Who Is This|02

54.2K 5.1K 211
                                    

Ia menyeret kopernya sembari melangkah masuk sedangkan mata miliknya menelisik setiap sudut ruangan, gadis itu tersenyum tipis. Tidak banyak yang berubah dari rumah ini, masih sama seperti dulu hanya saja foto-foto ibu tidak ada lagi. Leona masih ingat kenangan-kenangan yang tercipta di rumah ini dan sialnya ia merindukan hal itu.

"N-nona Leona"

Gadis itu membalikkan badannya lalu tersenyum lebar menyambut pelukan wanita tua tersebut."apa kabar, bibi ?"

Ia menangis sembari melepaskan pelukannya lalu berlalih menatap mata tajam milik Leona, sudah lama sekali suara dingin itu tak terdengar disini. Wanita yang tadi memeluknya adalah kepala pelayan disini, bibi sudah lama bekerja bersama keluarga Wilson sejak Leona dan Liona masih kecil bahkan wanita itu yang membantu mengurus mereka.

Alex tertegun sejenak ketika melihat interaksi dan respon dari Leona kepada kepala pelayan itu, sepertinya wanita tua ini sudah mengenal Leona sejak lama. Bukan hanya Alex tapi para pelayan yang berada di sana juga menatap Leona dengan penuh tanda tanya, wajah gadis itu benar-benar mirip dengan nona Liona hanya saja warna mata mereka berbeda.

"Nona Liona memiliki kembaran"

"Leona dan Liona, nama mereka terdengar mirip"

"Apa tuan sengaja menyembunyikannya"

"Yang membedakan hanya warna mata mereka"

Bisik-bisik terdengar membuat wanita tua itu menoleh dan menatap tajam kearah mereka."beraninya kalian bergosip didepan..."

"Selain mengurus rumah kalian semua juga mahir mengurusi urusan orang lain"potong Leona membuat mereka semua terdiam, ternyata sifat gadis itu sangat berbanding terbalik dengan Liona.

"Bibi tolong antar aku ke kamar Liona"wanita itu mengangguk singkat lalu mengisyaratkan seorang pelayan untuk membawa kopernya.

Netra miliknya menjadi lebih tajam dari sebelumnya."ini bukan kamar aku dan Liona"kata gadis itu sembari mengedarkan pandangan ke seluruh isi ruangan.

"Nona Zora memintanya sebagai hadiah"

Ia mengepalkan tangannya, bagaimana bisa daddy mengizinkan gadis itu untuk menggunakan kamar kami."kamu, panggil semua pelayan kesini!"perintah Leona tegas.

Tak butuh waktu lama semua pelayan sudah berkumpul dan mengekor di belakangnya."kalian semua cepat keluarkan barang-barangnya, jangan ada yang tersisa satupun!"suara dingin milik Leona terdengar begitu menyeramkan.

"T-tapi..."

"Tapi apa ? Aku ini putri sekaligus anak pertama keluarga Wilson!"

Semuanya menundukkan kepala karena tatapan tajam milik Leona yang sangat mengintimidasi, semua pelayan hanya mengangguk singkat kemudian segera mengeluarkan barang-barang milik Zora. Leona membuat mereka seakan-akan melihat sosok Liona dalam kepribadian yang berbeda.

Begitu barang-barangnya selesai dikeluarkan gadis itu masuk begitu saja kedalam kamar dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, rasanya sungguh melelahkan. Leona melirik sekilas kearah koper lalu duduk bersandar pada ranjang, ia mengeluarkan sebuah foto keluarga yang kemudian ia pajang di atas nakas. Didalam foto tersebut orangtuanya tersenyum lebar begitupula dengan dirinya dan Liona. Bahkan gadis itu tak sadar kalau kedua sudut bibirnya terangkat ketika melihat foto itu.

Baru saja ia mengistirahatkan tubuhnya sebentar namun suara teriakan terdengar begitu keras dari depan kamarnya, dengan perasaan malas bercampur jengkel Leona membuka pintu kemudian mendapati seorang gadis yang tengah berdiri didepan kamarnya dengan raut wajah yang terlihat kesal.

Who Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang