Harusnya sih Sasuke yang semangat karena acara mendadak ini dia yang merencanakannya tapi malah Sakura yang tampak menikmati angin dan juga pemandangan bagus di depannya, dia terus tersenyum sambil sesekali mengambil foto.
"Bagus banget kak," perempuan itu masih sibuk dengan ponselnya, mengambil foto dari segala sudut tanpa sedikit pun menyadari sosok yang berdiri di sampingnya sejak tadi terus memperhatikan gerak-gerik Sakura tanpa mau menoleh ke arah lain.
"Kak...." sadar bahwa Sasuke tak merespon ucapannya Sakura pun menoleh ke arah di mana Sasuke sedang berdiri, dan dia sangat terkejut saat kedua mata hitam itu sedang menatapnya.
"Kenapa?" tanya Sasuke setelah Sakura berhasil membuang muka.
"Pemandangannya bagus,"
"Iya bagus banget," di depan mereka ada hamparan kebun yang luas, ada kebun strawberry yang di pintunya tertulis 'jika ingin membeli strawberry segar anda bisa memetiknya sendiri,' juga beberapa hewan ternak seperti sapi dan kambing yang sedang makan rumput, sangat memanjakan mata.
"Aku baru tau deh ada kebun seluas ini di daerah rumah kita," sebenernya lumayan jauh sih, tapi prinsip hidup Sakura adalah kalau masih bisa pakai bus yang sama dengan yang biasa ia pakai berarti itu dekat.
"Kamu suka strawberry kan?" tanya Sasuke saat ia merasa mereka terlalu lama melihat-lihat, tempat sebagus ini kan sayang juga kalau tidak di eksplor.
"Suka, jangan bilang kakak mau ajak aku petik strawberry,"
"Iya, kamu gak mau?" Sakura menggeleng dengan semangat, yakali gak mau.
"Mau lah," hari masih agak terang, Sakura menebak ini baru jam 3 sore atau jam 3 lebih dikit, jadi masih ada banyak waktu buat metik yang banyak, toh tadi mereka berdua sudah ijin kalau mau main dulu, jadi bisa agak santai.
"Yaudah yuk," Sasuke langsung mengambil langkah terlebih dahulu lalu merangkul pundak Sakura tapi entah mengapa rasanya biasa saja, Sakura sama sekali tak merasakan getaran jantung yang dulu sering ia dapatkan jika Sasuke berada di dekatnya, dia merasa ini seperti sesuatu yang wajar.
"Ambil strawberry nya banyak-banyakan yuk kak, eh tapi jangan deh......." Sasuke melepaskan rangkulannya, kini dia hanya fokus menatap Sakura yang tiba-tiba merubah idenya itu.
"Kenapa?"
"Soalnya kan harus dibeli, kalau banyak-banyakan nanti jadi mahal," Sasuke menepuk kepala Sakura pelan-pelan, kirain kenapa deh.....
"Kamu ngeraguin honor model sama pemain film ya?" Sakura menggeleng, ya gak gitu tapi kan jatohnya nanti malah mubadzir gitu.
"Yaelah baru film satu biji doang juga, terus bukan pemeran utama lagi," Sasuke tersenyum tipis, ya tetep aja walaupun bukan pemeran utama sama baru satu juga honornya lumayan.
"Kayanya beli se truck strawberry di sini juga uangnya gak akan abis,"
"Sombong banget buset,"
"Lah kenyataannya begitu," Sakura baru tau deh kalau Sasuke tuh gak sedingin yang dia kira, maksudnya setelah ngobrol intens berdua begini dia jadi tau kalau Sasuke tuh berbeda sama apa yang dia pikirin selama ini.
"Ini keranjangnya," Sakura menerima dua keranjang dan memberikan salah satunya ke Sasuke.
"Makasih bu," mereka berjalan ke arah tengah, setelah perdebatan cukup alot mereka pun memutuskan hanya punya waktu sepuluh menit untuk memetik sebanyak-banyaknya lalu akan bertemu lagi di sini sebelum pergi ke si ibu yang jaga kiloan.
"Oke taruhannya apa nih? kalau cuman banyak-banyakan kan gak seru banget," tanya Sasuke sebelum mereka menghitung mundur.
"Apa ya? Bentar deh mikir dulu," dan tentu saja itungan mundurnya di cancel dulu sebentar, Sakura ternyata gak punya ide apa-apa, abis awalnya dia iseng-iseng ngomong aja sih, eh malah beneran mereka bakalan battle adu metik strawberry.
KAMU SEDANG MEMBACA
i love you, kak.
FanfictionSasuke itu kakak kelas ganteng yang punya kerja sambilan jadi model, terus kemarin bisa dapet peran di film supranatural /bagi Sakura sih itu lebih mirip film siluman/ peran dia disitu jadi anaknya dewa kejahatan gitu, tapi emang cocok sih muka dia...