Who Is This|06

47.9K 4.4K 228
                                    

Kris sepertinya memang tidak waras melawan orang-orang sebanyak itu sendirian, tapi jika dilihat-lihat lagi lelaki itu bisa mengimbangi lawannya meskipun jumlah mereka terbilang cukup banyak. Justru bukan Kris yang harus dikhawatirkan, melainkan mereka yang akan kalah telak.

Lelaki brengsek ini justru menggunakan dirinya ketika tahu bahwa mereka akan kalah, ck benar-benar licik."Lo nyerah atau gue bikin dia cacat!"Kris menoleh dan mendapati bahwa Leona tengah berdiri dengan pisau yang mengarah ke wajahnya.

"Lepasin dia, urusan lo sama gue sialan!"bentak Kris.

"Pilihan lo cuma dua, terima apapun yang mereka lakuin ke lo atau gue bikin wajah dia jadi cacat"ujar lelaki itu sembari tersenyum puas.

Kris menatap tajam kearahnya."lepasin dia"

Orang itu memberikan kode kepada yang lainnya dan langsung menghajar Kris yang diam tanpa melakukan perlawanan. Kenapa Kris melakukan ini untuk dirinya padahal ia sudah memperlakukan dia dengan tidak baik.

"Bisa lepasin gue sekarang"

"Tunggu sampe..."

Hey, apakah Leona terlihat seperti seorang gadis yang mempunyai banyak kesabaran. Ia memukul lelaki itu menggunakan sikut lalu mengambil alih pisau tersebut dan membuangnya.

"Cewek sialan!"geramnya.

Saat dia melangkah maju Leona segera menarik lengan kanannya dengan erat kemudian melemparnya. Tak hanya itu ia juga menginjak alat vital lelaki tersebut sehingga membuatnya berteriak histeris.

"Siapa selanjutnya ?"Leona menatap mereka satu persatu.

Semuanya terdiam kala kejadian tadi terus berputar didalam kepala mereka, bahkan Kris dibuat ngilu dengan apa yang dilakukan gadis itu. Padahal bukan mereka yang mengalami hal tersebut tapi mereka dapat merasakannya.

"L-Leona"gumam Kris yang tak percaya dengan apa yang ia lihat, ternyata gadis itu bisa bela diri.

"Apa lagi yang ditunggu ? Habisin mereka berdua!"teriak lelaki yang masih tergeletak di jalan.

Leona membantu Kris berdiri."ayo selesaikan ini lalu pulang"katanya berbisik dan lelaki itu hanya mengangguk.

Kris menghindar saat lelaki itu hendak memberikan pukulan, melihat beberapa serangan yang diarahkan untuknya. Sepertinya mereka benar-benar ingin mencelakai dan membuat dirinya terluka. Mereka menggunakan teknik kotor yang menganjurkan serangan eksplosif pada titik kelemahan.

Kris mengarahkan kakinya ke sisi lutut lelaki itu kemudian melakukan tendangan rendah dan kuat pada tulang keringnya, hal ini tentu lebih cepat dan efektif daripada tendangan tinggi di kepala.

Ia menunduk saat lelaki tersebut melayangkan pukulan, Leona berhasil menghindari serangan pertama namun saat dia kembali melayangkan serangan kedua, Leona menggunakan momentum ini untuk membantingnya. Ia meraih tangan lelaki itu saat hendak memukul kemudian menariknya hingga terjatuh ke aspal, gadis itu menggunakan kaki untuk menjegal ketika menariknya.

Sepasang saudara tiri itu berhasil menumbangkan orang-orang tersebut hingga terkapar tak berdaya. Mata mereka bertemu, napas keduanya terdengar tak beraturan. Kris melihat wajah Leona yang penuh dengan luka, begitu juga dengannya.

Kepalanya terasa sakit dan langkahnya menjadi tidak seimbang, Kris sudah siap kala tubuhnya akan terjerembab ke aspal, namun seseorang menahannya. Leona menatap khawatir lelaki itu, ia membantu Kris berdiri dan menuntunnya hingga ke mobil.

"Lo gak papa ?"tanya Leona yang tak bisa menyembunyikan ekspresi khawatirnya.

Entah kenapa ia suka melihat ekspresi Leona yang seperti ini."gue gak papa"balas Kris sembari tersenyum untuk menyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.

Who Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang