Who Is This|25

37.1K 4.1K 556
                                    

Suara bel menggema ke seluruh antero sekolah, guru yang tadi memberikan penjelasan pun berhenti dan merapihkan bukunya, kemudian beranjak keluar dari kelas. Leona meregangkan otot-otot nya, karena sedari tadi gadis itu hanya tidur selama jam pelajaran berlangsung. Dan sepertinya dewi keberuntungan memang tengah berada di pihaknya hari ini, entah bagaimana ia tidak ketahuan tidur saat pelajaran tengah berlangsung.

Leona merapihkan bukunya lalu pergi dengan semangat, bahkan gadis itu terlihat menampilkan senyuman. Arion hanya bisa berdecak sembari menggelengkan kepala kalau melihat tingkah laku Leona, dari hari pertama dia masuk ke sekolah ini. Gadis itu hanya tidur atau bermain ponsel, dia tidak terlihat seperti sedang memperhatikan guru, tapi bagaimana bisa dia loncat kelas seperti ini.

"Thats weird." Gumam Arion.

Sama halnya dengan murid lain, Zora juga bersiap-siap untuk pulang. Gadis itu dengan riang melangkah keluar kelas, namun ia melihat Leona yang malah pergi ke sasana kickboxing, mau apa dia ke sana.

"Apa Leona ikut ekskul?" Batin Zora.

Seorang gadis yang di ketahui sebagai ketua ekskul kickboxing tengah berdiri di depan menyampaikan sebuah informasi."baik, hari ini kita kedatangan anggota baru, Blair dan juga Leona." Ujar Galexia.

"Gue denger lo berdua juga belajar kickboxing di luar kegiatan ekskul, gimana kalo kalian tanding satu ronde," Usul Galexia sembari tersenyum kearah kedua anggota barunya.

Dari kejauhan Leona melemparkan senyuman kepada Galexia, bahkan gadis itu juga terlihat mengedipkan sebelah matanya.

"Sorry gue lupa kalo keluarga lo berantakan," Ujar Blair sembari tersenyum.

Leona mengepalkan tangan hingga buku-buku jari nya memutih, rahang gadis itu juga terlihat mengeras, netra berwarna biru dan coklat juga semakin menyala dengan terang, mata Leona menjadi lebih tajam dari sebelumnya. Galexia segera mengalihkan pandangan kepada Leona, ia refleks mengalungkan tangannya pada perut Leona saat gadis itu mengambil ancang-ancang untuk menerjang Blair. Awalnya Leona berniat untuk lari dan memberikan bogeman mentah, tapi refleks Galexia sangat cepat dan segera memeluk tubuh Leona.

"Gue tau ekskul apa yang cocok buat lo." Bisik Galexia membuat Leona yang tadinya terus meronta menjadi lebih tenang.

"Besok pulang sekolah lo ikut ekskul kickboxing, kebetulan Blair juga baru daftar tadi." Kata Galexia masih dengan nada yang berbisik.

Ah, jadi begitu, ia mengerti sekarang.

Leona naik ke atas ring, tubuh yang tadinya terbalut seragam kini tergantikan oleh tank top dan juga legging. Kedua manusia berbeda jenis itu saling melemparkan pandangan, Blair dapat melihat tatapan kebencian yang di layangkan Leona dari sudut ring. Mereka berdua melangkah maju dengan posisi saling berhadapan, sebelum pertandingan di mulai Leona menjulurkan tangannya. Blair yang melihat hal itu mengerutkan dahi, bukankah sejak awal gadis ini melayangkan tatapan tak bersahabat, lalu kenapa sekarang dia malah mengajak berjabat tangan.

Sepertinya gadis itu melakukannya hanya untuk adab pertandingan.

Blair meraih tangan Leona, tapi baru saja tangan mereka menempel. Gadis itu langsung mencengkram tangan Blair dengan kuat, bahkan untuk sekedar bergerak pun sulit. Ia menatap perempuan didepannya, gadis itu terlihat menarik sebelah sudut bibir. Sial, sepertinya semua ini sudah di rencanakan terlebih lagi gadis ini bukanlah lawan yang bisa di anggap remeh.

"Good luck." Ucap Leona masih dengan senyum yang sama.

"Sial, kekuatan macam apa yang dia punya." Gumam Blair.

Who Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang