Who Is This|08

45.1K 4.3K 285
                                    

Leona merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan tubuh yang masih terbalut seragam, ia menatap langit-langit kamar dan mulai berpikir. Hadiah apa yang akan ia kirim untuk sang ayah tercinta, tentu saja ia akan memberikan kado yang tak akan pernah bisa dilupakan. Gadis itu tersenyum kemudian bangkit dari kasur dan mengambil laptop yang berada di meja, jari-jari lentik milik Leona mulai menekan keyboard.

"Mari kita mulai"gumamnya sambil tersenyum manis.

Gadis itu terlihat serius menatap layar laptop dengan jari yang tak henti-hentinya menekan tombol keyboard, Leona meloloskan kode rahasia cadangannya agar dia tidak meningkatkan sistem keamanan, namun ia sedikit terkejut ketika William membuat cadangan di waktu yang bersamaan.

"Benar-benar mengejutkan!"ia sama sekali tidak menyangka bahwa ayahnya akan melakukan ini.

Tok! Tok! Tok!

Refleks ia segera menutup laptopnya lalu membuka pintu."apa ?"Leona menaikkan sebelah alis dengan mata yang melirik kearah Zora.

"Lo mau ikut ? Gue sama Zora mau keluar"tawar Kris membuat netra berbeda warna itu menatap malas kearahnya.

"Gak"balasnya singkat dan hendak menutup pintu namun Kris menahannya.

"Lo mau nitip sesuatu ?"tanya Kris.

"Lo mau gue baku hantam ?"Leona balik bertanya seraya melirik kearah Zora.

Sepertinya Kris melupakan sebuah fakta bahwa kedua gadis ini tidak akur."udahlah kak ngapain ngajak dia sih, buang-buang waktu dan tenaga"kata Zora sambil memalingkan wajahnya.

"Zora! Lo..."

"Udahlah Kris, lagian gue juga males dengerin anjing menggonggong"setelah mengatakan itu Leona menutup pintu, meninggalkan Zora dengan muka merah padam.

Gadis itu mengepalkan tangannya."dasar cewek sialan!"maki Zora sambil menendang pintu kamar Leona.

••••

Leona baru saja selesai mandi dan turun kebawah untuk mengambil minum, bertepatan dengan itu William pulang. Sonya mengambil alih tas pria itu dan membantunya melepaskan jas.

"Cepat mandi lalu kita makan malam"kata Sonya sembari tersenyum dan pria itu membalasnya.

Rasanya ia ingin muntah melihat hal itu."ada yang mau aku omongin"ucap Leona yang sudah berdiri diantara mereka.

"Apa ?"William menoleh kearahnya begitu juga dengan Sonya.

"Berdua"balas Leona dengan lirikan mata yang mengarah pada Sonya.

"Kita bicara diruang kerja"gadis itu mengangguk setuju dan mengekor dibelakang William sedangkan Sonya sudah melempar tatapan tajam padanya.

Kini hanya ada dirinya dan pria yang berstatus sebagai ayahnya, keheningan menyelimuti mereka sebelum suara milik pria itu memecahkan keheningan.

"Sebaiknya kamu benar-benar membicarakan hal penting"ucap William dengan nada rendah namun terdengar dingin.

Gadis itu menampilkan smirk andalannya."aku hanya ingin bertanya, apakah hari cukup menyenangkan ? Maksudku apa kau menikmati saat melawanku dibalik layar ?"

Deg!

Pantas saja peretas itu tidak mencuri data-data dan tak ada kerusakan substansial, ternyata yang membobol keamanan perusahaannya adalah Leona, putrinya sendiri. Sepertinya ia terlalu meremehkan gadis muda ini, ia tidak menduga bahwa Leona dapat melakukan hal tersebut.

Who Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang