°°°°°
Kaki Sagar berhenti melangkah. Lelaki itu mengedarkan pandangan, lalu netra miliknya terfokus pada dua gadis kembar tersebut. Penampilan dan raut muka mereka terlihat kacau. Terlebih, pemilik netra heterochromia itu. Dia bersimpuh di aspal sambil menangis sesenggukan. Melihat Leona yang nampaknya sangat terluka, membuat Sagar merasa iba.
Sagar kembali menggerakkan kakinya ketika Leona beranjak pergi. Gadis itu terlihat kesulitan berjalan, kemudian dia berhenti dan melepas sepatu dengan hak tinggi tersebut. Namun, Leona masih kelihatan kesulitan berjalan normal, karena luka di kedua dengkulnya.
Sagar diam tanpa suara dan terus mengikuti Leona dari belakang. Gadis itu masih sibuk menangis sembari menyeka air matanya. Bahkan ia tak menyadari kalau sadari tadi Sagar mengekor di belakang, ia terlalu fokus menangis dengan pikiran yang kalut.
Kaki jenjang itu kemudian berhenti, mata berbeda warna miliknya menatap lurus ke depan. Ia memandangi tempat hiburan malam tersebut. Tempat gelap dengan dentuman musik keras yang menjual berbagai jenis alkohol. Leona segera menghapus sisa-sia air mata, dan bergegas memakai kembali sepatunya.
Malam ini biarkan dirinya pergi ke sana. Sekarang, ia benar-benar membutuhkan pelampiasan. Dan keputusan terbaik adalah pergi dan menghabiskan malam di sana untuk bersenang-senang.
Ketika kakinya melangkah dan berjalan mendekati tempat itu. Sebuah tangan besar dan berurat mencekal pergelangannya. Ia menoleh untuk mengetahui sang pelaku.
"Sagar!" Gumam Leona kaget.
"Lo mau kemana?" Tanya Sagar yang masih mencekal tangannya.
Gadis itu hanya diam, tapi matanya melirik sekilas tempat hiburan malam di sebrang sana.
"Lo mau ke sana?" Sagar bertanya lagi. Namun Leona seakan mengabaikan lelaki itu. "Dengan pakaian kayak gini?" Lanjut Sagar sambil menatap dress yang tak layak tersebut.
Leona lalu mengikuti arah pandang Sagar, dan ia menemukan gaunnya telah sobek. Terlebih, darah yang mengalir melewati betisnya. Penampilan gadis itu benar-benar kacau sekarang.
"Ikut gue!" Sagar menarik paksa tangan Leona.
Kemudian ia menghentikan taksi dan membawa gadis itu masuk bersamanya.
"Kita mau kemana?" Tanya Leona bingung, karena tiba-tiba ia di bawa paksa.
"Lo mau minum, kan?" Sagar balik bertanya. Dan gadis itu mengangguk dengan cepat.
"Jadi, kita mau ke bar atau club?" Leona bertanya lagi.
Bukannya menjawab, Sagar malah mengeluarkan ponsel dan memotret Leona. "Gue gak mungkin ngajak lo ke sana dengan penampilan kayak gini," Balas lelaki itu sambil menunjukkan layar ponselnya.
Didalam foto tersebut, Leona benar-benar melihat dirinya dengan jelas. Betapa kacau penampilannya saat ini, apalagi make-up nya. Eyeliner berwarna hitam itu bahkan sudah luntur sampai ke pipi. Leona berusaha menghapus cairan kental tersebut, ia dengan kasar mengusap kencang pipinya. Berusaha menghilangkan cairan hitam yang mengotori kulitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is This
Teen FictionKedatangannya kembali ke indonesia bukan tanpa alasan. Pertemuan antara dirinya dengan Sagar juga bukan tanpa alasan. Semuanya telah di takdirkan. "Sorry," Ujar Leona dan berniat untuk pergi. Namun, saat hendak beranjak dari sana. Sebuah tangan bes...