah diantara mereka dan ngobrol berdua gini mungkin bisa jadi salah satu cara agar gak ada bad feeling lagi.

"Kenapa kak?" Tsunade sudah pergi, Sakura juga tak mau membuang waktu, dia penasaran apalagi sih salahnya sampai Sasuke sebegini ngototnya.

"Aku mau minta maaf, buat yang waktu itu. Aku gak ada niat nyalahin kamu, aku cuman lagi banyak pikiran dan mabuk," Sakura pernah denger kalimat ini dari kakaknya dan menganggap ucapan Sasori adalah omong kosong, menganggap sang kakak saat itu hanya ingin menghiburnya.

"Ya ampun, waktu itu aku bilang ke kakak, aku gak apa-apa, aku maafin, gak disampein ya sama dia?" meskipun saat itu dia menganggap ucapan Sasori adalah angin lalu dia tetap bilang 'iya bilangin ke kak Sasuke aku maafin,'

"Aku cuma mau minta maaf secara bener aja, udah keterlaluan sama ngelimpahin unek-unek sama kamu, beneran gak ada maksud," Sakura mengangguk paham, oh jadi mau minta maaf kirain mau bilang apaan.

"Iya kak gak apa-apa, aku ngerti kok, jangan ngerasa bersalah, dari awal juga udah aku maafin," Sasuke tersenyum tipis, tapi itu adalah senyuman paling lebar yang pernah Sakura lihat, lelaki itu memang selalu indah, dia selalu menyilaukan, Sakura merasa tak baik-baik saja melihat semua ini, dia tak boleh memiliki rasa sejenis itu lagi.

"Kak aku mau mandi dulu, gatel banget nih,"

"Oh iya, aku juga mau pulang,"

"Hati-hati kak," ucapnya tulus, Sasuke bisa merasakannya.

"Iya," tapi Sasuke masih terganggu dengan Sakura yang seperti ini, dengan wajah murung itu, dengan lingkar hitam matanya yang terlalu kentara, dengan tubuhnya yang terlihat lebih kurus, meskipun Sasuke sudah meminta maaf dengan benar itu tidak akan menghilangkan fakta bahwa Sakura sudah terlalu patah, sudah terlalu hancur oleh kata-katanya malam itu, sekalipun ada kata maaf, luka tak akan sepenuhnya hilang.

i love you, kak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang