17

779 144 9
                                    

" Ni-ki akan datang rumah awak. "

" Eh? Kenapa? "

Heeseung tidak menjawab sebaliknya dia duduk di sebelah Haneul. Mereka berdua berada di kedai serbaneka.

Haneul sudah biasa ke sini untuk mengubati luka - luka dan perasaannya. Tipu jika Haneul tidak sedih dengan tindakan pelajar sekolahnya.

Telefon Heeseung berbunyi lagi. Dia membaca pesanan itu dan bibirnya mengukir segaris senyuman.

" Kkaja! " ajak Heeseung.

Haneul hanya mengekori langkah kaki Heeseung dan menyamakan gerakan kaki mereka. Selang beberapa blok mereka akan tiba di rumah Haneul.

" Haneul-ah. "

" Apa pun yang terjadi tolong percaya pada Ni-ki. Bolehkan? "

Keliru. Apa yang Heeseung cuba sampaikan? Adalah Ni-ki mengadu jika Haneul seperti tidak mempercayainya?

" Dia beritahu awak apa - apa ke? " soal Haneul ingin tahu. Jika ya, dia mahu baiki dirinya.

Heeseung ketawa kecil.

" Awak memang polos Haneul-ah. "

Tiba sahaja di rumah Haneul mereka dikejutkan dengan Ni-ki yang sedang bersandar di pintu pagar.

Melihat Haneul bersama Heeseung membuatkan hatinya rasakan sesuatu. Rasanya tidak nyaman.

Oleh itu, Ni-ki terus mendekati Haneul dan menarik tangannya. Tubuh Haneul disembunyikan dibalik tubuhnya.

" Hyung boleh balik sekarang. " ujar Ni-ki dengan nada dingin. Heeseung hanya mengangguk perlahan.

Pandangannya jatuh pada Haneul.

" Ingat apa yang saya cakapkan tadi, Haneul-ah. "

𝐅𝐀𝐓 | 니키Where stories live. Discover now