Who Is This|23

38.8K 4.4K 371
                                    

Mendengar hal itu, ia yakin bahwa gadis ini hendak melakukan sesuatu yang buruk."sebaiknya jangan cari masalah sama mereka, keluarga Milton bukan keluarga yang bisa lo sentuh sembarangan." Peringat Galexia.

"Maka dari itu gue perlu sebuah bidak," Leona tampak menyeringai kala mengatakan itu.

"Bagus kalo lo paham___"

Tunggu, apa?!

Siapapun tolong tampar dirinya, apakah ia tidak salah dengar. Gadis itu baru saja mengatakan sesuatu yang gila, entah hal apa yang akan dia lakukan. Yang jelas, tindakannya pasti akan memicu pertengkaran.

"Apa maksudnya dengan bidak?!" Seru Galexia.

Lagi-lagi gadis itu menyeringai."lihat ke sana," Ucap Leona sambil menunjuk menggunakan dagu.

Galexia mengikuti arah pandang Leona, ia mendapati para anggota Dementor, beserta sang ketua. Tengah berjalan memasuki kantin, Galexia bergulat dengan pikirannya. Apa yang sedang gadis ini rencanakan, terlebih lagi menggunakan Sagar dkk sebagai pion.

"Jadi mereka yang akan jadi bidak dalam rencana lo?" Tanya Galexia memastikan, kemudian kembali menoleh kearah Leona.

Gadis itu juga menoleh kepadanya."jawaban lo hampir
bener."

"Leo, sebaiknya lo pikirin lagi hal ini. Apapun rencana lo, kalo itu gagal. Bisa-bisa jadi bumerang buat lo, seenggaknya lo buat plan B untuk jaga-jaga kalau rencana A gak berjalan mulus." Ujar Galexia.

Gadis itu kembali menoleh."kalo buat plan B, itu berarti rencana A udah pasti akan gagal." Balas Leona.

Tak lama setelah itu, Liona dan Seren datang bersama dengan nampan yang berisikan makanan. Sementara Sagar dkk yang duduk tak jauh dari meja mereka, terus memperhatikan gadis-gadis itu. Terutama Leona, murid baru sekaligus kembaran Liona. Biasanya Sagar tak akan perduli dengan hal apapun, tapi sekarang. Lelaki itu juga ikut serta memperhatikan Leona, hingga mata miliknya bertemu dengan netra berwarna biru dan coklat.

"Kenapa dia natap ke arah kita?" Tanya Rigel heran.

"Dia juga senyum ke kita." Tambah Eiji.

"Kayaknya dia naksir sama gue," Ucap Rigel dengan rasa percaya diri yang tinggi, kemudian membenarkan penampilannya.

"Itu bukan senyuman, tapi seringai." Sahut Sagar yang sudah melepaskan kontak mata tersebut. Eiji yang mendengar hal itu segera menoleh ke arah Sagar, tak biasanya lelaki itu memperhatikan seseorang.

"Dia gak mungkin suka sama cowok yang modelan nya kayak lo." Timpal Kris.

"Apa maksudnya modelan kayak gue?" Tanya Rigel heran.

"Selera dia tinggi, gak akan mau sama cowok narsis kayak lo." Cibir Kris membuat hati Rigel seakan tertusuk duri.

Rigel menaruh kedua tangan pada dada bidangnya, lelaki itu juga menampilkan air wajah yang dramatis."dasar temen akhlak less." Seru Rigel, sementara yang lainnya lebih memilih untuk diam.

Saat Leona dan yang lainnya tengah asik menyantap makanan, tiba-tiba seseorang menepuk pundak Liona. Gadis itu refleks menoleh, kemudian mendapati seorang siswi dengan rambut berpotongan pendek sedang berdiri di belakangnya.

Who Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang