Who Is This|05

49.4K 4.5K 264
                                    

"Darimana kamu ?"tanya Wiliam yang duduk diruang tamu dengan mata yang mengarah pada tangan Leona.

"Rumah sakit"balasnya tanpa menoleh kearah pria itu. Tadi setelah dari UKS ia memutuskan untuk membolos dan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Liona.

"Astaga kenapa tangan kamu bisa begini ? Kamu jatuh hah ?!"Leona menatap malas kearah wanita yang tengah memegang tangannya.

Ia menepis tangan Sonya."bukan urusan lo"

"Tapi mom khawatir sama..."

"Berhenti bersikap layaknya seorang ibu buat gue"netra berbeda warna itu menatap Sonya.

"Itu menjijikkan"tambah Leona yang kemudian pergi sedangkan wanita itu mengepalkan tangannya kesal.

Plak!

Bukan Sonya, melainkan William yang menampar pipinya."Daddy bawa kamu kesini bukan untuk bertengkar dengan Sonya"

Bahkan memar di pipinya belum menghilang dan sekarang pria itu menamparnya lagi, bukan hanya itu. Dia juga mengingatkan posisi dirinya di sini. William berlalu begitu saja bahkan untuk sekedar melirik pun dia enggan, sementara Sonya mengekor dibelakangnya dengan senyum yang mengejek.

Leona membanting pintu kamar lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Sial, ia benar-benar kesal namun hal itu tidak penting sekarang. Ia harus memikirkan cara agar Wiliam tidak membuangnya ketika Liona sudah bangun, Leona tentu hafal apa yang akan terjadi jika dirinya ini tidak berguna bagi pria itu.

Lagipula ia dibawa kesini hanya untuk menggantikan Liona dan setelah itu mungkin ia akan dikirim kembali ke Amerika, walau tak bisa dipastikan Liona akan sadar dalam waktu dekat atau tidak namun Leona tetap harus berjaga-jaga untuk mengamankan posisinya.

Hembusan napas panjang terdengar darinya, ingatan Leona kembali berputar mengingat tubuh seorang gadis yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Berbagai alat medis terpasang ditubuhnya, ia berharap agar Liona sadar setelah dirinya membereskan semua ini.

Leona tersenyum kala sebuah ide melintas di kepalanya."dapatkan kepercayaannya lalu hancurkan"ia ingin William merasakan apa yang ibu rasakan selama ini, rasa di hianati oleh seseorang yang amat kalian percaya.

Bagus, otak kriminal nya ini sudah mulai menyusun rencana."lo jenius Leona"gadis itu tersenyum puas yang kemudian berjalan masuk kedalam kamar mandi dan membiarkan tubuhnya basah dibawah guyuran shower.

Gadis itu melangkah keluar dengan towel bath dress yang membalut tubuhnya, ia terdiam sejenak menatap semua pakaian yang terdapat di lempari. Leona tersentak dari lamunan kala seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Tok! Tok! Tok!

"Apa ?"Leona mengernyit heran ketika mendapati Kris yang tengah berdiri didepan kamarnya.

"Lo sibuk ?"tanya Kris dengan wajah yang tidak memiliki ekspresi.

"Iya"saat ia hendak menutup pintu, lelaki itu menahan tangannya.

"Ngapain ?"lagi lagi tidak ada ekspresi, ia curiga bahwa Sagar dan Kris adalah saudara.

"Tidur"ketika ia ingin menutup pintu, Kris kembali menahannya.

"Ada yang mau gue omongin"ujar Kris sedangkan Leona hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Mau ikut gue keluar ?"tawarnya.

"Kemana ?"

"Selama disini lo gak pernah keluar kecuali pergi ke sekolah, gue cuma mau ngajak lo liat liat kota Jakarta"lelaki itu menggaruk tengkuknya.

Who Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang